Pulang Bersama

1.5K 65 3
                                    

Author POV

Saat kejadian di kantin, Levina semakin menjadi bahan bicara oleh murid-murid yang lain.

Saat waktu sekolah usai Levina masih belum beranjak dari tenpat duduk, karena di depan kelasnya terlalu banyak orang, mungkin dia akan jatuh saat bertabrakan dengan orang-orang yang ngebut untuk pulang.

"Vina, kamu udah mau pulang?" tanya Devi karena khawatir dengan kondisi Levina
"Kamu duluan aja Devi, aku lagi mau disini" jawab Levina sambil tersenyum tipis.
"Ok, aku duluan yah" pamit Devi dan hanya dibalas anggukan dari Levina.

Tidak terasa Levina sudah duduk dengan posisi yang sama selama kurang lebih 25 menit dengan tatapan kosong ke depan. Tiba-tiba Levina tersadar dari lamuannya karena hpnya berbunyi, ternyata itu dari Axel.

"Halo, Xel?"

"Kamu di mana, kenapa belum ada di rumah??? Ini udah jam 5 loh. Kamu seharusnya pulang satu jam yang lalu" kata Axel di seberang sana.

"Iya aku pulang deh" balas Levina dan kemudian memutuskan sambungan telepon itu.

Levina membereskan semua barang-barangnya, dan beranjak keluar kelas. Saat sudah di lapangan, Levina menatap ke arah langit yang menyuguhkan warna jingga kemerah-merahannya yang menghipnotis Levina. Saat terdiam tiba-tiba seseorang memanggil Levina.

"Vivi!"
Levina tau betul panggilan unik itu dan betul saja bahwa itu Lucas,
"Kamu ngapain disini?" tanya Lucas dan berjalan mendekati Levina.

Saat akan menggenggam tangan Levina, Levina langsung menarik tangannya, yang anehnya membuat Lucas tersenyum tipis.
"Kamu masih marah?" tanya Lucas sambil menatap Levina
"Tentu aku marah, kamu buat keributan Luc, sama anak baru lagi" balas Levina frustasi.

"Aku nggak bakal gitu lagi, asal kamu nggak akan dekatin cowok siapa pun"
"Emang kamu siapanya aku?" tanya Levina menantang sambil tersenyum.
"Aku calon suami dan masa depan kamu" kata Lucas berbisik yang berhasil membuat pipi Levina seperti kepiting rebus. Mungkin ini adalah saatnya untuk membuka hati untuk Lucas lagi

Saat terdiam beberapa saat, Lucas mengajak Levina pulang bersama, dan dibalas Levina dengan senang hati, mereka pun berjalan menuju parkiran.

"Ini motor kamu?"tanya Levina karena motor yang dilihatnya tidak berubah dari 2 tahun yang lalu.
"Iya, ayo naik, nih helmnya."
"Ok"

Selama perjalanan pulang hanya ada kesunyian di antara mereka ditemani keramaian kota Jakarta.
Tidak terasa hanya dalam waktu 15 menit mereka sudah sampai di depan rumah Levina.

"Makasih yah Lucas" kata Levina sambil tersenyum tipis dan memberikan helmnya
"Bisa aku mampir?" tanya Lucas menggoda
"Jangan, Axel lagi di rumah nanti aku diomelin lagi" jawab Levina secepat kilat.
"Ok deh, bye sweety" kata Lucas sambil menyalakan motornya dan menjauh dari rumah Levina.

Jantung Levina tidak karuan saat memasuki rumah, dia takut akan diomeli Axel karena dia pulang telat. Saat dia membuka pintu dengan sangat pelan, dia memeriksa keadaan untuk memastikan Axel ada atau tidak. Saat keadaan sudah aman Levina masuk dan menutup pintu dengan sangat pelan.
Saat akan menaiki tangga menuju ke kamarnya, suara deheman membuat Levina menghentikan langkah kakinya.

"Ehmmm, kamu dari mana nona?" deheman Axel membuat Levina berbalik kaku
"Emm..... Dari sekolah doang" jawab Levina canggung
"Kamu tau ini jam berapa? Seharusnya kamu pulang 1 jam 55 menit yang lalu" tanya Axel sambil menatap jam tangan yang melingkar manis di tangan kanannya.
"Kamu marah Xel?" tanya Levina dengan jurus andalannya yaitu puppy eyes.
"Nggak marah kok, bercanda sini peluk" kata Axel sambil merentangkan tanganya mengisyaratkan Levina untuk memeluknya.

Dengan kecepatan kilat, Levina langsung memeluk sepupu kesayangannya itu.

"Kamu nggak sedih? Ini hari terakhir aku disini loh" tanya Axel
"Sedih lah, tapi kamu bakal balik kan?"
"Iya"
"Kamu dari mana tadi?" tanya Levina
"Aku baru pulang beli tiket buat besok" balas Axel sambil mencium puncak kepala Levina.

"Cepat mandi! Kita akan jemput mama sama papa di bandara" perintah Axel yang langsung dibalas anggukan dari Levina.

Selama perjalanan ke bendara hanya kesunyian yang menemani mereka. Saat Levina melamun tiba-tiba Levina mengingat Samantha.

"Oh ya, kamu kan akan pulang? Kita mampir dulu dong di toko oleh-oleh, mau beli buat Samantha" tawar Levina dengan semangat bukan main.
"Iya" balas Axel
"Pesawat mama sama papa kapan sampai?"tanya Levina
" 2 jam lagi kayaknya"

Saat sampai di toko oleh-oleh, Levina langsung keluar dengan semangat dan melupakan Axel. Levina berjalan memutari semua rak di toko tersebut. Axel sangat kewalahan, dengan membawa belanjaan dan membayar tentunya, bayangkan Levina membeli hampir semua jenis barang dan makanan yang diperjualkan di toko itu.

"Semuanya total Rp.1.890.000 pak" kata kasir tersebut.
"Ini" kata Axel sambil memberikan 20 lembar uang Rp.100.000.

Saat berjalan menuju keluar toko, Axel hanya bisa menatap Levina frustasi.
"Aku udah mau pulang, malah baru sekarang kamu bikin aku bangkrut" kata Axel dengan frustasi.
"Sama-sama" balas Levina tersenyum tipis
"Aku nggak bilang terima kasih" kata Axel sebal.

Saat sampai di bandara, Levina sangat senang dan langsung memeluk kedua orang tuanya. Selama di mobil sampai di rumah banyak cerita-cerita yang dibagikan orang tua Levina.

Sebelum tidur Levina mendatangi kamar Axel, dan mendapatkan Axel sedang packing untuk besok.

"Penerbanganya jam berapa Xel?" tanya Levina sambil duduk di pinggir kasur Levina
"Jam 07.00"jawab Axel sambil menatap Levina

"Kamu janji harus balik"
"Janji"
"Tapi pas kamu pergi aku sekolah dong"
"Nanti aku telepon kamu"
"Ok"

"Aku tidur dulu yah Xel"pamit Levina dan kemudian mencium pipi Axel
"Selamat tidur my dear" balas Axel sambil mencium pipi Levina.

Semoga kamu baik-baik yah Levina tanpa aku, aku bakal balik kok" kata Axel dalam hati sambil melihat Levina yang semakin jauh.

Bersambung....

Budayakan Vote+ Comment 😀, jangan menjadi pembaca gelap tanpa jejak 😱😲🙅.

Author akan sering update, mumpung libur.

Stuck In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang