DUA BELAS

1.7K 90 3
                                    

Kalau ada yang buat lagu khusus buat kamu, itu artinya kamu penting di hidupnya

~ Zahra Anadhita Satwika ~

"Itu dia!" kata Hema menunjuk Zahra yang baru saja berlalu pergi.

"Itu dia mau ke mana?" tanya Laras.

"Katanya mau muter-muter sebentar. Kalau udah bosen baru ke sini lagi."

"Oohh," respon Laras. "Lo belum pesen?" lanjutnya bertanya pada Hema.

"Belum. Lo mau pesen apa?"

"Minum aja. Cappucino latte," jawab Laras. "Kakak mau apa?" tanya Laras pada Adam yang masih memperhatikan kepergian sepupu Hema.

"Kak??" Giliran Hema yang tanya.

"Hah?" kata Adam.

"Pesen apa...?" tanya Laras.

"Lo aja. Gue mau jalan-jalan. Gue nggak mau jadi nyamuk!"

"Oh ya udah, sana pergi!"

Saat adam berjalan untuk pergi, Hema beranjak untuk memesan minum. Lalu kembali ke mejanya tadi. Mereka satu sekolah. Mereka mengobrol seperti orang yang sudah kenal lama pada umumnya.

***

Zahra merasa bosan menunggu cewek yang ditunggu Hema. Meskipun baru 15 menit ia menunggu, ia tidak suka diam saja tanpa hidangan dan hanya bermain ponsel.

"Gue bosen. Gue keliling sebentar ya. Nanti hubungi gue kalau pindah tempat," kata Zahra pada Hema.

"Oke!"

Zahra pun pergi untuk keliling atau mampir ke toko buku di mall. Selain suka seni, Zahra memang suka sastra. Termasuk novel-novel karya anak bangsa. Hanya satu sampai dua bulan untuk membaca novel yang dibelinya.

Zahra selalu menyisihkan sebagian uang sakunya untuk membeli novel. Ia jarang meminta uang pada ayahnya untuk membeli novel. Kecuali ia benar-benar menginginkan novel tapi tak cukup uang.

Setelah berkeliling separuh lantai 3, Zahra turun menggunakan escalator. Di lantai 3, ia tidak menemukan toko buku atau toko lain yang menarik. Toko-toko lantai 2 yang sekarang akan menjadi sasaran Zahra.

Saat naik escalator Zahra melihat teman ceweknya Hema sudah datang. Mereka udah datang. Padahal aku baru saja turun. Terserah deh, keliling sebentar dulu.

Setelah sampai lantai 2, Zahra langsung mencari toko buku. Deret rak yang terdapat papan bertuliskan novel menjadi tujuannya. Ia berniat membeli satu novel untuk menambah koleksinya kalau ada yang bagus.

Satu persatu novel yang menurutnya menarik, Zahra lihat. Ia baca sinopsis di bagian belakang. Terakhir, melihat harga novel tersebut untuk menyesuaikan jumlah uangnya.

Pada akhirnya ia memilih novel Because of You karya penulis mandarin yang sudah diterjemahkan. Zahra langsung ke kasir untuk mengantri.

Tidak sengaja, ia matanya menangkap sosok yang dikenalnya. Itu. Dia lagi. Kenapa di sini sendiri? Gawat! Gue harus sembunyi. Zahra pun langsung keluar dari baris antrian dan menuju rak buku secara acak.

Setelah menemukan tempat yang dirasanya aman, Zahra mengambil buku di depannya acak. Ia berpura-pura membaca sinopsis buku itu. Lalu melihat ke bagian depan toko buku untuk memastikan orang itu pergi. Dia udah lewat belum sih? tanya Zahra dalam hati.

"Lo kenapa sembunyi-sembunyi?"

Zahra kaget mendengar suara itu. Ia pun langsung menoleh ke belakang-sumber suara. Wajahnya langsung bertatapan dengan wajah cowok itu. Kurang lebih hanya 5cm jarak wajah mereka.

A dan Z [LENGKAP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang