Khawatir

1.6K 63 1
                                    

Author POV

Saat sampai di rumah, rumah terasa sunyi kemudian Levina langsung memanggil Axel dengan lantang. Saat Axel turun dia sangat terkejut dengan kondisi Levina, pertama kaki dan tabgan yang lecet, berdarah, dan luka.

"Oh my God Levina, kamu ngapain aja sampai gini, lihat nih lecet, luka, bedarah, pusing nggak? Sakit nggak? Nggak perlu suplemen penambah darah?" heboh Axel sambil memeriksa luka Levina dan menanyakan pertanyaan tak masuk akal.
"I'm fine Xel, udah nggak perlu khawatir cuma lecet dikit kok" jawab Levina dan menarik pundak Axel untuk berdiri.
"Lain kali hati-hati yah" kata Axel dengan senyuman termanis yang bisa meluluhkan hati wanita, dan mengusap lembut puncak kepala Levina.

"Ekkhhmm" dehem Darrel saat menyaksikan kedua orang itu bermesraan.
Tiba-tiba Levina dan Axel langsung menengok kebelakang, Axel mengerutkan dahinya karena merasa asing dengan orang itu.

"Who are you?" tanya Axel sambil menunjuk Darrel
"Dia yang mengatarku kemari Xel, dia juga yang membantuku saat aku jatuh" jawab Levina sambil tersenyum
"Aku Darrel Spariel, aku baru disini" kara Darrel sambil tersenyum hingga menunjukkan lesung pipinya dan mengulurkan tangannya pada Axel.
"Axel David Meggenzie, senang bertemu denganmu terimakasih sudah membantu Levina dan maaf merepotkanmu" kata Axel sambil membalas uluran tangan Darrel.
"Oh yah aku pulang dulu yah, permisi Axel bye Levina" kata Darrel sambil berjalan pulang.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Keesokan harinya Levina kembali bersekolah seperti biasa, walaupun Axel melarangnya karena lukanya belum sembuh. Tapi Levina membantah dengan alasan dia sudah ketinggalan pelajaran untuk beberapa minggu, dan dia tidak suka mengulang.

"Di sekolah belajar baik-baik, makan yang benar, kalau rasa sakit telepon aku saja, jangan terlalu lelah ok?" kata Axel panjang lebar
"Iya Axel tenang aja, nggak kok cuman luka gini, stop worrying me ok?" balas Levina sambil mengecup pipi Axel dan turun dari mobil.
"Bye my love, love you" kata Axel sambil melambaikan tangan dari mobil
"Love you too Xel" balas Levina sambil menutup pintu.

Saat masuk ke sekolah banyak pasang mata yang menatap Levina dari atas sampai bawah, bahkan ada yang berbisik-bisil tenntang dia. Levina berjalan dengan sangat pelan karena luka di kakinya sangat perih. Saat sedang berjalan ada murid laki-laki yang berlari-lari dan menabrak Levina sampai bukunya jatuh berhamburan, para murid-murid di sekitarnya hanya menatap iba tanpa mau menolong terpaksa Levina memunggut buku-bukunya dengan rasa perih yang sangat di bagian kaki dan tangannya.

Di ujung lorong seorang murid laki-laki yang tengah di kumpuli oleh cewek-cewek genit, siapa lagi kalau bukan Lucas. Lucas menatap murid laki-laki yang menabrak Leviba dengan tatapan marah, tapi dia lebih khawatir dengan Levina dan luka-lukanya hati Lucas seperti teriris melihat keadaan Levina.

Bersambung...

Budayakan Vote+ Comment 😀, jangan menjadi pembaca gelap tanpa jejak 😱😲🙅.

Stuck In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang