BF2

45.2K 5.9K 270
                                    

Dara's POV.

Gue berjalan mendekati Dio yang lagi berdiri ganteng di samping mobilnya.

"Sayang!" Teriak gue yang membuat Dio menoleh ke gue lalu menampilkan senyum manisnya.

Ah!

Gue selalu jatuh cinta dengan senyumannya itu!

Gue berdiri tepat di hadapan Dio dan sedikit mendongakkan kepala gue untuk melihat ke arah mata Dio.

"Maafin aku ya sayang.." Mohon gue yang hanya dijawab anggukan oleh Dio.

Dio mengelus rambut panjang gue.

"Ayo." Ajaknya yang gue jawab anggukan semangat.

Sometimes he could be cold like an Ice and sometimes he could be hot like a fire.

🌌🌌

Gue dan Dio saat ini udah nyampe di rumah gue.

"Sayang masuk dulu.." Ajak gue ke Dio.

"Aku pulang aja, malam ini aku ngumpul soalnya." Jawab Dio yang buat gue sedikit kecewa.

Hhh.

"Bareng EXO, ya?" Tanya gue yang hanya dijawab anggukan oleh Dio.

Pacar nya Dio gue apa EXO sih?

"Yaudah aku masuk ya." Pamit gue yang hanya dijawab anggukan dan senyuman oleh Dio.

"Sayang aku pamit ya.." Pamit gue lagi.

"Iyaaa.." Balas Dio.

ASTAGA GUE KESEL BANGET SUMPAH!

"Sa--"

"Iya turun aja, jangan lupa makan siang." Kata Dio.

MATI AJA GUE!

"SAYANG AKU TURUN NIH!"

"Iyaa, Zadara Park, hati-hati.." Ucap Dio yang bikin gue geram.

Gue mendekatkan pipi gue ke Dio. Dari sini gue lihat Dio yang hanya melihat heran ke arah gue.

"Kenapa?" Tanyanya.

"KAMU IH GAK PEKA!" Jawab gue sambil menghentakkan kaki di dalam mobil Dio.

KAPAN PEKA NYA SIH ARDIO? :"

"Kamu maunya apa? Kalau kode-kodean mulu aku mana ngerti. Kamu kebanyakan kode." Kata Dio.

Hhh.

Jangan lo pikir setelah ini gue minta putus ke Dio.

Ini semua udah biasa dan udah terlalu sering gue alami.

Percayalah, Dio itu terlalu sibuk mengisi otaknya dengan buku-buku tebal dibanding harus mengerti dengan semua kode gue.

Tbh, gue ngerasa gue dan Dio itu gak cocok sama sekali.

Dio yang terkesan bodo amatan dengan sekitarnya sedangkan gue sangat-sangatlah pecicilan dan terlalu malu untuk ngomong langsung ke Dio, gue lebih prefer untuk ngasih kode ke dia.

Gue menunduk.

Tau dah gue pengen ngomong apalagi.

"Sasa kalo ketemu Chanyeol pasti pipinya selalu dicium sama Chanyeol, Bella juga.. kalo ketemu sama Sehun pasti dipeluk dulu.." Jelas gue sambil menunduk.

Yap. Gue iri sama kedua sahabat gue yang selalu romantis bareng pacar mereka masing-masing, dan mereka selalu ngomong gini...

"Lo dan Dio itu manis banget!"

"Kalian sweet tau gak!"

Tapi apa?

Hhh.

"Terus?" Tanya Dio yang bikin gue kesel banget udah.

Gue terlalu malu hanya untuk meminta ciuman Dio di pipi kanan gue.

Selama gue pacaran dengan Dio, baru sekali gue ngerasain pelukan dia. Itupun karna gue yang meluk duluan.

Dio itu cold banget!

Gue mendongakkan kepala gue dan melihat ke arah Dio yang lagi kebingungan. Gue tersenyum.

"Aku masuk ya sayang." Pamit gue setelah itu ninggalin Dio di dalam mobil sendirian.

Capek gue rasanya.

Gue pengen aja sih putus dari Dio.

Tapi gue udah terlanjur sayang sama Dio :"

Sesaat setelah gue sampai di teras rumah, gue dengan bodohnya berharap Dio turun dari mobilnya dan ngejar gue sampai di sini untuk meluk dan nyium pipi gue.

IMPOSSIBLE! 😌

Kalo udah sayang mah gue bisa apa.
-Dara-

Tbc.

Next?
Ceye🤍

BOYFRIEND;DKS [Re-Publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang