Author POV
Cahaya matahari masuk melalui jendela kamar dengan indahnya, nampaknya tidak menggangu kegiatan terlelap penghuninya. Saat alarm di atas nakas berbunyi, sang penghuni langsung terduduk diatas kasur dan menekan alarm tersebut supaya berhenti berbunyi.
"Haemmm... Ini jam berapa?" Levina masih menutup matanya dan bertanya sendiri.
Kemudian dia memutar kepalanya 90 derajat untuk melihat jam.Saat dia melihat angka yang tertera disana, dia langsung lari ke kamar mandi.
"Buset, udah jam setengah delapan"katanya sambil berlari dan mencari handuk.Setelah mandi dan berdandan selama 15 menit, Levina secepat kilat lari kebawa dan berteriak.
"Papa, cepat panasin mobilnya, udah mau terlambat nih?!"Karena tidak ada respon dari orang yang dipanggil Levina langsung mencari ayahnya, dan ayahnya sedang bersama dengan ibunya di kamar mereka.
"Papa cepat!!!" Levina mulai panik
"Kamu kenapa sayang? Kenapa pakai baju seragam? Ini kan hari sabtu"mamanya terheran-heran
"Mama pakai nanya lagi, tentu Vina pakai seragam mau ke sekolah" jelas Levina belum sadar
"Tunggu?! Ini hari sabtu?! Sial?!" kesal Levina."Yah udah, mama sama papa mau kemana?" tanya Levina saat melihat mama dan papanya sudah rapi
"Mau kencan, sayang" jelas mamanya
"Bisa Levina ikut nggak?"
"Nggak, itu namanya rekreasi kalau kamu ikut" tolak mamanya mentah-mentah
"Ya udah, mama sama papa udah mau pergi jangan lupa kunci pintu, makanan ada di tutup saji, dan telepon mama atau papa kalau ada apa-apa, ok?" jelas mamanya
"Ok"Saat kedua orangtuanya keluar, Levina langsung mengunci pintu dan tiduran di kamar, setengah jam kemudian teleponnya berbunyi dan membangunkannya.
"Hallo?" Levina masih setengah sadar
"Hai sayang?" kata orang di seberang sana.
"Kamu siapa? Sok-sok panggil sayang!... Eh tunggu" Levina mulai tersadar dan membaca nama kontaknya, dan benar saja itu adalah Axel"Oh, maaf Axel aku pikir siapa"
"Btw, ini hari sabtu nggak masuk sekolah" Axel mengingatkan
"Udah terlambat, aku aja udah dandan sama mandi, eh ternyata kata mama ini hari sabtu" jelas Levina sedikit terkekeh.
"Oh, aku juga mau minta maaf karena belum telepon kamu sejak kemarin aku sampai, soalnya jet lag, bongkar muatan dan lain-lain. Pokoknya sibuk"Tingg.... Tongg
Suara bel rumah Levina berbunyi."Axel, tunggu dulu yah kayaknya ada orang diluar, aku tutup dulu nanti di telepon balik" kemudian sambungan telepon diputuskan sepihak oleh Levina.
Saat Levina turun ke bawa dan memeriksa ternyata orang itu adalah Darrel.
"Eh, Darrel masuk" Levina sangat senang
"Kamu mau jalan?" tanya Darrel
"Kemana?" Levina menatap Darrel
"Ke taman aja"
"Ok, aku siap-siap dulu"Saat sedang bersiap-siap, telepon Levina berbunyi menandakan panggilan masuk.
Saat melihat nama kontak tersebut Levina sangat kaget, saat yang menelepon adalah Lucas."Hallo" Levina terlihat ragu-ragu
"Kamu udah ada janji hari ini?" tanya Lucas to the point
"Nggak, emang kenapa?" tanya Levina
"Aku jemput kamu jam 7, dandan yang cantik" kemudian sambungan telepon diputus oleh Lucas.
"Dasar cowok irit kata" Levina menggerutu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In My Life
Teen FictionDekat sama kakak kelas paling most wanted, siapa yang nggak mau? Tapi berbeda dengan Levina Hilton yang harus berhadapan dengan cowok yang ganteng, pintar, most wanted, tapi bad boy yang pernah menorehkan luka yang cukup dalam pada hatinya. Akankah...