33 : Perang Dimulai

5.7K 279 0
                                    

Gak semua orang tau status lo. Makanya, umbarin status lo dengan tindakan, jangan pengakuan.

-Dara Gantoro-

““““““““““““““““““““““

H

ari ini adalah hari Sabtu. Sesuai jadwal yang direncanakan Osis. Hari ini adalah hari diadakannya Pensi dan Lomba antar sekolah.

Dua sekolah tersebut telah berkumpul ditengah lapangan untuk menantikan pengumuman yang akan di sampaikan oleh ketua OSIS kedua sekolah.

"Selamat Pagi semuanya! Saya Galaksi disini sebagai Ketua Osis SMA Crosoft akan mengumumkan jadwal hari ini dan besok. Untuk hari ini, acara yang diadakan adalah lomba sepak bola, Lari estafet, basket, dan untuk malam minggunya, kita akan adakan Pentas Seni di aula. Untuk hari minggu, sisa lomba yang belum diadakan hari ini, mengerti?!" teriak Galaksi yang langsung dijawab 'Mengerti'  oleh lainnya.

"Ehem, sedangkan saya Kukuh, Ketua Osis dari SMA Excel ingin mengucapkan terimakasih atas undangannya untuk datang kesini. Dan untuk murid SMA Excel dan Crosoft agar melakukan yang terbaik dan sportif dalam berlomba. Terimakasih."

Setelah pembukaan dan ucapam terimakasih dari perwakilan kedua sekolah. Semua murid diperbolehkan bersiap-siap untuk berlomba dan menonton.

Ketika semuanya sibuk di lapangan sekolah. Dara dengan santainya berjalan menuju perpustakaan dan membawa beberapa novel yang dibelikan Dean kemarin.

Dia sedang berjalan dengan telinga yang terpasang headset dan mata yang terfokus hanya pada novel bacaannya, ia tidak melihat seseorang berjalan berlawanan arah.

Hingga sebuah tubrukan terjadi. Membuat semua orang yang melihat hal tersebut menghindari mereka.

"Ah sialan, siapa sih yang nabrak gue sampe jatuh!?" teriak Dara sebal, lalu mendongakan kepalanya menatap wajah orang yang menabraknya.

Orang yang menabrak Dara hanya diam menatap rendah Dara.

"Ck, cara klasik cari perhatian gue." cibir orang tersebut. Bukannya membantu malah pergi meninggalkan Dara yang masih terduduk mengambil novelnya.

"Idih, najis. Siapa sih tuh orang!? Sok ganteng, sok kecakepan, sok - sok-sokan lah intinga! Jijik gue." dengus Dara lalu berdiri dan menatap sekitar.

"Apa lo liat-liat!? Mau gue colok tuh mata!?" sangar Dara menatap orang-orang yang tadi hanya menontonnya saja.

"Liat aja, tunggu pembalasan gue." ucap Dara pelan, lalu melanjutkan jalannya menuju perpustakaan.

"Dar! Dara!" panggil seseorang membuat Dara yang sedang mendekap bukunya menoleh ke sumber suara.

"Eh, Nara. Adek kesayangan gue, ada apa nih?" tanya Dara ketika melihat Nara bersama kedua sahabatnya.

"Gak kenapa-napa sih, gue cuma mau tanya. Lo kenal cowok yang namanya Vano, gak?"

"Kenal, emang kenapa? Mau lo embat? Betewe udah putus ye sama si Rafi?" Dara melepaskan headsetnya dan dibiarkan berada dilehernya.

"Gak usah bahas dia deh. Udah lewat. Gimana tentang Vano?"

"Ck, jangan ngejar dia, dia udah punya gebetan. Sana lo jauh-jauh dari gue."

Dara melanjutkan jalannya yang sempat tertunda lagi.

"Dara!" kini panggilan seseorang lagi, membuat Dara geram.

DeDara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang