"Hidupku hanya bisa berputar-putar di masa-masa yang kejam."
***
Kalau ngeliat typo, mohon di comment 😀😀
***
"Dev! Dev! Devi! DEVINA MAURENA BAGASTINA!!!!!" Teriak Viana.
"Hah? Kenapa? Kenapa?" Devi yang mendengar teriakan super cempreng dari Viana, langsung terbangun dari lamuannya.
"Lo bengong mulu, mikirin siapa huh?" Ketus Viana kesal.
Devi sempat menatap ke arah Levina yang duduk di belakangnya sambil membaca novel, sebelum kembali menatap Viana.
"Nggak lagi mikirin siapa-siapa kok, emang lo maunya gue mikirin siapa? Manu Rios? Sehun? Chanyeol? Shawn Mendes?"
"Lo sih, dipanggil dari tadi nggak jawab-jawab!" Viana menekuk wajahnya, menandakan bahwa cewek itu bete.
"Yah terus, lo maunya apa? Bilang aja!" Devi semakin kesal dengan sikap sensi dari Viana.
Saat mendengar perkataan Devi, Viana langsung menatap Devi dengan berbinar-binar.
"Temenin gue ke toilet," rajuk Viana.
"TEMENIN PANTAT LO! INI UDAH KELAS 10 MASIH AJA HARUS DI TEMENIN KE TOILET! MALU SAMA ANAK SD, BEKICOT! EMANG LO PIKIR KALO KE TOILEH SENDIRIAN, TUYUL BAKAL NONGOL DARI DALAM LUBANG KLOSET APA?! KUNTILANAK BAKAL MERAYAP DI DINDING APA?! PERGI AJA SENDIRI?!" Teriak Devi kesal.
"IHHH, LO MAH SENSI BANGET. CUMA MINTA DITEMENIN KE TOILET, UDAH TERIAK-TERIAK NGGAK JELAS. PAKE MANGGIL NAMA HEWAN SEGALA LAGI! KALO NGGAK MAU NGGAK USAH!" Viana pun kembali duduk, menekuk wajahnya, dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Ini kenapa sih pada teriak-teriak?" Levina melepaskan headsetnya, dan menutup novelnya, karena merasa terganggu dengan teriakan-teriakan dari Devi dan Viana.
"Tuh Si Macan Betina, nggak mau temenin gue ke toilet." Viana menatap Levina, masih dengan tatapan kesalnya.
"Gimana yah? Udah kelas 10 masih aja harus di temenin ke toilet, emang nggak ada orang lain yang bisa temenin?" Levina menatap Viana.
"Diana nggak sekolah, sakit. Terus dia nitipin pesan, nanti kalo gue ke toilet, minta temenin sama yang lain."
"Yaudah, ayok! Gue temenin." Perkataan Levina langsung membuat Viana ceria kembali.
Levina pun langsung menarik tangan Viana, saat Viana sudah berdiri. Levina melanjutkan untuk menarik tangan Devi, dan aksinya tersebut berhasil membuat Devi shock.
"Apaan sih?" Devi berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Levina.
"Lo nggak liat gue lagi ngapain, ayok temenin kita ke toilet."
"Pergi aja sana sendiri! Udah besar masih aja ditemin." Devi mencibir, sambil melirik Viana yang mengalihkan pandangannya dari tatapan Devi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In My Life
Teen FictionDekat sama kakak kelas paling most wanted, siapa yang nggak mau? Tapi berbeda dengan Levina Hilton yang harus berhadapan dengan cowok yang ganteng, pintar, most wanted, tapi bad boy yang pernah menorehkan luka yang cukup dalam pada hatinya. Akankah...