Kalo gue masuk ke hati lo, tetep lo usir gak?
-Dean Luvanto-
-------------------------------------
Sesudah makan. Mereka semua pulang ke rumah masing masing. Kecuali Dara dan Dean. Dean menemani Dara untuk izin kepada kakeknya, bahwa ia akan pulang sekarang. "Kek, aku mau pulang sekarang. Aku dah baikan kok, jadi gausah khawatir lagi. Aku kan strong."
"Kakek izinin kamu pulang sekarang, tapi dengan satu syarat--" kakek tersenyum penuh arti, "hari sabtu kamu harus tidur di rumah kakek."
"Siap Kapten!."
Dara hendak berpamitan dengan kakek, tetapi terdengar suara pintu terbuka. Ternyata Dean. Kakek yang tidak tau menau siapa Dean, melihatnya dengan alis bertautan.
"Siapa kamu? Kok datang kesini?"
"Saya Dean, kek. Temennya Dara." Dean berusaha tersenyum semanis mungkin kepada kakek.
Dara yang tau kakek akan membuka sesi tanya jawab pun mencegahnya. "Udah ya, kek? Dara sama Dean pulang dulu. Dara sayang kakek." pamit Dara sembari keluar dari kamar.
Di dalam mobil Dean, susana sangatlah canggung. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Dara memandang ke arah luar jendela mobil. Sedangkan Dean fokus menyetir.
Dean memberanikan diri mengawali pembicaraan.
"Ra, ayah kamu copet ya?."
"Enak aja! Mau mati lo?! " bentak Dara.
" Ra, kamu kok cantik? "
" Gausah boong deh lo, jelek gini dibilang cantik."
"Ra--" belum selesai melanjutkan kalimatnya Dara langsung memotongnya. "Apa lagi?! Basi tau gak?."
"Gagal." gumam Dean.
Sebenarnya jantung Dara sudah berdetak lebih cepat dari biasanya. Entahlah Dara tidak terlalu memikirkannya.
Sesampainya di rumah Dara, Dean buru-buru turun dari mobilnya dan membukakan pintu Dara. Ketika hendak turun, Dara lupa seatbelt nya belum di lepas. Dara mencoba melepasnya tetapi tidak bisa, jadilah Dean yang membukakan.
Dean perlahan maju untuk membantu Dara. Wajah Dara dan Dean sangat dekat, Dara dapat merasakan hembusan nafas Dean beraroma mint. Dara menelan salivanya.
Dean segera menjauhkan wajahnya dari depan Dara ketika sudah berhasil membukakannya. Dara menghela nafas lega.
"Thanks" Dara turun dari mobil dengan wajah merah padam. Dean tidak tau kenapa Dara seperti itu.
"Wajah lo kenapa merah?"
"Gapapa. Dah sana lo pergi." Usir Dara pada Dean.
"Lo ngusir?." Dean berjalan satu langkah di depan Dara.
"Kalo iya kenapa?. Udah sanah ih."
Dean berdiri dihadapan Dara, cowok itu menatap Dara yang lebih pendek dari nya. "Kenapa? Kalo gue masuk ke hati lo, tetep lo usir gak?" bisik Dean tepat ditelinga Dara.
Tubuh Dara menegang. Dean segera pergi dari hadapan Dara. Ketika sudah berada di mobil, Dean membunyikan klaksonya. "Bye. Dara."
Dara berteriak kearah satpam agar dibukakan gerbangnya. "PAK EKO! BUKAIN GERBANGNYA"
Ketika sudah masuk kedalam rumah, terdapat dua sejoli di ruang tamu, siapa lagi kalau bukan Rafi dan Nara?.
Dara langsung berjalan menuju Rafi dan menonjok nya. Nara yang melihat itu hanya berteriak ketakutan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DeDara [END]
Ficção Adolescente"Yang takut kehilangan berusaha untuk membahagiakan." Ini bukan cerita tentang Good Girl mengejar Cold Boy. Bukan pula cerita tentang Good Girl mengejar Good Boy. Tapi ini cerita tentang, Dara Gantoro cewe tomboi yang paling nyebelin sejagad raya, c...