Keputusan

997 36 3
                                    

"Gue butuh lo buat jadi sandaran hidup gue."

***

Levina menunggu Lucas dengan sabar di depan rumah. Ini sudah terlambat 2 jam seperti yang dijanjikan Lucas.

Levina melirik arloji di tangan kirinya sambil medesah berat, jam sudah menunjukkan pukul 9 dan jam yang dijanjikan oleh Lucas untuk menjemputnya adalah pukul 7.

Kekhawatiran menguasai diri Levina lebih besar dari rasa lelahnya. Levina baru tertidur pukul 5 pagi, dan dia harus bangun pukul 6 pagi untuk bersiap.

Tanpa menunggu waktu lama, Levina langsung mencari taksi di depan perumahannya untuk pergi ke rumah Lucas.

Saat menemukan taksi, secepat kilat Levina langsung masuk.

"Tujuannya ke mana yah, nona?" tanya supir taksi itu.

"Ke Jl. Manado pak," jawab Levina dengan cepat sambil melirik arlojinya.

"Mau ambil rute yang mana, non?"

"Terserah aja pak, tapi pak please cepat. Gue buru-buru banget, dia bisa aja bunuh diri."

Mendengar kata bunuh diri, supir taksi langsung menjalankan mobilnya sampai tubuh Levina terpental ke belakang.

Dengan waktu 10 menit, Levina sudah sampai di depan rumah Lucas. Tentu saja supir taksi tersebut mengendara dengan gila, dan hampir membuat nyawa mereka berdua terbang.

Tanpa ragu, Levina langsung memberikan 5 lembar uang seratus ribu rupiah. Melihat uang itu, supir tersebut langsung membelalak kaget dan langsung berterima kasih kepada Levina.

Levina berdiri di depan gerbang rumah Lucas dengan deg-degan. Ini sudah 3 tahun semenjak terakhir dia menginjakkan kakinya ke rumah ini.

Levina menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, Levina melakukannya untuk menetralisir rasa gugupnya.

Satpam di rumah Lucas, melihat Levina yang sedang berdiri di gerbang dengan tatapan bertanya.

"Permisi, non? Mau cari siapa yah?" tanya satpam itu dibalik gerbang yang menjulang tinggi.

"Saya mau cari Lucas,"

"Nona siapa yah?"

"Saya temannya Lucas."

"Namanya non?"

"Levina, pak."

Satpam itu langsung membukakan gerbang besar itu untuk Levina, dengan menekan sebuah tombol di pos satpamnya.

Satpam itu menawari Levina untuk naik motor, menuju rumah utama. Karena jarak gerbang depan dan rumah utama cukup jauh, apalagi ditempuh dengan berjalan kaki di hari yang cukup panas.

Rumah Lucas bisa dibilang sangat besar, jarak gerbang depan dan rumah utama berjarak kurang lebih 1 Kilometer. Dengan 6 pos satpam, dua di gerbang depan, 2 di gerbang belakang, dan masing-masing satu pada dua gerbang samping. Di depan rumah utama, terdapat air mancur yang sangat besar dan mewah.

Dengan rumah yang besar, terdapat juga fasilitas keamanan yang kuat. Jumlah CCTV di rumah Lucas berjumlah 935 di setiap sudut rumah, taman, gerbang, kolam berenang, pintu, dll. Jumlah security atau satpam di rumah ini berjumlah 200 orang

Rumah ini diatur dengan sistem yang sangat canggih, dan terkemuka. Pengaturan di rumah ini dilakukan secara otomatis.

***

Stuck In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang