Jam udah memasuki jam istirahat dan gue hanya di dalam kelas aja nemenin Manisha yang dari jam pelajaran pertama sampai kedua diem mulu.
Ini gue harus gimana?
Bangsat emang si canyol itu.
Masa gue harus baikan dulu sama Dio baru dia mau balikan sama Manisha? Hubungannya sama gue apa coba? Argh.
"Sha ngantin yuk gue laper.." Rengek gue ke Manisha sambil goyang-goyangin lengannya tapi dia diem aja.
"Lo sendirian aja, Ra." Jawab Manisha.
"Gak mungkin gue ninggalin lo sendiri di kelas goblok, entar lo di apa-apain gimana?" Tanya gue.
"Noh ada Sehun yang nemenin gue." Jawab Manisha dan gue mengalihkan pandangan gue ke arah meja Sehun.
Sehun melambaikan tangannya ke gue dengan lemas.
Hhh.
Ini apa sih?
Hari galau sedunia?
Lihat Sehun gue jadi ingat Bella, itu anak sekarang gimana yah? Apa dia masih marah sama gue? Ah biarin aja deh, salahnya juga sih. Kan sebelum blind date itu gue udah ingetin kalau mereka berdua punya pacar kan? Hhh.
"Yaudah gue sendiri aja deh. Kalian berdua mau gue beliin apa?" Tanya gue ke Manisha dan juga Sehun.
"Gak usah. Gue gak nafsu makan." Jawab Sehun.
"Air deh, Ra." Jawab Manisha.
"Yaudah. Gue beliin lo air aja yah, Hun?"
"Up to you aja." Jawab Sehun setelah itu gue pergi keluar dari kelas lalu berjalan sendiri ke arah kantin.
Tapi sebelum betul-betul sampai di kantin gue bepapasan dengan seseorang di koridor.
"Hai." Sapanya ke gue dengan tatapannya yang tajam.
Yuta, Nakamoto Yuta.
Cowok yang pernah gue tolak karna lebih milih Ardio dari pada dia.
"Misi." Kata gue tanpa membalas sapaannya.
Gue berjalan tapi itu gagal karna Yuta menahan tangan gue.
"Kenapa menghindar?" Tanyanya.
"Siapa? Gue? Enggak kok. Gue mau ke kantin, laper." Jawab gue.
Ya emang gue mau ke kantin kan? Dan gue emang laper sekaligus gue bete ketemu sama Yuta.
Dia terlalu terobsesi.
Gak percaya? Liat aja nanti.
"Yaudah bareng. Gue juga laper." Ajaknya trus narik gue ke kantin.
Gue menghempas tangannya yang ada di gelang tangan gue.
"Gak! Gue bisa sendiri." Jawab gue seketus mungkin dan mulai berjalan jauh dari dia.
Eh dia malah ngikutin gue.
Gue berbalik dengan wajah yang penuh amarah.
"Mau lo apaan sih, huh?!"
"Lo lah. Apa lagi."
Sial.
Gue salah ngasih pertanyaan.
"Gue gak mau sama lo, Yuta. Please."
"Kenapa lo gak mau sama gue? Kurang gue apa? Lo juga udah putus sama Dio kan? So what now?" Tanya Yuta yang bikin gue gedek.
"Simple, gue gak suka sama lo."
"Then.. gue bakal buat lo suka sama gue but first terima gue jadi pacar lo." Kata Yuta sambil mengenggam kedua tangan gue lembut.
Tatapan Yuta berubah jadi sendu dan gue cukup terhipnotis dengan tatapan cowok di hadapan gue ini.
Gue akui kok dia emang ganteng dan dia juga salah satu most wanted di sekolah, tapi gue sama sekali gak ada rasa sama dia.
Gimana dong?
"Nice." Kata seseorang yang baru aja keluar dari kantin sambil bertepuk tangan hambar.
Di belakangnya ada Chanyeol.
Itu... Dio.
Gue buru-buru menarik tangan gue dari genggaman Yuta.
Pas gue berusaha ninggalin mereka bertiga, Yuta menarik lalu merangkul gue dengan posesif.
"She is mine now." Jelasnya ke arah Dio dan Dio tertawa hambar.
Oh.
That's what he want, right?
"Alamatnya gue gak bakal bisa balikan sama Manisha nih." Celetuk Chanyeol tiba-tiba.
Holy shit!
"Apaan sih!" Pekik gue sambil melempaskan tangan Yuta yang ada di pinggang gue.
"Gue bukan punya siapa-siapa." Tegas gue ke Yuta dan berusaha ninggalin mereka lagi tapi lagi-lagi gue ditahan.
Tapi kali ini bukan sama Yuta, Chanyeol juga bukan. Iya, Dio yang nahan gue.
"Gu--"
"She is still mine untill I die." Tegas Dio ke arah Yuta tanpa melepaskan genggaman tangannya di tangan gue.
Argh.
Genggaman tangan hangat dari seorang Dio yang selalu gue rindukan :"
But wait...
Ngomong apa dia tadi?
Gue melotot ke arah Dio yang masih setia menatap ke arah Yuta yang ada di depan gue.
"Kayaknya kita berdua harus berebut untuk dapetin kamu, cantik." Ucap Yuta sambil mengedipkan satu matanya ke arah gue.
Genggaman tangan Dio di tangan gue mengerat.
"Never. Lo akan mati sebelum bisa menyentuh milik gue." Jawab Dio setelah itu menarik gue pergi ninggalin Yuta maupun Chanyeol.
M
I
L
I
KMiliknya breh :")
Sebelum jauh meninggalkan kantin gue menghempaskan tangan Dio supaya terlepas dari tangan gue.
"Lo mau bawa gue kemana lagi huh? Gue laper." Kata gue setelah itu ninggalin Dio tapi dia nahan tangan gue.
Mata gue dan mata Dio saling bertemu, gue bisa liat mata Dio yang sendu penuh arti tapi gue gak tau artinya apa karna gue bukan mbah dukun yang sedang mengobati pasyennya.
"I miss you."
Tbc.
Next?
Ceye🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND;DKS [Re-Publish]
FanfictionAyo sini ketemu sama Ardio, si cowok dingin yang suka bodo amatan, ketus, dengan sifat dinginnya yang lain. Tapi, dia punya pacar namanya Dara. Highest rank: -4 in fanfiction- [SEASON ONE, COMPLETED (CHAPTER END IS PRIVATE) AND SEASON TWO, ON GOING...