Kalau diam adalah cara agar gue tetap bisa ada di dekat lo, gue akan lakukan itu.
~ Hema Megantara ~Geblek, kenapa bilang iya? Zahra terus berjalan menuju panggung kecil itu. Adam telah menunggunya.
Adam tersenyum senang. Ia tidak menyangka kalau Zahra akan mau berduet dengannya. Ia harus berterima kasih pada Laras.
Zahra sudah berdiri di samping Adam. Mereka terlihat serasi berada di atas panggung. Zahra melihat senyum tulus dari Adam.
"Kamu bisa nyanyi lagu everything has changed kan?"
"Bisa," jawab Zahra singkat.
Suara gitar akustik mulai terdengar mengisi intro lagu milik Taylor Swift dan Ed Sheeran itu. Dengan instruksi dari Adam, Zahra menyanyi duluan sama seperti lagu aslinya. Sesekali mereka bernyanyi bersama. Terlalu indah.
Seseorang yang duduk jauh dari panggung sesekali menatap Zahra. Hema menatap dengan rasa cemburu. Perasaannya berkecamuk sekarang. Ia berusaha mengubur rasa itu dan berharap Laras dapat mengganti posisi Zahra.
Hema tidak yakin untuk siapa perasaannya sekarang. Untuk cewek yang sedang berbicara dan sesekali tertawa di sampingnya atau cewek yang sedang bernyanyi di depan bersama cowok lain.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, pesta sudah usai. Zahra dan Hema sedang dalam perjalanan pulang. Tentu saja Hema harus mengantar Zahra terlebih dahulu.
"Ra?"
"Hmm?" Zahra sibuk bermain ponsel. Sedari tadi grup line berisi tiga orang ramai karena rasa penasaran dua sahabatnya.
"Gue mau tanya sesuatu sama lo."
"Iya, apa?" Zahra menjawab tanpa menoleh ke arah Hema.
"Lo suka sama Adam?" Hema sangat penasaran dengan perasaan sepupunya itu pada Adam. Saat Laras mengatakan padanya bahwa Adam menyukai Zahra, ada yang mengganjal di hatinya. Sekarang, ia berharap Zahra akan berkata 'tidak'.
"Hah?" Zahra beralih menatap sepupunya yang sedang menyetir. "Nggak. Kenapa lo tanya kayak gitu?"
"Mungkin aja kan?" Lega saat mendengar kata tidak. Hema merasa dirinya sedikit jahat. Hema tau benar kalau Laras menyukainya. Tapi, perasaannya masih untuk Zahra. Cewek yang dipertemukan dengannya 1 tahun lalu.
"Gak. Gue nggak suka." Dengan tegas Zahra menjawab. "Eh, gue baru ngeh. Jangan-jangan lo suka sama gue?" lanjutnya dengan niat mengerjai Hema.
"Hah?" Hema kaget bukan main.
"Hahaha, bercanda kok. Mana mungkin lo suka gue?" Zahra tertawa berhasil mengerjai Hema.
Hema tersenyum lega, "Ah, lo mulai main-main sama gue."
"Lo yang mulai duluan sih."
"Oke, gimana kalau Adam yang suka sama lo?" Hema berhasil membuat Zahra terdiam sebentar.
"Ngaco, deh. Emang lo tau dari mana?" ujar Zahra akhirnya.
"Gue bisa liat dari sikap baiknya sama lo."
"Dia itu emang baik sama adik kelasnya."
"Tapi, Ra...."
"Lo juga baik sama gue. Tapi bukan berarti lo suka sama gue kan? Nyatanya lo suka sama Laras."
Hema tidak bisa menjawab langsung pertanyaan Zahra. Lo salah, Ra. Gue baik karena gue cinta sama lo. Kalimat ini terlalu berat untuk Hema katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan Z [LENGKAP]
Teen Fiction[22-05-2019] #2 teenfiksi "Mana bisa sih aku marah sama cewek se-unik kamu. Adanya bikin kangen kali." _____________________________________ Zahra adalah siswa pindahan dari Bandung. Ia ingin melupakan kisah pahitnya di Bandung. Bersama keluarga ba...