Kenapa? Kenapa harus?
-DARA-
-------------------
S
uara derap kaki dari belakang Dara terdengar. Semakin dekat, dekat dan dekat. Dara hendak menengok ke belakang. Tetapi seseorang sudah menariknya dari samping. Itu membuat Dara memekik tertahan karna terkejut.
Dara melihat siapa yang menariknya. Dia Gara. Kakaknya.
Gara terus menarik Dara hingga keluar dari parkiran motor. Dara hanya mengikuti kakaknya yang sepertinya sedang terburu-buru. Ketika sudah sampai di mobil Gara, Gara menyuruhnya masuk. Dara menuruti.
Gara segera melajukan mobilnya keluar dari SMA CROSOFT.
"Bang, ada apa sih?"
"Gak ada apa apa. Lo sekarang harus nginep dirumah kakek. Gue gak mau tau, keamanan disana lebih baik dari pada dirumah."
"Kenapa tiba-tiba?"
"Udah lo diem aja"
Dari raut wajah Gara yang serius, sepertinya Gara sedang merahasiakan sesuatu, dan dia tidak mengetahuinya.
"Bang, gue kan tadi mau pulang bareng Dean"
"Jangan deketin Dean lagi" ucap Gara tegas.
"Kenapa?"
Gara tidak menjawab dan memilih fokus menyetir.
Sesampainya di depan gerbang rumah, Gara membunyikan klaksonnya agar satpam membukakan gerbang.
Ketika gerbang sudah dibuka, barulah mobil Gara memasuki halaman depan rumah. Mobil sudah berhenti dan Gara langsung pergi ke dalam rumah. Dara mengikuti gerak gerik kakaknya.
Dara dan Gara sudah berada di lantai dua. Gara menyuruh Dara untuk membawa koper besar untuk pindah ke rumah kakeknya. Semua barang yang penting harus dibawa. Lagi lagi Dara hanya bisa menuruti Gara.
Didalam kamar, Dara segera mengeluarkan kopernya dari lemari. Lalu segera mengeluarkan semua pakaiannya dan memasukannya ke dalam koper.
Sedangkan Gara, sibuk menelfon seseorang. Memberitahu bahwa ia akan pindah kerumah kakeknya.
Seseorang itu Joni, bodyguard yang dipercayakan oleh kakeknya sekaligus kepala dari semua bodyguard disana.
"Jon, sebentar lagi saya akan pindah ke rumah kakek." ujar Gara.
"Tapi den, sebaiknya den Gara tidak menginap disini dulu. Karena den Ed akan menginap disini beberapa hari."
"Siapa itu Ed? Mengapa aku tidak boleh menginap disana?"
"Den Ed itu anak dari Tuan Ezra, den. Beliau baru menemukan anaknya beberapa bulan yang lalu di panti asuhan dan den Ed mempunyai penyakit. Jika den Gara dan non Dara kesini pasti akan sangat tidak nyaman. Karena disini sudah seperti rumah sakit."
"Baiklah, aku mengerti." Gara mematikan telfonnya dan segera membereskan pakaian, dokumen dokumen penting, dan barang penting lainnya. Ia tidak akan pergi ke rumah kakek. Tetapi akan ke apartemen miliknya dan Dara.
Ketika merasa sudah lengkap, Gara keluar dari kamar dan mengetuk pintu kamar Dara. Dara yang tahu itu kakaknya, segera keluar dari kamar membawa koper besarnya.
Mereka menuruni tangga bersama. Ketika sudah berada dilantai dasar. Ayah, Laras, dan Nara masuk kedalam rumah.
"Mau kemana kalian?" tanya Ayah mereka Gantoro.
"Mau pergi kerumah kakek" jawab Dara santai.
"Tapi kenapa kalian membawa koper besar?" sekarang Nara yang bertanya.
"Pindah dari sini"
"Kalian akan meninggalkan Ayah?"
"Tidak, ayah sudah ada mereka" tunjuk Dara pada Laras dan Nara.
"Ayah ingin kalian berada disini, bersama kami"
"Tapi kami tidak" jawab Gara cepat, lalu berlalu dengan cepat menuju mobilnya.
"Ayah, aku akan selalu mengunjungi ayah. Tenang saja" Dara berusaha menenangkan ayahnya itu. Sebelum pamit Dara mencium punggung tangan Gantoro dan mencium pipinya.
"Aku sayang ayah."
"Ayah juga sayang Dara" ayah sangat menyayangi Dara, karna sifat penyayang yang turun dari ibunya, istri tercintanya itu, selalu membuatnya memikirkan istrinya yang sudah berada di surga
Sedangkan Laras dan Nara terlihat senang melihat kami pergi dari sini. Dara melengos pergi tanpa memerdulikan Laras dan Nara.
***
Di dalam mobil Dara terus mengganggu Gara. Menyerbunya dengan segala pertanyaan di dalam benaknya.
"Bang, kenapa kita pindah?"
"Kita, gak jadi pindah di rumah kakek, untuk sementara kita ke apartemen dulu untuk beberapa hari lagi"
"Bang, kenapa Dara harus njauhin Dean?"
"Diem"
"Bang, emang ada yang mau jahatin Dara?"
"Gk"
"Terus kenapa harus pindah kl gak ada apa apa? Dirumah juga aman"
"Diem, ini demi kebaikan kita"
"Emang apartemen kita aman?"
"Aman, para bodyguard sudah menjaga di seluruh penjuru apartemen"
Jangan tanya kenapa sampai banyak bodyguard yang harus menjaga Dara dan Gara. Karena perusahaan kakek yang selalu diincar banyak perusahaan lain, membuat mereka gencar berani mendekati seseorang yang dekat dengan kakek. Termasuk Dara dan Gara. Mereka harus selalu berwaspada pada setiap gerak gerik seseorang. Kakek mereka juga yang memiliki apartemen yang nanti akan ditempati mereka. GANTS ROWENT nama apartemen itu.
Mereka sudah sampai di apartemen yang akan ditempati mereka. Para bodyguard, dan pelayan menyambut dan segera membawa koper mereka.
Tak sedikit yang menyapa mereka. Dan Dara selalu menampilkan senyum tipis. Sedangkan Gara hanya dengan wajah datarnya.
Setelah sampai di apartemen mereka, Gara dan Nara langsung masuk ke dalam dan membiarkan pelayan membereskan barang barang yang dibawanya.
Asal kalian tau, apartemen Dara dan Gara tidak sebaik yang kalian kira. Di dalam nya terdapat berbagai senjata api, pistol, pisau, serta alat lainnya untuk berjaga jaga. Jangan salah, Gara dan Dara pernah belajar menggunakan itu semua. Mereka sudah mahir dengan peralatan seperti itu. Dikarenakan terkadang mereka mendapat serangan dadakan yang tak terduga. Mulai sekarang mereka harus lebih waspada lagi.
Apalagi mereka penerus warisan sang kakek.
***
Tbc :)Pwt, 5 Januari 2k18

KAMU SEDANG MEMBACA
DeDara [END]
أدب المراهقين"Yang takut kehilangan berusaha untuk membahagiakan." Ini bukan cerita tentang Good Girl mengejar Cold Boy. Bukan pula cerita tentang Good Girl mengejar Good Boy. Tapi ini cerita tentang, Dara Gantoro cewe tomboi yang paling nyebelin sejagad raya, c...