"Dunia ini memang sangat sempit."
***
Saat Devi sedang berada di rumah sambil bersantai dan menonton, bel pintu tiba-tiba berbunyi. Dengan malas, Devi berjalan dan membuka pintu, untuk menjamu tamu yang mengacaukan waktu bersantainya.
Devi mengerutkan dahinya saat dia melihat seorang perempuan cantik, dengan tubuh ramping, wajah blasteran, dan rambut yang berwarna kepirang-pirangan. Tengah berdiri di depan pintu rumahnya.
Perempuan itu hanya tersenyum manis, sementara Devi hanya menatap perempuan itu dengan datar.
"Siapa yah?" Devi bertanya, sambil melihat perempuan itu dari atas sampai bawah.
Perempuan itu sempat terkejut saat Devi bertanya, tapi akhirnya dia kembali tersenyum.
"Saya....." Perkataan perempuan itu terpotong saat suara lantang milik ibu Devi, Lisa, bergema.
"Anna, itu kamu?" Lisa berjalan dengan cepat ke arah pintu, dengan semangat.
Dalam hati Devi menertawakan ibunya yang hanya menggunakan daster yang bermotif bunga mawar, dengan dilengkapi oleh roll rambut yang masih menggantung di rambut ibunya, saat menemui tamu. Tapi, sebentar..... Anna?
"Ah, Bibi Lisa. Anna kangen," Devi menatap ibunya yang tengah berpelukan dengan gadis cantik yang bernama Anna itu.
"Devi, sini! Ini tuh sepupu kamu yang dari Australia, namanya Anna. Kenalan dulu dong!"
"H-hai, kenalin Devi." Devi memperkenalkan diri dengan canggung.
Tanpa aba-aba, Anna langsung memeluk Devi dengan erat.
"Senangnya bisa punya sepupu secantik ini. Terakhir kita bertemu saat umur kita masih 5 tahun, dan aku pikir namamu Dhea. Perkenalkan namaku Anna Jenisa Wales, kau bisa memanggilku Anna."
"Ah, Anna. Tante tau kamu kelelahan, kamu tidur di kamarnya Devi dulu yah? Soalnya kamar tamu belum dibersihkan, nanti besok mungkin kamu bisa tidur di kamar tamu." Lisa merangkul tubuh Anna.
"Iya tante, asalkan Devi tidak keberatan."
"Gue nggak keberatan kok. Mari, gue tunjukin kamar gue."
Devi pun membawa Anna untuk pergi ke kamarnya. Anna sempat terkejut saat melihat kamar Devi, besar tapi simple untuk kamar perempuan. Sementara kamar Anna di rumahnya dipenuhi oleh banyak barang, yang membuat kamar besarnya full. Tapi, dia menyukai suasana baru.
"Jadi, disana ada kamar mandi. Disitu ada rak buku novel, kalau lo gabut. Disana ada pintu ke balkon, dan seperti yang lo liat itu tempat tidurnya. Dan lo bisa taruh pakaian lo di lemari disana, dan kosmetik di meja rias." Devi menunjuk semua fasilitas di dalam kamarnya yang mungkin akan digunakan Anna.
Setelah itu Devi pergi keluar. Saat melihat Devi sudah keluar, Anna mulai membongkar kopernya dan menaruh pakaian juga kosmetik di tempat yang sudah ditunjuk Devi. Kemudian, dia mengeluarkan sebuah foto yang sudah terbingkai dengan cantik. Foto itu menunjukkan dirinya dengan Lucas. Setelah menaruh foto itu di nakas, Anna menatapnya lama-lama, dan dia sempat tersenyum saat mengingat pertemuannya dengan Lucas tadi. Ciuman Lucas benar-benar berefek sangat besar, apalagi ciuman itu sangat lembut. Merasa cukup, Anna pun pergi untuk mandi, aktivitasnya membuat dia lelah.
***
Saat menutup pintu kamarnya, batin Devi mulai berkecamuk karena Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In My Life
Ficção AdolescenteDekat sama kakak kelas paling most wanted, siapa yang nggak mau? Tapi berbeda dengan Levina Hilton yang harus berhadapan dengan cowok yang ganteng, pintar, most wanted, tapi bad boy yang pernah menorehkan luka yang cukup dalam pada hatinya. Akankah...