For the first time in forever~~~
Dio's POV.
...
Sekarang gue harus ngomong apa?
Oke, mungkin di sini gue akan lebih cerewet dari yang kalian bayangkan sebelumnya karna gue cool hanya di hadapan Dara dan orang lain doang.
"Kak Dio mah! Bentar doang kak ayok!"
Itu Chenle, anak dari tante gue alias adiknya Papa yang berarti adalah sepupu gue. Dan dia.. sangatlah manja.
"Gak. Gue sibuk." Jawab gue.
"Kak di sana ada menu pisang baru, ayoo kak!" Rengek Chenle lagi ke gue.
Pisang..
Dengar kata pisang, gue jadi ingat sama si monyet kesayangan gue yang sangat menyukai pisang alias Zadara.
Jadi, gue punya pacar namanya Park Zadara. Dia pacar gue bukan mantan gue. Karna waktu dia mutusin gue, itu hanya sepihak dan gue gak mengiyakan itu.
Ofc dia masih pacar gue, jangan ngebantah.
"Kak ayo please please please!" Bujuk Chenle lagi ke gue.
Gini, gue bukannya gak mau menemani Chenle. Gue hanya malas meladeni dia. Semenjak Dara menyatakan putus dan memberi jarak di antara kita, gue semakin malas ngapa-ngapain selain baca buku, lebih tepatnya.. novel.
"Yaudah." Jawab gue pada akhirnya.
Gue takut anak ini ileran karna dia masih dalam masa pertumbuhan, entar gue yang disalahin sama mamanya alias tante gue.
"Yesss! Beneran kak?! Asik asik joss!" Teriaknya yang buat gue sedikit tersenyum.
Memang Chenle udah gue anggap seperti adik gue sendiri meningat gue anak satu-satunya dan itu hampa banget.
Tapi semenjak ada Dara, hidup gue jadi penuh warna. Seperti cat dinding PAUD.
Ha ha ha, gue lucu.
Gue dan Chenle akhirnya sampai di salah satu kafe yang gak asing lagi untuk gue dan Chenle maupun Dara.
Karna kafe ini punya kak Donghae alias kakak sepupu gue dan Chenle, dan ini tempat Dara menikmati pisang-pisang kesukaannya.
Menu-menu utama di sini memang pisang jadi wajar aja kalau Dara suka banget tempat ini, tapi dia belum tau kalau kafe ini milik salah satu keluarga gue.
Gue masuk ke kafe yang tiap harinya rame ini dengan Chenle yang langsung berlarian ke arah kasir untuk memesan menu terbaru yang dia omongin tadi.
"Kakak! Chenle sama kak Dio pesan semua menu baru sama milkshake banana kesukaan Chenle! Okay!" Pekik Chenle gak sabaran ke kasir yang ada didepan sana.
"Siap bosku!" Jawab kasir itu dan gue lihat Chenle pergi meninggalkan kasir lalu berjalan ke arah dapur.
Mungkin dia menambahkan sendiri topping pesenannya.
Sedari tadi gue masih berjalan pelan ke arah kasir, si Chenle tadi lari dan gue santai aja. Gue cuman nemenin dia kan? Lagi pula siapa juga yang mau menculik anak bantet seperti dia?
But wait...
"What the fuck." Gumam gue tanpa sadar saat melihat ke arah meja nomor 07 dan di sana sudah ada Bella, Manisha, dan tentu saja Dara.
Gue aslinya biasa aja kalau Dara datang ke sini sama Bella atau Manisha, tapi yang gak biasa di mata gue adalah cowok yang duduk tepat di hadapan mereka saat ini.
Persetan dengan Manisha dan Bella, gue terus melihat interaksi antara Dara dengan cowok yang ada di hadapannya yang buat rahang gue mengeras.
"Tahan." Gumam gue sambil menyapu dada gue.
Menenangkan diri sendiri sangat diperlukan dalam situasi seperti ini.
Sialan.
Gue kembali keluar lalu berjalan memutari gedung kafe ini, gue masuk lewat pintu belakang yang langsung terhubung dengan dapur dan juga ruang kerja kak Donghae.
"Eh, Dio? Sama siapa?" Tanya kak Donghae saat mendapati gue lewat di depan ruangannya dan kebetulan dia keluar dari sana.
"Chenle, kak." Jawab gue seadanya dan kak Donghae ber oh ria sambil berjalan ke arah dapur kafe ini.
Gue melihat lagi ke arah depan tempat dimana Dara duduk dan gue dihadiahi gelak tawa dari Dara dan cowok yang duduk di hadapannya.
Sialan.
That should be me.
"Misi, Tuan." Ucap waiternya ke gue dengan sopan.
Gue mengangguk dan melihat sekilas nampan yang dibawa oleh waiter itu lalu gue menahan tangannya.
"Ini pesanan meja nomor berapa?" Tanya gue.
"Tujuh, Tuan." Jawabnya lalu gue melihat ke arah meja Dara dan di sana hanya Dara yang belum memiliki pesanannya.
"Ganti. Tolong buatkan milkshake banana dan juga nugget pisang topping keju, toppingnya full sepiring. Sekarang." Jelas gue dan waiter tadi mengangguk kemudian kembali ke arah dapur.
"Kenapa, dek?" Tanya kak Donghae saat menyadari waiternya gue suruh balik.
"Gapapa, kak. Gue bolehkan pinjam seragam pelayan di sini?" Tanya gue yang buat kening kak Donghae berkerut dan setelahnya dia mengikuti arah pandang gue sedari tadi.
"Oh, pacar lo ya? Kok sama cowok? Astaga lo diselingkuhin?" Tanya kak Donghae bertubi-tubi.
Gue hanya menatap datar ke arah kak Donghae yang ternyata terlihat menyeramkan bagi dia.
"Okay okay, do everything you want!" Kata kak Donghae setelah itu meninggalkan gue sendiri dengan pandangan yang sama sekali gak terlepas dari Dara dan cowok tai di depannya itu.
"Jelek. Gantengan gue." Gumam gue sambil mengepal tangan dan gak lama kemudian pesanan gue datang.
Tbc.
Next?
Ceye🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND;DKS [Re-Publish]
FanficAyo sini ketemu sama Ardio, si cowok dingin yang suka bodo amatan, ketus, dengan sifat dinginnya yang lain. Tapi, dia punya pacar namanya Dara. Highest rank: -4 in fanfiction- [SEASON ONE, COMPLETED (CHAPTER END IS PRIVATE) AND SEASON TWO, ON GOING...