Seenggaknya lo kasih gue kabar. Gue benci harus nungguin lo kayak gini.
- Dean Luvanto -Sesungguhnya aku merindukanmu, tetapi kamu terlihat baik-baik saja tanpaku.
- Dara Gantoro -————-—————————
Kini Dara sedang menonton drama korea kesukaannya. Sudah 4 jam lebih ia hanya menonton drakor dengan ekspresi berbeda-beda. Sedih, tertawa, sebal, hingga berteriak karna saking gregetnya.
Gara yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. Ia merasa lelah melihat adiknya yang sepaneng dengan layar kaca yang berisi drama para oppa kesayangan Dara. Gila saja jika satu episode 1 jam.
"Bang! Sebelum gue mati, gue mau ke Korea Selatan! Titik gapake koma! Dan itu jarus jadi Qtime kita sama kakek." teriak Dara antusias, kini yang ditampilkan oleh televisi adalah sekelompok boyband asal Korea Selatan yang menurut Fangirl itu sangat spektakuler.
Gara menghembuskan nafasnya lelah. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa Dara begitu senang ketika membahas kematiannya.
"Lo gak bakal mati, jadi jangan ngomongin itu terus. Batas umur gak ada yang tau, hanya Tuhanlah yang tau, jadi jangan asal menghendaki."
Dara memutar matanya dengan jengah, "iya deh iya, tapi gue beneran pengen ke Korsel, bang. Gue juga mau nglengkapin semua album EXO sama BTS yang emang gak ada disini,"
Gara melipat tangannya di depan dada dan memiringkan kepalanya kekanan, "emang seberapa gantenganya oppa-oppa sana dibanding gue sama Dean? Gantengan juga gue,"
"Gantengan juga Kai! Dia itu punya kharisma yang buat siapa aja klepek-klepek! Terus si Taehyung yang utnya kagak ketulungan."
"Hem, yain deh biar cepet." Gara memfokuskan matanya pada ponsel yang sedang di genggamnya. Dengan asik tanpa ia memainkan games mobile legend yang sedang nge-tren di kalangan remaja bahkan anak-anak.
"Bang," panggil Dara dengan tenang.
"Bangg,"
"Bang!!!" panggil Dara gemas karena abangnya itu tidak mendengarnya.
"Hm" Gara masih terfokus dengan games nya, tanpa memandang orang yang tadi memanggilnya.
"Temenin gue ke Mall buat beli barang-barang baru terkhusus untuk fangirl kayak gue ini. Plissss, mau ya?"
Gara menopang kepalanya dengan tangan kanan, lalu mengekspresikan dirinya seperti sedang berpikir.
"Emm, gimana ya? Mager gue, lo juga harus istirahat yang lama. Biar vit, udah deh lo tidur aja."
"Bang lo kayak gatau gue banget, gini-gini gue juga strong,"
"Dalam artian apaan tuh?"
"Stres tak tertolong," sesaat kemudian mereka berdua terbahak bersama.
"Najis lo, yaudah gue temenin. Tapi lo harus pake jaket sama switer buat gak kedinginan."
Dara tersenyum hingga deretan gigi putihnya yang rapi terlihat, "sayang banget deh sama abang!"
"Hem, sini peluk," Gara mengelus kepala adiknya yang kini telah berada di dalam dekapannya.
"Ya udah ganti baju dulu sana!" Dara mengangguk patuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DeDara [END]
Novela Juvenil"Yang takut kehilangan berusaha untuk membahagiakan." Ini bukan cerita tentang Good Girl mengejar Cold Boy. Bukan pula cerita tentang Good Girl mengejar Good Boy. Tapi ini cerita tentang, Dara Gantoro cewe tomboi yang paling nyebelin sejagad raya, c...