Cantik cantik jangan judes. Nanti ilang cantiknya.
-Dean Luvanto-
-----------------------------------------
Di koridor, Dara berjalan menuju perpustakaan. Karna istirahat masih 30 menit Dara bingung akan kemana. Jadilah Dara pergi ke perpustakaan.
Dalam perjalanan, Dara merasa seperti ada yang mengikutinya. Dia berhenti sebentar. Lalu tengok kanan-kiri. Tidak ada siapa siapa.
Satu
Dua
Tiga
Dara membalikan badan dan langsung menendang orang yang mengikutinya.
Hiyattt!
Buk!
Suara ringisan seseorang mengalihkan pandangan Dara. Dilihatnya orang itu tersungkur di bawah lantai. Dara tau siapa dia. Dia Dean.
"Aishh. Sakit nih, tanggung jawab lo. Main tendang aja".
Dara berlalu meninggalkan Dean yang masih kesakitan. Dean yang merasa dihiraukan pun melupakan rasa sakitnya dan mengejar Dara.
"Eh, lo kok kayaknya judes banget. Cantik cantik jangan jude - judes, nanti ilang cantiknya." Dean berusaha mendapatkan perhatian Dara.
"Nama lo siapa?. Kenalan dong, gue Dean Luvanto. Lo Dara kan? Tadi gue denger nama lo dipanggil sama Bu Fafa." Dean yang lelah mengejar Dara pun akhirnya menepuk bahu Dara.
Merasa bahunya ada yang memegang, Dara lantas berhenti. Dan langsung memegang tangan Dean. Dengan sekali sentakan Dean terjatuh ke lantai.
"Berani lo nyentuh gue. Abis lo sama gue." ucap Dara memperingatkan. Dara melepaskan sepatunya dan langsung memasuki perpustakaan yang memang sudah disampingnya.
Dean yang melihat itu, mengikuti Dara. Dean melihat Dara kesulitan mengambil Novel yang berada di rak paling atas. Dengan sigap Dean mengambilnya sebelum Dara meminta bantuan orang lain.
"Ngapain sih lo? Dari tadi ngikutin mulu. Siniin bukunya. Mau gue pinjem." Dara berusaha menggapai tangan Dean yang berada jauh diatas nya.
"Eits. Enak aja. Kenalan dulu dong yang bener." Dean menjauhkan tangannya keatas agar tidak bisa digapai Dara.
"Lo kan udah tau nama gue. Buat apa kenalan?. Yaudah lah bodo amat. Gue keluar aja." Dara meninggalkan Dean dan keluar dari perpustakaan.
"Eh, kok lo gitu sih? Gue ganteng ganteng gini ditinggalin mulu." Dean menaruh novel yang tadi di pegangnya dan mengejar Dara yang telah keluar dari perpustakaan.
Dara yang bosan dengan suasana sepi, menyumpalkan telinganya dengan earphone dan mengalunlah lagu Save Me - BTS.
Dean yang melihat Dara keluar dari perpustakaan, mengikuti Dara. Merasa lelah karna Dean yang selalu mengikutinya. Dara berhenti ditempat, membuat Dean ikut berhenti.
"Lo mau kenalan kan?" Dara mengulurkan tangannya, "kenalin, gue Dara Gantoro."
Dean membalas uluran tangan dari Dara. "Gue, Dean Luvanto. Salam kenal cantik." Dean mengerling jahil.
Membuat Dara bergidik jijik. Dara langsung melepaskan tangannya yang tadi tengah bersalaman. "Najis gue."
Dara pergi menuju kantin. Dean yang melihat itu membiarkan Dara pergi. Sebenarnya, setelah Dara pergi dari kelas, Dean izin ke toilet. Hanya sekedar alasan untuk menemui Dara. Tidak sia-sia dia beralasan izin ke toilet.
Ketika Dean sampai dikelas, Bu Fafa langsung menatap Dean tajam. "Dari mana kamu?! Ke toilet kok lama sekali?!"
"Saya dari toilet kok bu. Tadi saya BAB tapi anu nya gamau keluar keluar. Jadilah saya menunggu dengan sabar, setia, penuh kasih sayang mengeluarkannya bu. Kaya saya ke doi bu, harus menghadapinya dengan sabar, dan penuh kasih sayang." pecah lah tawa mereka semua, kecuali bu Fafa.
"Emang lo punya doi, yan?, gebetan aja gak punya apalagi pacar?" ejek Elos membuat semua terbahak.
"Halah, pacar mulu yang kamu tau! Cepat duduk dibangku kamu!"
"Baik, bu. Bu Fafa paling cantik deh, jadi makin cinta ke doi bukan ke ibu." gumam Dean yang masih dapat di dengar oleh semua murid di kelas, dan jadilah gelak tawa mereka terdengar lagi.
"Diam kalian!. Dean kamu keluar dari kelas saya!" bentak Bu Fafa marah. Dengan senang hati, langsung keluar kelas dan menuju tempat tujuannya. Kantin.
***
Dean menghampiri Dara yang duduk disalah satu bangku kantin. "Hay, Dara. Sendiri aja." Dean duduk berhadapan dengan Dara
Dara tidak menghiraukan, dan tetap mendengarkan musik sembari menutup mata.
"Dara, lagi apa sih? Dikacangin mulu."
Dara masih tidak menghiraukan. Dean yang merasa tidak dihiraukan akhirnya memesan batagor untuk mengganjal perutnya yang sedari tadi telah konser.
Dara sesekali melirik Dean yang sedang makan. Ia heran dengan sosok Dean yang sedari tadi mengikutinya. Kalau tidak salah, Dean itu playboy yang sering dibicarakan oleh sahabatnya.
Dean telah selesai makan. Bertepatan dengan itu, bel istirahat berbunyi. Belum ramai, para siswa siswi memenuhi kantin, seseorang datang dengan lancangnya meneriaki Dara.
"Woi! Lo itu gak sadar diri ya?! Pacar gue diapain sama lo? Sampai nangis dipinggir jalan? Lo itu cuma ampas kelapa yang ga ada apa apa nya dibanding Nara!" Bentak Rafi tak tahan karna pacarnya yang ditinggalkan oleh Dara dan Gara tadi pagi dipinggir jalan.
Dara memejamkan mata berusaha untuk menenangkan dirinya, agar emosi nya tidak meledak. Karena Rafi merasa tidak dihiraukan akhirnya menarik kerah Dara dan
BUK!
***
Tbc
29 Desember 2017
![](https://img.wattpad.com/cover/133287824-288-k198481.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DeDara [END]
Roman pour Adolescents"Yang takut kehilangan berusaha untuk membahagiakan." Ini bukan cerita tentang Good Girl mengejar Cold Boy. Bukan pula cerita tentang Good Girl mengejar Good Boy. Tapi ini cerita tentang, Dara Gantoro cewe tomboi yang paling nyebelin sejagad raya, c...