Author POV
Levina sangat terkejut saat melihat Lucas yang sudah berdiri di ambang pintu. Untuk menutupi keterjutannya, Levina berjalan dengan santai ke tempat duduknya.
Tepat saat dia mendaratkan bokongnya di bangku, Lucas mulai berbicara.
"Kami dari OSIS, akan mengadakan acara pementasan dalam rangka hari ulang tahun kepala sekolah 4 hari lagi. Jadi, kami pengen catat orang-orang yang mau ikut di pementasan itu"
Selama Lucas berbicara, Bella hanya menatap Levina dengan tajam (kalau yang nggak tahu, silahkan baca di chapter "Terkejut"). Levina hanya santai menanggapi tatapan itu, karena jika membalas pasti tidak akan ada gunanya.
"Oh ya, buat info aja, sesudah semua pementasan selesai akan diadakan pemilihan queen and king of Jaya Harapan School" ucap Bella sambil bergelayut manja di lengan Lucas.
Lucas yang melihat kelakuan Bella, langsung menghentakkan tangannya keras sehingga tangan Bella terlepas. Siswa yang ada di kelas itu hanya bisa menahan tawa melihat Bella yang sudah menunduk malu sambil menahan amarah.
"Jadi ada yang mau ikut?" tanya Lucas
Setelah bertanya, banyak murid yang mulai mengangkat tangan mereka dan mulai menyebutkan nama dan pentas yang akan mereka lakukan.
Levina tidak tertarik dengan hal yang mereka bicarakan, dia pun hanya membaca novelnya sambil mendengarkan lagu mic drop-BTS.
"Kayaknya dance di kelas kalian kurang, ada nggak yang mau?" kata Lucas sambil mengecek-ngecek daftar orang yang ikut pementasan dance.
Kemudian mata Lucas tertuju pada Levina yang sedang asyik membaca novel. Sontak, semua pandangan ikut tertuju ke arah Levina. Levina yang merasa dirinya diperhatikan, langsung mengalihkan pandangannya dari novel yang sedang dibacanya. Saat dia merasa ada yang kurang beres dari arti tatapan itu, dia pun langsung membuka headsetnya.
"Kenapa?" Levina mulai merasa aneh dengan teman-temannya.
"Lo mau nggak ikut pentas dance buat wakilin kelas lo?" tanya Lucas to the point.
"Yah, nggak mau lah. Gue nggak tau nge- dance, jadi jangan gue."
"Tapi lo kan ekskul dance. Gimana lo bisa masuk ekskul itu, kalau lo nggak tau dance?" tanya Devi.
"Eh bacot lo, biarpun gue ikut ekskul itu. Gue tetap nggak mau ikut, karena nggak semua anak dance punya kemampuan yang wow" jelas Levina.
"Bilang aja lo nggak mau bela kelas kita, bilang aja lo nggak ada niatnya di kelas ini" Sonya mulai memancing amarah Levina.
"Gue bukan nggak mau bela kelas ini" balas Levina mencoba bersabar.
"Terus apa?" tanya Sonya dengan alis yang terangkat sebelah, tanda meremehkan.
"Gue cuma lelah berjuang buat kelas yang isinya ada orang kayak lo, sia-sia banget usaha gue" balas Levina.
"Jadi lo nantang gue lagi?!" nada bicara Sonya naik satu oktaf.
"Siapa juga yang nantang? Pikiran lo itu cuma ada nantang-nantangnya aja. Nggak bosan-bosan lo pake kata itu mulu" celetuk Levina.
"Lo, anjing?!" teriak Sonya
"Lo tuh yang anjing, lo nggak tau muka lo kalau marah itu kayak gimana? Kayak anjing rabies tau nggak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In My Life
Teen FictionDekat sama kakak kelas paling most wanted, siapa yang nggak mau? Tapi berbeda dengan Levina Hilton yang harus berhadapan dengan cowok yang ganteng, pintar, most wanted, tapi bad boy yang pernah menorehkan luka yang cukup dalam pada hatinya. Akankah...