"Lo Dara pacarnya Dio, kan?"
Owsyit.
Gue tercyduck akan pertanyaan cowok yang duduk tepat di samping Daniel alias di hadapan Bella.
Daniel melihat ke arah gue dengan tatapan seakan berkata, 'lo udah punya pacar?'.
"Itu mah dulu, Young. Sekarang Dara udah single, ye gak?" Tanya Bella ke gue dan gue ngangguk mengiyakan jawaban Bella.
"Ada kesempatan dong gue nya." Celetuk Daniel tiba-tiba sambil melihat ke arah gue.
Gue hanya mampu tersenyum.
Egilaa gilaa, ini Daniel ganteng banget sumpah apalagi kalo lagi senyum ntu gigi-giginya yang gingsul tuh kelihatan anjir ganteng banget.
"Udah kali Ra liatinnya, keluar tuh mata lo." Celetuk Manisha ke gue tiba-tiba.
Sialan, gue kegep lagi liatin Daniel.
Gimana enggak? Dia lagi senyum-senyum nih di depan gue.
"Gue Jinyoung, Bae Jinyoung." Sapa cowok yang duduk di samping Daniel.
"Oh iya." Respon gue.
"Dan gue Guanlin, Lai Guanlin." Yang ini duduk paling ujung pas di hadapan Manisha.
Gue rasa dia cecengannya Manisha deh.
But wait...
Ini namanya siapa tadi?
"Pardon?"
"Gu-an-lin."
"Oh. Guanying?"
"Wtf. Guanlin." Jawab Manisha kesel ke arah gue.
HAHAHAHAHAHAHA
"Eh btw, lo cantik banget sumpah." Kata Daniel tiba-tiba ke gue.
Anjing.
Ini princess Aurora jadi shy shy kan jadinya :((
"Lo juga ganteng kok." Balas gue.
HEYA HEYA
Gak lama kemudian pesanan gue dateng tapi gue gak liat siapa yang nganter, yeu bodo amat. Emang penting gitu gue tau pengantarnya siapa?
Gue lagi enak enak ketawa-ketiwi sama Daniel tapi tangan gue dicolek mulu sama Bella.
Gue nengok ke Bella, "Apaan sih?" Tanya gue.
Dan Bella mendongakkan kepalanya berkali-kali supaya gue melihat ke arah pandangan mereka yang saat ini kompak melihat ke arah...
HOLY SHIT!
"Di-dio?" Gagap gue.
Esialan, ini kenapa gue jadi gagap gini sih?
"Silahkan dinikmati makan siangnya, nona cantik. Semoga kencannya sukses." Kata Dio setelah itu berlalu pergi ninggalin meja gue dan yang lain.
"Hahaha, makasih ya, mas." Balas Daniel.
Kita semua kompak menoleh ke arah Daniel yang lagi senyum-senyum gimana gitu, AH GANTENG SIALAN.
"Itu yang namanya Dio, goblok." Kata Jinyoung ke Daniel yang masih bisa gue dengar.
"Dio.. pacar, eh mantannya Dara?" Tanya Daniel ke Jinyoung tapi ngeliatnya ke gue.
Jinyoung ngangguk sedangkan gue lagi minum minuman yang dianterin Dio tadi. Sebenarnya, yang pesen tadi bukan gue tapi si Bella karna gue datengnya lambat.
Dan yang ada di depan gue saat ini adalah milshake banana kesukaan gue ditambah nugget pisang topping keju kesukaan gue.
"Btw, ini bukan yang gue pesan buat lo. Si Dio tau aja yah makanan kesukaan lo." Celetuk Bella bisik-bisik ke gue.
Gue semakin nunduk dan ingat dengan jelas gimana ekspresi Dio tadi. Dia emang tenang, but kalian gak tau aja dia lagi nahan marah dengan telinganya yang merah banget itu.
"Mantan lo itu kerja di sini?" Tanya Daniel ke gue.
"Hahahahaha, mana mungkin seorang anak pemilik yayasan sekolah kerja di sini." Jawab Manisha di ujung sana.
Tbh, semenjak kepergian Dio tadi, gue jadi pendiem. Gak banyak pertanyaan Daniel yang dia lontarkan gue jawab, paling gue ngangguk, geleng, sama senyum aja.
Sialan, gue kepikiran Dio. Ini gimana caranya gue move on sih?
Dan tadi dia bilang apa? Nona cantik? Sukses kencannya? Dia gak sakit hati gitu? Dia segampang itu ya relain gue jalan sama cowok lain?
Ya gue semakin yakin sih kalo Dio tuh gak bener-bener sayang sama gue, melainkan gue hanya sebagai mainannya aja kala dia bosan sama buku-buku dan tugas-tugasnya itu.
"Gue balik duluan yah." Kata gue memecah suasana ria gembira mereka.
"Yeu, buru-buru amat." Balas Bella.
"Iya nih. Jadian aja belom." Kata Manisha.
Sialan nih anak berdua, gue telponin ceye sama ohseh aja gimana yah?
"Bunda udah nyuruh gue balik, Jihoon juga udah nyuruh gue pulang." Jawab gue.
"Jihoon? Pacar lo?" Tanya Jinyoung ke gue.
"Enggak. Adek." Jawab gue.
"Kandung?" Tanyanya lagi.
"Hm."
"Eh anjiran dunia sempit juga yah haha. Temen gue tuh si Jihoon." Kata Jinyoung yang gak gue ladeni.
Mau dia cecengan Jihoon kek, temennya kek, kepseknya kek, bodo amat. Yang penting gue pulang dulu ini, udah badmood gue.
"Gue balik ya." Ulang gue setelah itu beranjak tapi tangan gue ditahan sama Daniel.
"Gue anter ya?" Tanyanya sambil berdiri tepat di depan gue.
"Gak usah. Gue bawa mobil kok." Jawab gue sesopan mungkin.
Walaupun badmood, gue gak mau jatuhin image gue di depan cogan.
"Tapi lo gapapa kan?" Tanya Daniel lagi.
Duh lo jangan khawatir dong sama gue, nanti gue baper bisa brabe loh. Hhh.
"Iya gapapa. See ya." Jawab gue tapi tangan Daniel masih menahan tangan gue.
"Apa?" Tanya gue mulai kesal.
"Bagi id line lo dong, hehehe." Jawab Daniel sambil nyengir dan sumpah itu ganteng banget.
Tapi tapi tapi, gue malah kepikiran Dio ah sialan :((
"bananasforlife." Jawab gue setelah itu benar-benar pergi ninggalin mereka.
Iya, itu emang id line gue. Ya emang gue suka pisang, gimana dong? Pisang Dio juga gue suka 😏
Gue udah di mobil dan duduk diam aja tanpa berniat jalanin mobil gue.
Gue bimbang antara telepon Dio atau berusaha stay cool aja dan pulang ke rumah.
Gue akhirnya memilih buka chat line gue.
LINE
Peceye
Dara
Send a location.
Manisha on blind date rn.
ReadPeceye
WTF
OMY
THXLINE
Ohsehh
Dara
Send a location.
Bella on blind date rn.
ReadOhsehh
Mantap😏😏😏
Tbc.
Next?
Ceye🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND;DKS [Re-Publish]
FanfictionAyo sini ketemu sama Ardio, si cowok dingin yang suka bodo amatan, ketus, dengan sifat dinginnya yang lain. Tapi, dia punya pacar namanya Dara. Highest rank: -4 in fanfiction- [SEASON ONE, COMPLETED (CHAPTER END IS PRIVATE) AND SEASON TWO, ON GOING...