Author's POV.
Dio memasuki rumah Dara dengan hati yang siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Saat ini, hanya ada Dio, Bunda, dan Dara di rumah tersebut.
"Kamu naik aja ke kamar Dara, Bunda masak makan malam dulu."
Dio mengangguk.
Bunda Catrin tersenyum sendu melihat wajah Dio yang tertunduk dan terlihat sangat khawatir walau baru saja tersenyum.
Tangannya terulur untuk menggenggam kedua tangan Dio yang lembut.
"Kalau kamu cinta, kamu pasti bisa buat Dara bahagia lebih dari apapun di dunia ini. Buat Dara membutuhkan kamu lebih dari apapun, Bunda percaya sama kamu."
Dio mengangguk kemudian tersenyum ke arah Bunda Catrin yang menatapnya sendu.
Setelahnya, Dio berjalan ke lantai dua rumah tersebut tempat di mana kamar Dara berada dengan tangan kanannya yang kini mencoba menelepon seseorang.
Seseorang yang mampu membuatnya berjalan sangat jauh hanya untuk memperjuangkannya.
Panggilannya terhubung tepat saat Dio sampai di depan pintu kamar Dara.
"Halo?"
"Kamu dimana?"
"Masih di seattle, gak tau kapan balik. Kamu dimana? Udah pulang sekolah kan?"
Dio menyentuh daun pintu kamar Dara saat mendengar suara wanitanya yang terdengar sangat bergetar di sana.
"Aku di depan kamar kamu."
Tak ada jawaban yang Dio dapatkan namun hanya suara seseorang yang sedang mencoba menahan tangisnya.
"Aku rindu kamu. Sangat."
Dio tidak berbohong dan ia tidak pernah berbohong dengan ucapannya pada Dara. Ia mau Dara tau bahwa perasaannya selama ini pada wanitanya itu bukanlah perasaan biasa anak SMA pada umumnya.
"Pulang.. aku bakal balik kok nanti, hm?"
"I can't, you are my home."
Tanpa Dio sadari, ia mulai menangis sembari menundukkan pandangannya dan di balik pintu tersebut ada Dara yang sedang duduk meringkuk sambil memeluk lututnya menahan tangis.
"Please, comeback.."
Suara Dio tercekat dan Dara semakin tak mampu untuk menahan air matanya yang sejak tadi mendesak untuk keluar.
"I need you.."
Sama halnya dengan Dio, Dara juga sangat merindukan dan membutuhkan sosok Dio yang sudah lebih dari setengah tahun bersamanya.
"Dio.."
"Dara.. aku tau kamu ada di dalam, buka pintunya. Hm?"
Dio mematikan panggilannya dan berusaha mengetuk pintu itu berkali-kali namun tak ada balasan apa-apa yang ia terima.
Sebab Dara saat ini sedang sibuk menahan isakannya yang bisa saja membuat keributan.
Ia tidak menyangka bahwa Dio akan mengetahui keberadaannya.
"Dara.."
Panggilan Dio menyadarkan Dara, yang ia butuhkan benar-benar hanyalah seorang Dio.
Dara menolak bertemu dengan siapapun, alasannya adalah Dio. Ia merasa bersalah pada Dio saat Ayahnya menolak kebenaran bahwa mereka berpacaran.
Katakanlah Dara seorang gadis yang bodoh karena hanya mampu menangis dan mengurung diri, tapi apa lagi yang bisa ia lakukan selain itu? Ayahnya tidak seperti orang tua kebanyakan yang akan membiarkan anak gadisnya pergi bersama pria lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/126019372-288-k673189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND;DKS [Re-Publish]
FanfictionAyo sini ketemu sama Ardio, si cowok dingin yang suka bodo amatan, ketus, dengan sifat dinginnya yang lain. Tapi, dia punya pacar namanya Dara. Highest rank: -4 in fanfiction- [SEASON ONE, COMPLETED (CHAPTER END IS PRIVATE) AND SEASON TWO, ON GOING...