Semua orang tau, jika tuan puteri sudah marah, pasti tidak dapat terbantahkan.
-DARA-
-----------------------------
Sesampainya di sekolah, Gara dan Dara berjalan beriringan. Gara merangkul adiknya, dengan maksud ingin mengganggu Dara. Gara mencubit pipi sang adik, hal itu membuat kaum hawa memekik tertahan karena sikap manis nya terhadap Dara.
Dara yang tidak suka menjadi tontonan segera melepaskan rangkulan dari sang abang. Dan berjalan cepat meninggalkan Gara.
Gara memang termasuk kategori 'cowok tertampan di SMA CROSOFT' jadi tidak heran banyak cewek yang mengejarnya.
Baru beberapa langkah Dara berjalan, ia sudah berhenti. Suara deru motor yang sengaja di GAS lebih keras tepat dihadapannya membuat dia naik pitam. Bukan karna hal sepele menurut Dara. Tetapi dia merasa diremehkan oleh pemilik motor tadi. Dengan amarah yang meluap dia berjalan menuju cowok yang membawa motor tadi.
Buk!
Buk!
Buk!
Dengan serangan tak terduga dari Dara itu membuat cowok yang diserang oleh Dara kewalahan. Cowok itu membuka helm yang dikenakannya dan langsung menatap tajam Dara.
Dara yang telah melihat wajah sang empu motor langsung terkesiap. Dean. Dia Dean yang kemarin ia tarik kerahnya dan Dean yang sekarang ia hajar.
Merasa tidak bersalah, Dara maju selangkah dan berucap "Maksud lo apa ngremehin gue? Nyari mati lo? Awas aja lo, kalo muncul dihadapan gue dengan wajah ngremehin gue lagi."
Melihat Dean yang sedang dihadapan cewek cantik, Veno, Ikzar, dan Elos menghampiri Dean.
"Wow, wow, wow. Santai, jangan pake urat, emang bakso urat langgananya Elos?" ucap Veno bermaksud mencairkan suasana.
"Eh, lo kok bawa bawa gue sih? Gue kan jadi malu. Mending bawa gue aja ke hotel jangan disini."
"Dean, lo gak papa? Siapa nih cewek? Kok berani sama lo? " Tanya Ikzar sembari menepuk bahu Dean.
"Gue juga gak tau nih cewek siapa, tiba tiba dateng tanpa diundang," jawab Dean.
"Pulang tak diantar." teriak Veno dan Elos serempak. "bener gak sih? Bodo amat lah."
Dara yang sedari tadi diam, segera pergi dari gerombolan yang melingkari Dean, teman Dean, dan dirinya.
***
Sesampainya di kelas. Dara menuju bangku yang di tempatinya dan bertemu dengan sahabatnya.
"Kalian tau gak sih?! Hari ini ngeselin banget! Udah gak ada asik asik nya sama sekali." curhat Dara tiba-tiba.
"Ya gak tau lah. Makanya lo kasih tau," balas Yani.
"Yeee, tuh bener si Yani. Coba lo ceritain." Ella mencoba duduk dengan nyaman untuk mendengarkan curhatan si Dara.
Dara pun menceritakan kejadian dirumah, di mobil, dan di parkiran sekolah. Ketika Dara sedang berceloteh ria. Datanglah Dean beserta kawan kawannya. Kejadian itu membuat cabe cabe an dari luar kelas dan dalam kelas memekik nama Dean.
Dara yang tidak tahan lagi dengan suara pekikan para cabe pun mendobrak meja.
BRAK!
"Diem Lo semua! Brisik tau gak?! Ganggu orang lagi curhat aja!."
Semua orang tau, jika tuan puteri sudah marah, pasti tidak dapat terbantahkan. Semua bubar dengan sekali gebrakan. Dean CS langsung cengo melihat kejadian itu. Mereka langsung duduk di bangku masing masing.
Termasuk Dean. Dia duduk dibelakang Dara. Cewek Super Galak dan nyebelin! Yang pernah ia temui seumur hidupnya.
Dara sadar akan kehadiran Dean yang duduk di belakangnya, tetapi ia tidak menghiraukannya. Setidaknya jika Dean tidak mengganggu maka ia juga tidak akan mengganggu Dean.
Jam pelajaran pun dimulai. Bu Fafa dengan giatnya mengajarkan materi Biologi BAB baru. Tetapi dengan malasnya Dara kembali menyumpalkan telinganya dengan earphone dan di putarnya lagu Come To Me - Lee Jong Suk.
Dean yang memang selalu memperhatikan gerak gerik Dara pun tersenyum ketika Dara melipat kedua tangannya diatas meja dan menjatuhkan wajahnya diatas tangannya.
Bu Fafa yang tau bahwa Dara tidak memperhatikannya, memberi pertanyaan kepada Dara.
"Dara Gantoro!" panggil bu Fafa sembari melipat kedua tangannya di dada.
Manda yang memang duduk satu bangku dengannya, menyenggol bahu Dara dengan sikutnya.
"Dar, Dar, Dar bangun lo!" bisik Manda.
Dara yang merasa terusik pun mengangkat wajahnya,dan memandang bu fafa dengan tampang polosnya.
"Iya bu, ada apa?" tanya Dara kepada Bu fafa sembari menguap.
"Jawab soal dari ibu. Jika kamu salah kamu harus mengulanginya 100 kali. Jika kamu benar kamu bisa istirahat."
Dengan malas Dara melangkahkan kakinya menuju papan tulis. Dan Dara membaca soal yang ada di depannya itu. Dengan cepat ia menjawabnya.
Dara mempersilakan Bu Fafa untuk mengoreksi jawabanya.
"Ya, kamu boleh istirahat,"
"Terimakasih, bu. Untuk teman teman saya yang sangat saya cintai. Saya turut berduka cita. Babay teman teman. Rara pergi dulu ke kantin." dengan wajah bahagianya ia keluar kelas.
Bagai umpatan tertuju untuk Dara dari teman kelasnya itu.
"Laknat lo, Ra!"
"Bagi bagi otak lu, Tong,"
"Anjir! Mimpi apa tuh anak. Tadi aja dia ada di alam bawah sadar."
"Yaelah, nyet! Dara baru di ruqyah tadi kali di mimpinya."
Dean yang kagum akan sosok Dara, mulai ingin mengetahui lebih dalam tentang. Dara Gantoro.
///
Hay----
Tayo!

KAMU SEDANG MEMBACA
DeDara [END]
Novela Juvenil"Yang takut kehilangan berusaha untuk membahagiakan." Ini bukan cerita tentang Good Girl mengejar Cold Boy. Bukan pula cerita tentang Good Girl mengejar Good Boy. Tapi ini cerita tentang, Dara Gantoro cewe tomboi yang paling nyebelin sejagad raya, c...