43 : Gelisah Hati

5.6K 263 0
                                    

Malamnya, para sahabat Dean dan Dara datang untuk menjenguk Dara. Mereka memasuki ruang inap VIP yang ditempati Dara.

Dilihatnya disana terdapat Dara yang tertidur pulas setelah kembali dari taman, dan disamping temoat tidur, terdapat Dean yang tidur dengan mengenggam tangan Dara dan kepalanya berada di atasnya.

Mereka semua menggelengkan kepala, kaku saling tatap menatap, "Gimana nih? Mereka berdua tidur lagi." bisik Ella.

"Kayaknya mereka kecapean. Mending kita keluar dulu." ucapan Ikzar diangguki semuanya. Mereka lalu menutup pintu.

"Mereka kecapean habis ngapain, ya?" tanya Elos berangan-angan.

Vano menggeplak kepala Eloa dengan greget, "Lo mikir apaan? Jelas mereka habis olahraga bego." ucap Vano cengengesan.

Kini giliran Ikzar yang menggeplak kepala Vano, "Sinting. Jelas bukan lah, ditempat sempit gitu masa dibilang olahraga. Paling baru pemanasan," ucapan Ikzar membuat Vano dan Elos melongo. Sedangkan para perempuan menatap bingung perbincangan mereka kecuali Yani yang langsung menggeplak kepala mereka bertiga.

"Kalian laki-laki emang gak ada yang waras, ya? Dasar cowok mesum." gerutu Ella ketika baru paham maksud para cowok.

"Eh, la. Asal lo tau, kalau laki gak gitu, namanya bukan cowok normal." ujar Elos dengan tampang serius minta digaplak.

"Terserah. Terus ini mau gimana? Udah pada tidur juga." sebal Manda karna merasa teman-temannya tidak ada yang benar.

"Neng Manda kayaknya lagi esmosi nih. Bang Ikzar gimana tuh Neng Manda nya? Kok tumbenan marah." ucapan Elos langsung ditanggapi datar oleh Ikzar.

"Brisik"

"Eitz, kita gima gengs? Keburu gue kesel sebelum pake zet." jengah Yani.

"Kita pulang aja dulu, besok baru balik lagi kesini." saran Vano.

"Terus martabaknya kita apain?" tanya Elos.

"Kasih ke bodyguard nya aja." Manda memberi saran.

"Okay," ucap Ella dengan segera menyerahkan martabak telor dan manisnya pada Joni yang sedang berjaga.

"Sebenarnya ini salah kita karna mampir dulu ke Mall." Yani mendadak merasa bersalah karna belum bertemu Dara saat sadar.

"Udah, kita pulang aja. Besok kan masih bisa kesini." ucap Vano bermaksud menenagkan Yani.

"Yaudah besok kita kesini waktu pulang sekolah."

Semua mengangguk lalu berjalan meninggalkan koridor ruang inap VIP yang ditempati Dara.

***

Dean terbangun dari tidurnya. Dirogohmya saku celana miliknya untuk mengambil ponsel. Ternyanyata sudah jam 9 malam.

"Ck, gue ketiduran." ia mengusap wajahnya berkali-kali, lalu menyugar rambutnya yang berantakan.

Dean tersenyum melihat wajah polos dan tenang milik Dara. Diusapnya pipi halus Dara dengan sayang, lalu ia dekatkan bibirnya ke kening Dara.

Sebelum pulang, ia memberi kabar kepada Gara agar giliran menjaga Dara.

Gara Abangnya Daraku

Woi, gue mau pulang.
Tolong jagain Dara, cpt kesini!

Beberapa menit kemudian suara notif dari ponsel Dean terdengar.

Ok, gw blg kiki dl. Lo jgn pergi sblm kiki dtg.

DeDara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang