Jam telah menunjukkan pukul 7 malam namun sosok yang dinantikan Dara belum juga tiba di rumahnya, entahlah dia harus bersyukur atau khawatir saat ini.
Sebelumnya, Bunda Catrin telah memberitau Ayah Hae Jin bahwa mereka akan kedatangan tamu istimewa malam ini dan tentu saja Ayahnya Dara tidak mengetahui siapa tamu istimewa mereka.
Sedangkan Jihoon sedari tadi sibuk memperhatikan gelagat kedua wanita yang ia cintai sejak ia lahir itu.
10 menit kemudian, orang yang mereka nanti-nantikan sejak tadi pun tiba.
Dara berkali-kali menelan salivanya ketika ia melihat Ayahnya berjalan ke arah pintu utama mereka sembari merapikan jasnya.
Jihoon yang ada di samping Dara hanya berusaha menenangkan kakaknya dengan menghapus jejak keringat yang tercipta dari tubuhnya.
"Kakak kenapa sih?"
Dara hanya melihat Jihoon sekilas kemudian kembali melihat ke arah pintu yang akhirnya terbuka dengan lebar menampilkan Keluarga DO yang sedang tersenyum manis ke arah kedua orang tuanya.
Rahang Ayah Hae Jin mengeras namun ia berusaha menetralkan emosinya saat Bunda Catrin mengelus punggungnya dari belakang.
"Aku tau masalahmu dengan anakku, Bung. Apa tidak sebaiknya kita duduk dan membicarakan ini dengan baik-baik?"
Ayah Hae Jin yang tadinya menatap Dio kini menatap ke arah teman bisnisnya sekaligus teman masa kecilnya itu, Papanya Dio.
"Sure, Kyung. Silahkan masuk."
Dio melangkah masuk mengikuti Papa dan Mamanya sedangkan Dara hanya mampu terdiam menatap Dio.
Dara tidak menyangka bahwa Dio akan membawa keluarganya malam ini. Sama halnya dengan Jihoon.
"Kak Dio mau lamar kakak?"
Dara tersipu membuat Jihoon menatapnya bingung.
"Ah kamu.."
Jihoon bergidik ngeri saat melihat tingkah manja nan kepedean sang kakak kembali.
Dara kembali menatap ke arah Dio yang akan duduk di sofa ruang tamu rumahnya itu.
Sedangkan Dio sedang mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang sangat ingin ia lihat malam ini, siapa lagi jika bukan Dara.
Dara terkejut ketika mendapati Dio yang sedang melihat ke arahnya dan tersenyun manis membuatnya ikut tersenyum sampai ia tidak sadar bahwa sedari tadi Ayahnya memperhatikannya.
Dio kemudian menatap ke arah Bunda Catrin yang tengah duduk di samping Ayah Hae Jin, wanita itu kemudian tersenyum dan mengempalkan tangannya tanda menyemangati.
Dio tersenyum lebar kemudian menganggukkan kepalanya.
"Mohon maaf atas kedatangan kami yang mendadak, ini permintaan langsung dari Dio untuk menemui Anda dan Nyonya."
Park Hae Jin meghela napasnya, "Santai saja, Kyung.."
Pria yang disapa Kyung tersebut terkekeh kemudian mengangguk, "Kamu pasti tau kan, kalau saya gak suka basa-basi dari dulu?"
Ayah Dara mengangguk, "Ya.. ini sekarang kamu lagi basa-basi, Kyung.."
"Saya dan Mamanya Dio sudah kenal sama Dara.. dia beberapa kali main ke rumah karena Dio yang membawa, itu permintaan saya dan Helena. Awalnya saya dan Helena tidak mengizinkan Dio berpacaran, sama seperti kamu, Jin. Tapi, melihat perubahan Dio yang menjadi lebih terbuka, saya dan Helena jadi senang akan hal itu sampai mencari tau apa sih yang buat anak kita kelihatannya seperti di mabuk cinta. Nyatanya memang iya, dia jatuh cinta sama murid di sekolah saya sendiri, anak dari teman masa kecil saya, Dara."
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND;DKS [Re-Publish]
FanfictionAyo sini ketemu sama Ardio, si cowok dingin yang suka bodo amatan, ketus, dengan sifat dinginnya yang lain. Tapi, dia punya pacar namanya Dara. Highest rank: -4 in fanfiction- [SEASON ONE, COMPLETED (CHAPTER END IS PRIVATE) AND SEASON TWO, ON GOING...