BF4

38.1K 5.7K 808
                                    

Dara's POV.

Gue lagi nangkring cantik di basecamp anak EXO di jam istirahat dengan Dio yang ngajakin gue ke tempat ini tanpa tau akan ngapain.

Basecamp juga lempeng-lempeng aja sama seperti wajah si Dio. Entah kemana 11 anak EXO yang lain. Mungkin sibuk sama doi masing-masing kali ya.

Udah lima menit gue masuk di ruangan ini bareng Dio dan kita hanya diem-dieman. Dio sibuk dengan novelnya yang berjudul, London Love Story.

Jangan kalian kira Dio gak suka baca novel romantis ya. Malah dia suka, banget. Kalau gue bacanya pasti jejeritan, dia mah lempeng aja as always.

"Yang.." Panggil gue.

Ini sumpah gue udah gak tahan.

Gue emang sering sih diajak Dio ke tempat ini tanpa tau mesti ngapain dan selalu berakhir seperti ini. Dia tuh gengsi nya tinggi banget. Ngomong kangen aja gak bisa apa?

Pengen tau gak cara dia ngajakin gue kesini gimana?

Bel istirahat bunyi, dia masuk kelas gue, anak-anak cewek jejeritan, tangan gue dia pegang sambil senyum ke gue, anak anak jejeritan lagi, gue ditarik pergi dan sampailah di tempat ini.

Dia ngomong sih tadi.

Gini,

"Ikut aku bentar."

Gitu doang.

Pacar gue ini aslinya gak pendiam kayak gini. Kok gue tau? Hell, lo pikir temen dia yang 11 batang itu gak gue pergunakan sama sekali? Ya, gue minta bantuan ke mereka untuk ngawasin Dio untuk gue semisal gue gak lagi sama Dio.

Gue sih lebih aktif nanya ke Kai dari pada yang lain. Sehun dan Chanyeol juga gak mungkin gue tanyain, entar gue dikira ada apa-apa lagi sama Bella dan Manisha.

Kai selalu laporan ke gue kalau Dio tuh aslinya cerewet. Ya emang gue tau Dio aslinya cerewet, tapi dia jarang aja gitu nunjukin sisi nya itu. Dia lebih seneng gini.

Setelah gue panggil, Dio tetep aja baca bukunya.

Gue gangguin aja tuhkan.

Mulai dari gue toel-toel pipi chubby nya itu.

Dia hanya nengok ke arah gue sekilas setelah itu baca bukunya kembali.

Astaga, gue kesel 😣

"Sayang ih!" Pekik gue yang HANYA dijawab deheman oleh Dio.

"Yo!!!" Pekik gue lagi.

"Apa?"

AKHIRNYA!

Tapi dia nyaut tanpa melihat ke arah gue.

Aslian ini gue gemes banget anjingggg.

Tanpa basa-basi, gue langsung menangkup pipi chubby Dio lalu mengarahkan pandangannya ke gue.

Gue merapatkan tangan ke pipi chubby nya supaya bibirnya manyun.

HAHAHA sumpah lucu banget!

"HAHAHAHA!"

Gue ketawa lepas ngelihat wajah Dio yang lucu banget ini.

Pacar gue gemesin, ya Tuhan.

Dan you know what?

Dio hanya tersenyum ke arah gue sebentar kemudian membaca bukunya lagi.

"Yo kalo kamu masih baca buku aku pergi." Ancam gue.

Dio diem.

Watdafak HUAH

"Aku pergi ini loh!" Ancem gue lagi.

Tanpa dengar jawaban dari Dio gue langsung aja berdiri berniat ninggalin Dio tapi dia nahan tangan kanan gue.

"Disini aja. Sini.." Kata Dio sambil menepuk-nepuk dada kirinya supaya gue bisa menyandarkan kepala gue di sana.

Anjeng gue blushing ini!

"Gak!"

Tanpa nunggu jawaban dari gue, Dio langsung menarik gue sampai gak ada jarak di antara kita.

Dio mengulurkan tangannya untuk memegang kepala gue kemudian perlahan menuntun kepala gue ke arah dada kirinya.

Finally, gue bersandar di sana.

Walaupun ini bukan pertama kali, gue tetep baper di perlakukan seperti ini sama Dio yang terhitung jarang banget kayak gini.

"Dengar gak?" Tanya Dio.

"Apa?"

"Suara detak jantung aku."

"Denger kok."

"Detak nya selalu seperti itu kalo aku sama kamu."

FAGH FAGH!!!!

Detakan jantung Dio yang gue denger itu bener-bener cepet. Tapi ya gak cepet-cepet banget kayak punya gue.

Gue hanya diam sambil blushing dan memeluk Dio lebih erat. Gue gak mau Dio liat muka gue yang pasti udah merah banget.

Setiap kali gue peluk Dio, gue selalu merasakan kenyamanan dan kehangatan yang tiada tara. Pelukan dia itu jadi candu buat gue ditambah wangi parfum nya yang gak pernah absen dia pake setiap kali dia ketemu gue.

"Aku sayang kamu." Ucap Dio yang buat gue melotot gak percaya.

INI BENERAN DIO?

Tbc.

Next?
Ceye🤍

BOYFRIEND;DKS [Re-Publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang