Berubah

806 27 0
                                    

"Aku tetap Levina, tapi aku tidak akan kalah darimu lagi."

***

"Surprise yang menyenangkan, setidaknya dengan wajah takutmu." Anna masih menatap Levina dengan tatapan meremehkannya.

Anna yang tadinya nampak sangat ramah pada Levina, mulai berubah 180 derajat saat Levina memperkenalkan dirinya.

"Aku tau, aku sangat baik dalam merencanakan kejutan," Levina masih menatap Anna dengan datar, ditambah nada dingin yang menusuk.

"Aku sampai tidak mengenalmu Levina, kau sangat berbeda. Aku tidak menyangka kau yang dulunya adalah seorang beast bisa berubah menjadi beauty. Apakah ada laki-laki yang tertarik denganmu sekarang?" Anna menatap Levina dari atas sampai bawah, dengan tatapan menilai.

"Aku tetap Levina, Anna. Dan ya, tentu saja ada yang tertarik denganku. Axel mungkin." Levina berkata dengan santai sambil terkekeh.

Tangan Anna langsung mengepal dengan sangat erat di kedua sisi tangannya. Matanya semakin menajam, dan rahangnya semakin mengeras. Menandakan bahwa gadis itu marah besar.

"Jangan. Dekati. Axel!" Anna menatap Levina dengan tajam, dan menekankan setiap kata.

"Dia tertarik padaku, mau bagaimana lagi? Aku tidak mungkin akan menolak laki-laki tampan dan berprestasi seperti Axel."

'Plak!'

Satu tamparan keras dilayangkan Anna di pipi kanan Levina, sehingga meninggalkan bekas kemerah-merahan. Tanpa satu kata pun, Anna langsung meninggalkan kantin dengan amarah yang masih menyala-nyala.

Levina yang baru saja ditampar hanya terkekeh pelan sambil mengusap pipi kanannya. Viana dengan panik dan heboh langsung menghampiri Levina dan memeriksa sahabatnya itu.

"Astaga, Lev! Lo cari masalah apa lagi? Gila yah lo!" Viana berteriak dengan heboh sambil memeriksa bekas tamparan di pipi Levina.

"Lo kenal dia?" Levina bertanya.

"Iya, tadi sempat dibicarain anak meja sebelah pas kalian adu mulut. Namanya Anna katanya. Lo juga keliatan kenal dia."

"Kenal. Banget. Udah deh, yuk balik ke kelas. Gue edah nggak selera makan." Levina kemudian menarik tangan Viana, dan mereka berdua berjalan serempak ke kelas.

***

Selama perjalanan menuju jelas bahkan sampai ke kelas, Viana tidak henti-hentinya bertanya tentang hubungan Levina dan Anna. Hal itu membuat Levina sangat jengah, sampai Levina mengacuhkan Viana sampai gadis itu ngambek.

"Kenapa tuh anak?" Tanya Devi kepada Levina yang tengah asik membaca buku sejarah dunia.

Pertanyaan Devi hanya dibalas dengan Levina mengangkat kedua bahunya. Tidak mendapat jawaban dari Levina, Devi pun pindah untuk bertanya kepada Viana yang masih ngambek.

"Kenapa lo?" Devi menyentuh pundak Viana.

Gadis itu tidak menandakan pergerakan apa-apa, sampai lima detik kemudian, gadis itu menggelengkan kepalanya. Tanda gadis itu tidak apa-apa.

Stuck In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang