Author POV
Hari ini adalah pesta ulang tahun adik Darrel menurut undangan yang diberikan Darrel, sebenarnya Levina sangat malas untuk pergi tapi untuk berterima kasih atas undangannya Levina terpaksa harus pergi.
Saat Levina sedang menonton tv, tiba-tiba bel rumah berbunyi.
"Nak buka pintunya, mama lagi nyuci piring" teriak ibunya dari dapur."
"Iya bu" kata Levina.Saat Levina membuka pintu, dia sangat terkejut saat melihat Devi dan teman-teman sekelasnya.
"Ngapain disini?" tanya Levina sedikit terkejut.
"Nggak, kita cuma pengen tanya rumahnya Darrel" kata Devi.
"Oh, gue juga nggak tau tapi katanya rumahnya sekitar 2 blok dari sini" kata Levina.
"Oh iya kalau gitu, kita pergi dulu" kata Devi.
"Kalian emang kenapa nyari rumah Darrel?" tanya Levina
"Lo nggak tau, bukannya hari ini ulang tahun adiknya" kata Devi.
"Oh ok, bye" kata Levina kemudian menutup pintu.Levina kemudian tiduran di kamarnya sambil membaca novel. Saat akan menyimpan bukunya dia mendengar bel pintunya berbunyi lagi.
Levina pun langsung turun kebawah dan melihat bahwa ada Darrel di bawah.
"Eh Darrel, bukannya pestanya 2 jam lagi, kenapa udah datang?" tanya Levina.
"Ini" Darrel memberikan sebuah dus kado yang sudah diberikan pita pink.
"Ini apaan?" tanya Levina
"Adik gue pengen dapet hadiah dari cewek cantik, gimana kalau lo aja yang ngasih" kata Darrel.
"Em, bisa sih tapi emang nggak apa-apa kan lo yang beli kadonya kok gue sih yang ngasih" kata Levina.
"Nggak apa-apa, tenang aja, oh ya gue pergi dulu yah soalnya lagi ngatur pesta" pamit Darrel.
"Iya"Saat Levina sedang menatap kado di tangannya, dia merasa bahwa dirinya telah mendapat pencerahan dari kejadian masa lalu yang dilaluinya. Tiba-tiba ibunya datang menghampirinya.
"Eh, dari siapa tuh?" tanya wanita itu.
"Dari Darrel ma" jawab Levina
"Darrel? Siapa dia nak? Udah bukan Lucas lagi?" ibunya menghujam Levina dengan berjuta pertanyaan.
"Darrel Spariel ma, teman baru" kata Levina kalem.
"Oh kirain" kata mamanya sambil mendaratkan bokongnya di sebelah Levina.
"Tinggal dimana?" tanya mamanya.
"Sekitar dua blok dari sini katanya"
"Kado itu buat siapa?" tanya mamanya.
"Adiknya ulang tahun, terus adiknya mau kadonya dikasih sama cewek cantik makanya dia kasih ke aku" kata Levina sambil berjalan menuju tangga.
"Emang kamu cantik?" tanya mamanya.
"Iya dong"
"Kayaknya enggak deh" kata mamanya.
"Terserah mama deh" balas Levina sambil masuk ke dalam kamar.Jam menunjukkan pukul 6 sore, dan Levina sudah siap dengan tampilan biasanya untuk pergi ke pesta Darrel. Saat dia turun, dia berpapasan dengan ayahnya yang baru pulang kerja. Selain berprofesi sebagai pilot, ayahnya juga adalah seorang pengusaha sukses.
"Eh anak papa mau kemana sampai udah dandan cantik begini?" tanya papanya sambil melonggarkan dasinya.
"Mau ke pesta teman pa" kata Levina sambil mengecup pipi ayahnya.
"Freind party or boyfreind party?" tanya ayahnya dengan nada menggoda.
"Ih apaan sih pa? Levina nggak punya pacar, cuman teman aja" kata Levina dengan nada kesal.
"Ok deh, jangan kelamaan yah" kata ayahnya.Selama menunggu Darrel untuk menjemput, Levina bersenda gurau dengan ayahnya di teras. Kemudian Darrel datang.
"Ini yang namanya Darrel?" tanya ayah Levina sambil tersenyum.
"Eh, iya om" kata Darrel sambil tersenyum.
"Nama lengkapnya apa?" tanya ayahnya.
"Darrel Spariel" jawab Darrel
"Spariel? Ayah kamu Max Spariel kan?" kata ayahnya terkejut.
"Iya om"
"Oh kebetulan sekali, saya Frederick Hilton" kata ayahnya.
"Bukannya om sahabat papa?"
"Iya, salam buat ayah kamu yah. Saya titip Levina juga"
"Ok om, permisi"Saat sampai di pesta Levina melihat banyak sekali tamu dan teman-teman Darrel terutama teman-teman adiknya.
Saat Levina sedang melamun di kursi tamu, tiba-tiba dia dikagetkan dengan hal yang membuat banyak pasang mata meliriknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In My Life
Dla nastolatkówDekat sama kakak kelas paling most wanted, siapa yang nggak mau? Tapi berbeda dengan Levina Hilton yang harus berhadapan dengan cowok yang ganteng, pintar, most wanted, tapi bad boy yang pernah menorehkan luka yang cukup dalam pada hatinya. Akankah...