ENAM

2.5K 141 3
                                    

[REVISI 3]


Rasa penasaran itu bisa berubah jadi rasa suka tanpa disadari
~ A dan Z ~

"Gue. Kenapa lo...?" kata Zahra malas.

Tapi,

Hah? Kenapa buku gambar gue ada di...? Zahra kaget melihat bukunya ada di tangan Adam.

"Ini buku gambar lo kan. Kemarin gue nemu itu di lapangan basket."

"Oh. Makasih," kata Zahra datar setelah mendapatkan bukunya.

"Cuma gitu aja?" tanya Vino dan Faisal bareng yang tidak menyangka.

"Terus?" kata Zahra yang membuat Vino dan Faisal kehabisan kata-kata.

"Ya udah, sama-sama. Salam kenal," kata Adam sambil mengulurkan tangannya. Zahra tidak membalasnya.

Moza dan Firalah yang menyalaminya. Adam dan temannya pun memilih untuk pergi ke meja lain.

"Ra, lo tau kak Adam kan?" tanya Fira. "Tapi, lo tadi.... Ah lo kehabisan kata-kata lihat respon lo," lanjutnya.

"Emang dia siapa? Cuma senior kan?"

"Cuma senior? Dia itu idola sekolah, Ra. Ketua osis kita. Lo gak tau?" Fira makin jengkel dengan Zahra.

"Karena dia ketua osis, gue harus tau?"

"Ya ampun, Zahra...!

"Maklumin aja, Fir. Zahra masih baru," kata Moza.

"Sumpah! Lo dingin sama cowok nggak kira-kira. Parah!" kata Fira diakhiri hembusan nafas berat.

"Gue nggak mau dikira PHP, lagi!"

"Tapi, kak Adam gak harus lo cueki juga." kata Moza.

"Kalau gue gak suka gimana lagi?"

"Sifat anti cowok lo belum sembuh ya. Mau kamu apa sih, Ra?" tanya Fira.

"Temen aja, nggak lebih!" jawab Zahra. "Dan kalian tau kenapa gue nggak mau pakai hati lagi urusan cowok," lanjutnya.

"Ah... yang itu," kata Moza dan Fira bersamaan.

"Apa gue harus dingin ke cowok biar bisa dideketin?" kata Fira.

"Ceria aja lo nggak dapet cowok, apalagi lo dingin. Makin nggak ada!" respon Moza.

"Menyebalkan!" kata Fira pura-pura marah.

"Udah yuk. Balik ke kelas aja. Udah nggak nyaman, dari tadi beberapa cewek ngeliatin dan ngomongin. Gue nggak suka," ajak Zahra.

"Hah?" kata Moza sambil mengedarkan pandangannya. "Lo bener, Ra. Gue juga yakin beberapa sirik sama lo. Mulai sekarang lo hati-hati aja," lanjutnya menasehati.

"Hati-hati kenapa?" tanya Zahra tidak paham.

"Hati-hati bakal ada cewek yang ganggu kamulah. Parah gitu aja nggak tau!"

"Gue ladeni mereka."

"Ngeri juga ratu es kita."

"Eh, guys. Setelah gue amati dengan seksama, gue ngerasa kak Fais sama satunya lagi liat-liat ke arah kita. Gue jadi yakin mereka juga lagi ngomongin kita," kata Fira ikut berpendapat.

"Kita? Cuma Zahra doang kali. Yang bikin ulah kan Zahra," kata Moza.

"Menurut penerawangan gue, Zahra bakal kena masalah. Hidup lo bakal berubah mulai saat ini. Nggak akan sedatar hidup lo sekarang ini..." kata Fira dengan wajah layaknya peramal.

A dan Z [LENGKAP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang