Sisi Asli & Teman-teman Lucas

1.3K 39 0
                                    

Author POV

Hari ini Lucas berniat untuk ngajak Levina pergi sekolah bareng, tapi karena Lucas lagi ada rencana buat tawuran akhirnya Lucas harus terpaksa nggak jemput Levina.

"Woi bro!" teriak Lucas pada Mario yang pada asik ngerokok di rooftop. Mario itu teman Lucas semenjak dia SMP.
"Napa?" tanya Mario cuek. Mario dikenal sebagai cowok cuek tapi itu mah biasa untuk Lucas karena kepribadian mereka yang tidak berbeda jauh.

"Rokoknya satu" kata Lucas. Mario melempar satu batang rokok bersama dengan macis.
"Oy, tumben lo nggak bawa rokok. Biasa lo yang paling rajin bagi-bagi rokok" celetuk Sebastian. Ngomong-ngomong Sebastian itu teman masa kecilnya Lucas, mereka nggak pernah terpisah.

"Gue keburu telat, jadi udah lupa ambil rokok gue." kata Lucas sambil menyesap rokoknya dalam-dalam.
"Sejak kapan seorang Lucas Monte keburu telat. Lo kan emang suka telat" Bima tertawa dengan keras. Bima adalah teman SMP-nya Lucas.

"Anjing lo, emang gue nggak bisa datang tepat waktu apa?" Lucas keberatan.
"Enggak gitu juga. Udah ah" kata Bima.

"Btw, gimana rencana buat nyerang?" tanya Lucas.
"Mereka pulang sekolah jam 4, kita nyerangnya lewat jalan belakang" jawab Mario
"Emang apa hubungannya jam mereka pulang sama dimana kita bakal nyerang?" tanya Bima
"Ck,ck,ck. Gue nggak inget punya teman se bego lo. Mikir dong, berarti orang yang nantang kita bakal ketemu di jalan belakang" celetuk Lucas dengan malas. Dan hanya dibalas o-ria dari Bima.

Saat mereka sedang asik merokok. Tiba-tiba, Clara datang dengan wajah marah dan langsung menampar Mario.

"Anjing?! Lo ngapain nampar gue tai?!" teriak Mario emosi.
"Gue seharusnya yang nanya, anjing?!" balas Clara tak kalah emosi.
Clara dan Mario memang hanya sebatas mantan, tapi keduanya masih sering berperilaku layaknya sepasang kekasih walau sering bertengkar hebat. Pernah ada rumor bahwa Mario sama Clara udah gituan. Tapi nggak ada konfirmasi pasti.

"Wey, ada apa nih?" tanya Bima.
"Itu nih Bim, sih Mario ngegebet anak kelas 10 IPA A" adu Clara dengan manja sambil bergelantungan manja ditangan Bima.
"Yah kan emang udah gitu, lagian lo sama Mario udah putus. Ngapain lo ngekang dia lagi sih?" jelas Bima.
"Udah ah, kalian nggak seru" kata Clara kemudian duduk di sofa.

Rooftop ini memang dirancang supaya siswa bisa nyaman saat istirahat di rooftop. Kadang guru-guru juga suka datang ke rooftop terlebih guru laki-laki yang merokok.

"Rokoknya satu" celetuk Clara. Mario pun melemparkan satu batang rokok dengan macis.
"Luc, gue udah nggak pernah liat lo di club" kata Clara.
"Iya nih Cla, gue lagi sibuk soalnya" balas Lucas.

"Oh ya, Levina kan cewek yang lo bawa ke cafe kemarin?" tanya Clara spontan.
Lucas yang sedang bercanda dengan teman-temannya langsung terdiam, begitu juga dengan Sebastian, Bima, dan Mario.
"Lho kenapa diam?" tanya Clara.
"Iya itu Levina" jawab Lucas sambil menatap langit.

"Bukannya Levina benci sama lo?" tanya Bima. Bima sudah lama mengenal Levina begitu juga, Sebastian, Mario, dan Clara. Mereka semua satu sekolah dengan Levina.
"Gue menyesal bro" kata Lucas
"Yah elah, lo yang salah. Inget! Gue udah pernah bilang ke lo kalau lo nyakitin orang lain lo akan menyesal. Emang bener lo ngeremehin dia karena dia jelek tapi kelakuan lo itu kurang ajar tau nggak" kata Mario.

"Iya gue tau, dan gue berusaha buat dapet kepercayaannya dia" kata Lucas.
"Bukannya Axel sama dia?" tanya Sebastian.
"Axel udah pulang ke Jerman" jawab Lucas.
"Kenapa jadi ngomongin dia sih?" Clara mulai jengkel.

Lucas pun menatap rokoknya dan menginjak rokok yang tersisa setengah itu. Saat akan membuka pintu tangga yang menghubungkan rooftop tiba-tiba, bu Sarah sudah berada di depan pintu dan menatap mereka dengan marah.

Stuck In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang