Rahasia

1.1K 41 4
                                    

Author POV

Lucas bersama teman-temannya berkumpul di sebuah club. Lucas dan teman-temannya seperti Sebasian, Mario, Bima, dan Clara memang sudah biasa dengan yang namanya dunia malam.

Hari ini adalah perdana Lucas datang ke club lagi setelah beberapa bulan absen. Lucas datang kemari untuk menjernihkan pikirannya dari beberapa hal yang menggangunya. Seperti pertanyaan yang muncul dikepalanya, mengapa siswa di SMA Bina Bangsa sangat takut pada Levina?

Lamuan Lucas buyar seketika saat Bima datang. "Oy, bro. Pada asik sendiri nih"

"Apaan sih lo, Lucas lagi sedih tau nggak?" Clara mulai berceloteh sambil meminum vodka.

"Sedih apa nih? Pasti karena Levina, ngaku aja. Gue bisa bayangkan PDKT lo yang gagal cuma karena tawuran sama sepupunya." Bima langsung berceloteh.

Clara yang naik darah dengan sikap Bima yang membuat Lucas lebih sedih, menyikut perut Bima dengan keras hingga Bima berteriak tertahan.

"Gue bingung" Lucas mulai membuka suara sambil menatap kosong ke arah minumannya yang belum tersentuh sedikit pun.

"Bingung apaan?" Mario dan Sebastian yang datang entah kapan dan darimana langsung bertanya bersamaan.

"Kenapa semua murid SMA Bina Bangsa bisa takut ke dia?" tanya Lucas sambil menatap teman-temannya... Ralat, sahabatnya.

"Gue juga bingung, tapi kalau dipikir-pikir hebat juga yah tu cewek. Lo lihat kan pas dia nampar Nic" Bima berbicara dengan semangat.

"Gue juga salut pas liat Hannah nggak berani natap wajahnya Levina" Clara bercerita dengan menggebu-gebu.

Mario yang merasa obrolan ini harus di gali lebih dalam, terus menanyakan Lucas. "Lo tau apa yang terjadi, Luc?"

"Nggak gue nggak tau, dia juga orangnya nggak pernah bilang"

"Gila yah tu cewek, kelihatan polos. Tapi bisa menjinakkan singa" Bima berkata sambil meneguk minumannya.

Setelah mendengar perkataan sahabat-sahabatnya, Lucas langsung memberikan sejumlah banyak uang pada bartender.

"Jay, bayar buat mereka juga" katanya pada bartender yang bernama Jason.

Sahabatnya langsung melotot, bagaimana tidak, Lucas baru saja mentraktir mereka. Memang sih, ini bukan yang pertama kali bahkan Lucas yang sering mentraktir mereka dengan harga minuman yang mencapai jutaan biarpun hanya satu gelas kecil. Tapi, yang membuat mereka melotot adalah Lucas yang pulang secepat ini.

"Lo yakin bro udah mau pulang. Ini baru jam 1 lho?" tanya Mario

"Iya, lagian gue lagi nggak mood datang kemari"

"Hati-hati yah dijalan Lucas!" teriak Clara pada Lucas yang semakin menjauh.

***

Sesampainya di rumah, Lucas langsung berbaring di kasur tanpa memperdulikan baju yang dipakainya. Saat dia berusaha untuk terlelap, handphonenya tiba-tiba bergetar di dalam saku celananya.

Saat dia melihat siapa yang mengirimkan pesan, Lucas langsung tersenyum lebar dan mengambil posisi duduk.

Vivi:Luc, dimana?
Vivi:Luc, jawab gih!
Vivi:Luc, lo dimana jangan bikin khawatir dong

Stuck In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang