DUA PULUH SATU

1.3K 90 0
                                    


Masalah lo, masalah kita juga. Sahabat kan?
~ Fira Salsabila ~


Bel istirahat berbunyi. Kesempatan untuk mencari buku gambarnya. Zahra kehilangan buku gambarnya lagi. Kali ini ia lupa di mana menaruhnya. Perkiraannya tertinggal dan ditemukan orang.

"Eh, temenin gue ke lapangan basket dong," ajak Zahra.

"Lo mau ngapain?" tanya Moza.

"Nyari buku gambar gue."

"Hilang lagi?" tanya Fira.

"He em."

"Yakin? Kok bisa?"

"Di rumah nggak ada. Gue rasa ketinggalan di sekolah. Seingat gue antara lapangan basket, kamar mandi lantai 1 atau perpus."

"Jangan-jangan," kata Fira dan Moza bersamaan seperti satu pemikiran.

"Jangan-jangan apa?" Zahra tidak paham maksud kedua temannya itu.

"Kak Adam, Ra. Yang nemu kak Adam lagi," kata Moza.

"Jodoh kali, lo sama kak Adam," ceplos Fira.

"Jodoh apaan? Kalau iya dia yang nemu, udah pasti langsung dibalikin ke gue kan?"

"Eh, lo bener juga. Harusnya dia udah tau kan itu punya Zahra," kata Moza. Sekarang dia jadi penasaran. Begitu juga Fira dan tentu saja Zahra.

"Terus siapa dong?" tanya Fira.

"Udah, bantu gue nyari aja."

"Iya-iya."

Saat mereka berdiri, ada yang mencari Zahra. "Ra, ada yang nyari lo. Adik kelas kayaknya," kata Bagus yang posisinya ada di dekat pintu.

Tidak hanya Zahra, Fira dan Moza ikut jalan untuk menghampiri adik kelas itu.

"Ada apa ya?" tanya Zahra sopan.

"Tadi, tadi, aku liat buku gambar punya kakak di toilet lantai 1," kata siswi itu sedikit takut dan bingung.

"Sekarang mana bukunya?" Fira langsung memotong pembicaraan karena tidak melihat siswi itu membawanya.

"Masih di toilet. Tadi..."

"Tadi apa?" tanya Fira tidak sabar.

"Tadi aku mau bawa sekalian ke sini. Tapi, bukunya diambil temennya kak Alana. Terus aku cuma harus bilang ke kakak." Siswi itu sudah menjelaskan maksudnya bertemu.

"Gawat, Ra!" Kini giliran Fira yang cemas.

"Maaf, kak."

"Iya, gapapa."

"Kalau gitu saya permisi, kak." Siswi itu langsung pergi setelah Zahra tersenyum.

"Kamu masih bisa senyum? Lo nggak takut?" tanya Fira.

Zahra tidak menjawab. Ia memiliki firasat tidak enak kali ini. Apa yang dilakukan Alan dengan buku gambarnya?

"Lo mau ke sana? Ketemu kak Alana?" tanya Moza.

"Yaaa."

"Kita ikut," kata Fira. Ia benar-benar mencemaskan Zahra kali ini.

"Kalian ke kantin aja. Gue titip es teh aja," kata Zahra tenang.

"Lo yakin?" tanya Moza.

"Yakin, Za. Oh iya jangan bilang siapapun!"

"Oke."

***

Zahra sudah tiba di toilet. Sepi, seperti dugaannya. Alana sudah menaruh tulisan 'toilet sedang dibersihkan'.

A dan Z [LENGKAP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang