"Sepintar-pintarnya kau menyembunyikan bangkai tetap akan tercium."
***
Saat Lucas akan meninggalkan kantin untuk pergi ke area gudang tua, dia berpapasan dengan seorang siswi yang menggunakan hoddie yang sama dengan hoddie milik pelaku dan sama dengan hoodie milik Devi.
Sekarang Lucas benar-benar dibuat bingung akan hal itu. Dia mulai berhalusinasi, pikirnya. Tanpa pikir panjang Lucas langsung berjalan menuju siswi itu dan langsung menggengam tangan gadis itu.
Siswi yang digenggam tangannya oleh Lucas langsung menoleh dan berteriak histeris saat melihat bahwa Lucaslah yang menggengamnya. Untuk seorang siswi yang tidak menonjol seperti dia, ini adalah kesempatan langkah seorang most wanted mau menggengam tangannya.
Melihat Lucas yang hanya mematung sambil menggengam tangannya, siswi itu menggunakan kesempatan tersebut untuk berfoto. Dia pun merogoh ponselnya dari kantong hoodienya.
"Kak, bisa foto?" Tanya siswi itu dengan nada manja yang dibuat-buat.
Bukannya menjawab, Lucas malah menatap siswi itu dengan tajam tepat di kedua bola matanya. Perbuatan Lucas itu lebih membuat gadis itu malu dan bersemu merah.
"Lo dapat hoodie ini dari mana?" Tanya Lucas serius.
"Hah?"
"LO DAPAT HOODIE INI DARI MANA?!" Tanya Lucas lagi dengan suara yang naik satu oktaf.
"Ini hoodie yang dijual sekolah kak. Ini milik gue, nggak dari siapa-siapa!" Karena gugup siswi itu menjawab dengan sedikit membentak.
Mendengar bentakan dari siswi tersebut, Lucas langsung menatap gadis itu dengan lebih garang dan dingin. Menyadari kebodohannya, siswi itu langsung melepaskan tangannya dari genggaman Lucas dengan paksa, dan lari ketakutan.
Tidak mau berlama-lama dengan kaburnya siswi aneh tadi. Lucas melanjutkan perjalanannya. Selama perjalanan menuju ke area gudang tua, Lucas berpapasan dengan lebih banyak murid yang menggunakan hoodie yang sama dengan milik pelaku. Murid laki-laki maupun perempuan.
Lucas mulai berpikir bahwa dia sedang mengkhayal. Atau ini semua adalah mimpi, bahwa dia sebenarnya sedang tertidur di kelas karena tidak tidur seharian kemarin. Meyakinkan dirinya, Lucas mencubit lengannya sendiri. Dan hasilnya. Sakit. Dia tidak bermimpi.
Lucas pun menghembuskan nafas berat sebelum kembali berjalan. Di setiap tempat yang dilewatinya, Lucas terus ditatap dengan penuh pujaan oleh setiap murid perempuan. Saat berjalan, tiba-tiba ponsel Lucas berbunyi dari balik saku celananya. Saat akan mengambil ponselnya, Lucas tidak sengaja menabrak seseorang.
"Lucas, kalau jalan jangan main ponsel dong!" Teriak seorang gadis kesal.
Lucas pun membalikkan badannya dan langsung kaget saat melihat gadis yang ditabraknya.
"Clara?"
"He'eh. Ini Clara. Kenapa heran gitu? Kangen? Atau lo pikir gue udah mati?"
Diluar ekspetasinya, Lucas langsung berjalan mendekatinya dan langsung mengacak rambutnya.
"Lucas! Ih! Apaan sih! Susah banget tahu ngatur rambut gue! Gue rela bangun jam 5 pagi buat ngatur rambut gue! Lagian kalo lo kangen, nggak usah lebay gini. Gue cuma pergi ke Amerika selama 1 minggu." Kesal Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In My Life
Ficção AdolescenteDekat sama kakak kelas paling most wanted, siapa yang nggak mau? Tapi berbeda dengan Levina Hilton yang harus berhadapan dengan cowok yang ganteng, pintar, most wanted, tapi bad boy yang pernah menorehkan luka yang cukup dalam pada hatinya. Akankah...