Ini cewe cantik-cantik tapi serem. Jadi makin suka, udah sayang ples ditambahin bumbu cinta. Lengkap deh!
-Dean Luvanto-
----------------------------------------
Kini Dara dan Dean sudah berada di kantin. Kantin terbilang cukup ramai tetapi bagi Dara dan Dean keadaan cukup canggung. Pasal kejadian Dara yang tiba tiba saja memeluk Dean membuat Dara malunya bukan main, apalagi tadi dia menangis dipelukan Dean.
Memikirkannya saja sudah membuat kedua pipinya merah. Ditaruh dimana harga dirinya nanti?.
"Ta-tadi gue mi-minta maaf" sebisa mungkin Dara tidak gugup, tetapi tetap saja mulutnya tidak bisa berkompromi.
"Gapapa kali santai aja. Lagian gue jadi bisa dapet pelukan gratis dari cecan, apalagi cecannya ini calon pacarnya Dean." Dean menaik turunkan alisnya.
Dara semakin salah tingkah. Mengerti akan gerak gerik Dara, Dean menggoda Dara lagi, "Cie yang sekarang lagi salting, tambah cantik deh"
"Ish! Apaan sih! Brisik tau gak" Dara sedari tadi menormalkan detak jantungnya yang seperti ingin keluar.
"Tapi tadi kenapa lo tiba tiba nangis? Apa itu cuma akting lo aja biar bisa peluk gue? Gausah akting, bilang aja langsung ntar gue kasih kok"
"Kepo! Gue gak akting ya! Itu murni gue lagi sedih"
"Iya deh iya, tapi cerita dulu dong kamu nangis kenapa?"
Akhirnya Dara menceritakan apa yang tadi berada dipikirannya. Dean hanya menjadi pendengar setia, setelah selesai bercerita, Dara tiba tiba saja mendobrak meja dan berkata--
"UNTUNG UDAH GUE HAJAR TUH SI PASANGAN TERONG CABE! KALO GAK UDAH KEENAKAN MEREKA HIDUP DIBAWAH PENDERITAAN GUE! MEREKA KIRA GUE CUMA PERANTARA APA?! YANG JADI PERANTARA WAKTU PEMERAN UTAMANYA LAGI DIKEJAR KEJAR KAYAK ANJING?! NAJIS AMAT DAH GUE!"
Saking kesalnya, Dara tidak sadar bahwa sekarang mereka jadi tontonan satu kantin. Merasa diperhatikan Dara melihat sekeliling, bukannya malu Dara malah membentak lagi--
"APA KALIAN LIAT LIAT! GUE COLOK TUH MATA SATU SATU! GATAU APA ORANG LAGI KESEL?! MAU GUE TONJOK HUH?!"
Semua yang awalnya menonton mereka bubar karna merasa takut akan ancaman Dara.
Dean yang sedari tadi duduk memperhatikan Dara bertingkah hanya menggeleng kepala serta mengelus dada. Gadis cantik yang kini ia kejar seperti singa ketika sedang mengamuk.
"Ini cewe cantik cantik tapi serem. Jadi makin suka. Udah sayang ples ditambahin bumbu cinta. Lengkap deh." gumam Dean.
Dara kembali menghadap ke Dean yang berada di depannya, "gimana? Sedih gak? Sakit gak?"
"Iya, sedih banget, sakit banget. Tapi, jangan biarin masa lalu lo jadi bahan pelampiasan ke orang lain cuma karna sakit hati lo. Seiring berjalannya waktu, pasti ada orang yang akan mengobati luka lo, seperti gue. Gue mau jadi obat penyembuh luka hati lo, menutupi segala luka, walau gue sadar diri, kalau luka itu pasti akan membekas. Dimana ada luka disitu ada obat. Kayak gue sama lo, lo yang jadi kukanya sedangkan gue yang jadi obatnya."
Dara tertegun. Ucapan Dean terasa sangat tulus. Dara menatap manik mata Dean untuk mencari suatu kebohongan, tetapi nihil. Dara semakin terpesona ketika Dean tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DeDara [END]
Teen Fiction"Yang takut kehilangan berusaha untuk membahagiakan." Ini bukan cerita tentang Good Girl mengejar Cold Boy. Bukan pula cerita tentang Good Girl mengejar Good Boy. Tapi ini cerita tentang, Dara Gantoro cewe tomboi yang paling nyebelin sejagad raya, c...