ENAM BELAS

1.7K 90 1
                                    

sub judul "perfect tonight"

"So beautiful. You look perfect tonight"
~ Adam Surya Manggala ~


Bel pulang sekolah telah berbunyi 10 menit yang lalu. Laki-laki di kelas 12 MIPA 1 belum semuanya pulang. Tersisa 7 orang di kelas itu.

"Dam?" panggil Faisal di sela-sela permainan 'mobile legend' nya.

"Hmm," jawab Adam.

"Rumah lo nanti malem ada birthday party?" Faisal bertanya lagi.

"Iya. Gue lupa,"

"Lupa kenapa?"

"Lupa bilang ke kalian, kalau kalian gue undang." Adam menjawab pertanyaan Faisal sambil menyentuh-nyentuh layar hpnya.

"Buat Laras apa sih yang nggak?" Tiba-tiba Ali menyahut setelah mendapat undangan resmi.

"Apaan sih lo!" Vino juga ikut bicara. "Bilang aja lo mau makanannya kan?"

"Bro, kalau makanan bukan cuma gue aja kali." Ali tidak terima dengan kata-kata Vino.

"Dam, lo nggak buru-buru pulang?" tanya Faisal lagi.

"Nggak. Gue ada rapat osis."

"Padahal kata Moza, Zahra ikut lho."

"Oh. Gue udah tau."

"Zahra lo yang undang ya?"

"Nggak. Laras sendiri yang mau undang Zahra."

"Kok bisa?"

"Laras pernah ketemu sama Zahra."

"Oh...." Ali dan Vino ikut bersuara bersama Faisal setelah sedari tadi menyimak.

"Gue duluan. Kumpul rapat osis."

"Yoi bro!" jawab Faisal.

"Pulang yuk. Siap-siap buat acara nanti malam," ajak Ali.

Mereka bertiga bangkit, lalu keluar kelas menuju tempat parkir.

***

Zahra menuruni tangga untuk sampai ke ruang keluarga. Ia mau menemui ibunya untuk minta ijin nanti malam.

"Ma?!" panggil Zahra.

"Hmm?" Hana hanya menyahut singkat karena sibuk nonton acara pengajian sore di televisi.

"Zahra mau ke birthday party malam ini. Boleh ya?"

"Hah?"

"Ma-a-a?!"

"Iya-iya kenapa?" Akhirnya, Hana menatap anak ceweknya itu.

"Zahra mau pergi ke birthday party nanti malam. Boleh kan?" Zahra terpaksa mengulang lagi pertanyaan tadi.

"Teman kamu ulang tahun?"

"Iyalah, ma."

"Sama siapa kamu pergi?"

"Nggak tau."

"Gimana sih kamu. Mau pergi tapi nggak tau sama siapa."

"Jadi, boleh atau nggak?"

"Ya udah boleh. Nanti kamu diantar kakakmu saja."

"Makasih, ma."

"Hmm." Hana kembali menatap layar televisi yang pipih itu.

Zahra tidak langsung naik, tapi menuju ke kamar Reza. Kamar Reza berada di lantai bawah berhadapan dengan kamar orang tuanya.

"Kak?" Zahra langsung masuk tanpa ijin dari Reza.

A dan Z [LENGKAP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang