10 : Flashback

8.7K 438 6
                                    

Jadi pion buat dapetin seseorang yang kamu cintai itu sakit.

-DARA-

-----------------------

Suasana kelas sangat lah sepi. Hening, tidak ada yang bersuara. Dikarenakan ulangan dadakan yang diadakan oleh Pak Udin selaku guru matematika.

Dara yang terkenal akan kepintarannya tidak perduli akan hal itu. Padahal ia tidak belajar sama sekali. Apalagi sekarang Dara mengerjakan sambil mendengarkan musik. Earphone yang selalu menemani tersumpal di telinganya dengan lagu No More Dream - BTS.

Banyak yang meminta jawaban darinya tetapi karna Dara tidak mendengarnya jadilah banyak yang mengira Dara pelit.

Seperti kata banyak orang "Orang pintar kalau lagi ulangan mendadak telinganya jadi budeg." dan menurut orang yang kadar kepintarannya rendah mengakui hal itu.

Gadis berambut panjang itu kini sudah selesai mengerjakan dan maju ke meja guru untuk mengumpulkannya.

"Bu saya sudah selesai"

"Iya, silahkan keluar dari kelas"

Gadis itu kini berjalan keluar kelas. Siswa siswi memandang Dara dengan tatapan kagum. Baru 15 menit dia sudah selesai! Nikmat tuhan mana yang engkau dustai.

Semua yang berada dikelas menghela nafas berat. Waktu sudah hampir habis, tetapi soal tidak mau bekerja sama. Jadilah mereka menjawab dengan asal.

Dean merasa otaknya sudah tidak kuat untuk menghadapi soal ini. Dia angkat tangan seperti di cef cef ketika Pak Udin mengatakan bahwa waktu sudah habis dan segera menyuruh mereka semua mengumpulkan ke meja guru. Setelah itu Guru botak itu pergi dari kelas.

"Kamera mana kamera?! Gak kuat gue ngerjain soal kayak gini."

"Gila si Dara ngerjain soal kayak gini aja selesai 15 menit." ucap Veno.

"Kalian tau gak yang ngajarin Dara kayak gitu sampe pintarnya gak ketulungan?" Elos berteriak.

"Gak, emang lo tau siapa?" jawab cewek yang duduk di depan meja guru.

"Gue lah. E-LO-ES. ELOS." jawabnya dengan percaya diri.

Satu kelas menyuraki Elos yang kadar kepedeannya tidak pernah berkurang.

"Kalo lo ngajarin Dara, bukannya tambah pinter tapi yang ada tambah bego si Dara-nya." ujar Yani sarkastik.

"Eh! berani ya lo ngata ngatain gue."

"Si somplak! Berani lah! Sama sama makan nasi juga, ngapain gue takut sama lo!"

"Lo kira gue makan nasi? Gue makan besi! Asal lo tau!"

"Iya gue tau, besi, bebek sigar" Yani berlalu keluar dari kelas diikuti sahabatnya.

"Awas ya lo! Gak bakalan gue biarin lo! Gue ini bagaikan GATOTKACA tau!" Elos tetap berteriak tidak terima, padahal yang menjadi lawan bicara nya sidah pergi dari kelas.

"GATOTKACA, Otot tulang balung wesi. Nyatanya lo otot karet, balung plastik" ejek Veno.

Dean tidak perduli dengan masalah yang diributkan oleh sahabatnya. Ia segera keluar untuk mencari Dara. Calon pacarnya.

***

Dara sedari tadi berada di perpustakaan untuk membaca novel. Ia gemar membaca novel tetapi hanya untuk waktu luang saja. Terkadang ia berfikir, apakah kisah cintanya bisa seperti yang berada di novel novel yang telah dibacanya?. Tapi Dara juga sadar diri, karna dia tidak ingin kisah cintanya akan berakhir seperti terakhir kalinya dengan Rafi.

DeDara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang