"Aku mencoba untuk tegar, tapi aku tidak bisa. Aku mencoba untuk tidak menangis, tapi aku tidak bisa. Luka ini akan semakin menggerogotiku semakin aku mencoba."
***
Lucas pergi ke tempat parkiran untuk mencari keberadaan Levina. Dan disana dia melihat sebuah mobil Fortuner putih, yang mulai berjalan untuk meninggalkan taman. Lucas tau betul dengan mobil itu, Lucas hanya menatap kepergian mobil itu, sampai mobil itu hilang diantara keramaian jalan raya.
Lucas pun langsung menaiki motor besarnya, dan melajukan motor besarnya dengan kecepatan diatas rata-rata, dan menuju sebuah club yang ternama di ibukota. Saat pikirannya sedang kalut, club adalah tempat yang akan ditujunya.
Suasana club malam itu sangat padat. Dengan lampu yang remang-remang, pengap, bau alkohol yang sangat kuat, banyak asap rokok, dan banyak orang yang melakukan hal yang gila. Keadaan ini pasti akan membuat orang biasa merasa sangat tidak nyaman, tapi untuk para penghuni dunia malam, suasana seperti inilah yang mereka sukai.
Lucas masuk ke dalam club, diantara banyak orang yang menari tidak menentu di dance floor. Musik yang diputar sangat keras, membuat kepala semua orang pening, tapi berbeda dengan orang-orang yang pada dasarnya sudah terpengaruhi minuman keras, mereka hanya terus menari.
Lucas langsung masuk ke dalam sebuah ruangan VVIP, dan disana dia mendapati 4 sahabatnya sedang menunggunya. Tapi, hal jangal yang Lucas dapati adalah kemunculan Ruby, yang statusnya sebagai pacar Mario. Lucas melihat Ruby yang berada dalam pelukan Mario, dan kemudian Lucas melirik Clara. Mata Clara mulai berkaca-kaca, dan dia mengepalkan tangannya dengan marah.
Lucas kemudian langsung mengambil duduk di sebelah Clara, dan Lucas langsung merangkul Clara, dan hal itu sontak membuat Clara kaget.
"Bro, sorry yah gue bawa Ruby. Nggak pa-pa kan?" Mario menatap Lucas yang masih setia merangkul Clara.
"Iya nggak pa-pa." Lucas menjawab. Bima yang duduk berseberangan dengan Lucas, melihat tangan Lucas yang masih merangkul Clara. Bima sangat tau, itu adalah rangkulan persahabatan, dan Bima hanya tersenyum tipis.
Mata Lucas masih meneliti Ruby. Gadis itu menggunakan baju croptop yang disertai off-shoulder dan berwarna merah maroon, yang membuat perut rata dan kemulusan bahu gadis itu terlihat. Celana yang dipakai Ruby jga sangat pendek sampai mengekspos kaki jenjang dan pahanya yang mulus. Lipstick berwarna merah terang yang melekat di bibir tebal Ruby membuat Lucas muak. Ruby juga terlihat sedang memegang satu batang rokok dan juga sebuah gelas minuman keras berada di depannya. Bisa disimpulkan, Ruby bukanlah gadis kutu buku dan alim di sekolah, yang bisa di bully. Tapi, dia adalah bad girl yang munafik.
Lucas menilai bahwa Clara lebih cantik, dan lebih alami dari pada Ruby. Karena Lucas bisa melihat, Ruby melakukan sulam bibir, yang membuat bibirnya lebih tebal.
"Sebastian di mana?" Lucas memecahkan keheningan diantara mereka.
"Katanya bakal datang sedikit lagi." Clara tersenyum dengan dipaksakan pada Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In My Life
Teen FictionDekat sama kakak kelas paling most wanted, siapa yang nggak mau? Tapi berbeda dengan Levina Hilton yang harus berhadapan dengan cowok yang ganteng, pintar, most wanted, tapi bad boy yang pernah menorehkan luka yang cukup dalam pada hatinya. Akankah...