Gue emang cuek, tapi kalo gue bawel sama lo, berarti lo itu spesial.
-Dean Luvanto-
---------------------------------------
Rabu, hari dimana kini kakek pulang ke Indonesia, dan dengan sangat terpaksa dia mendapatkan berita buruk, sangat buruk, sampai sang kakek mengamuk pada semua bodyguard.
Semua bodyguard hanya menerima semua sikap sang majikan yang sedang marah. Gara yang melihat itu hanya bisa diam, dia juga merasa terpukul, lalu kakeknya mendekati Gara, "Kita ke rumah sakit sekarang" perintah kakek dengan tenang, wajah dinginnya memancar sebuah peringatan, 'siapa yang berani ganggu, mati sekarang'
Mereka sampai disebuah rumah sakit milik kakek, dan termasuk rumah sakit paling lengkap di Jakarta. Semua orang menunduk menyapa kakek dan Gara, yang disapa hanya berjalan dengan cepat dan tidak menghiraukan sapaan mereka.
Sampai dikamar Dara, kakek langsung masuk bersama Gara, melihat Dara yang sedang menonton Drakor kesukaannya, membuat Kakek dan Gara geram, bisa bisanya dia biasa saja ketika semua khawatir dengan keadaannya.
Kakek menghembuskan nafasnya dengan perlahan, "Dara, cucu kakek" panggilnya lembut pada Dara, yang dipanggil hanya menyahut dengan gumaman karna masih fokus pada Drama Korea kesukaannya, apalagi peran utamanya Suzy dan Lee Jongsuk
Karena merasa jengah dengan sikap Dara, kakek akhirnya mengalah dan duduk dipinggiran kasur dan mengusap rambut Dara dengan sangat lembut, lalu memeluk Dara dengan sangat erat bagai barang yang sangat rapuh dan mudah pecah.
"Dara, mulai besok kamu harus menginap di rumah kakek, titik." perintah kakek dengan nada lembutnya,
"Iya kakekku yang mirip kaya Sehun" jawab Dara, lalu menatap kakek dengan tatapan sendunya, "Kek, Dara yakin Dara sembuh, jadi jangan khawatir" ucap Dara untuk meyakinkan kakeknya,
"Dara besok udah boleh sekolah lagi kan?" tanya Dara dengan nada manjanya, kakek hanya mengangguk sebagai jawaban.
Gara yang melihat percakapan kedua orang yang sangat disayanginya hanya bisa tersenyum tipis.
Disisi lain, seorang lelaki paruh baya dan anaknya itu tertawa sangat keras, tertawa diatas penderitaan orang lain, sungguh kejam. Sebenarnya sang anak hanya ingin mengambil keuntungannya saja, tidak lebih, masa bodo dengan siapa ayahnya itu memiliki masalah, dan dia hanya sebagai perantara.
***
Dara berjalan dengan riang di koridor sekolahnya, hari ini ia akan bertemu lagi dengan kekasihnya dan sahabat sahabatnya, sudah lama ia tak berjumpa dengan Dean. Ketika sampai didepan pintu kelas, Dara menghirup nafasnya dalam dalam, siap untuk menghadapi hari harinya seperti biasa.
Dara melangkahkan kakinya, sedangkan tangannya mendorong pintu kelas.
"Haii!!! Kalian pada rindu gue gak?! Pastinya rindu kan? Ya kan?" teriak Dara membuat semua orang yang didalam melihatnya dalam diam,
Krik... Krik...
Dara baru sadar bahwa kini mereka sudah duduk rapi ditempatnya masing masing, apalagi mereka menatapnya dengan wajah sangat pucat, mereka mengode Dara untuk melihat kesamping kirinya, Dara hanya menurut dan dengan perlahan ia menengok kesamping kirinya, Dara langsung mengeluarkan cengiran khas nya dengan wajah tanpa dosa, lihatlah yang ia dapatkan, Bu Fafa sedang berkacak pinggang, dengan salah satu tangan yang memegang sebuah penggaris kayu, membuat Dara meringis,
KAMU SEDANG MEMBACA
DeDara [END]
Novela Juvenil"Yang takut kehilangan berusaha untuk membahagiakan." Ini bukan cerita tentang Good Girl mengejar Cold Boy. Bukan pula cerita tentang Good Girl mengejar Good Boy. Tapi ini cerita tentang, Dara Gantoro cewe tomboi yang paling nyebelin sejagad raya, c...