Dara melemparkan semua barang belanjaannya kearah kasur. Lalu segera mengambil pakaian rumahan lalu ganti di kamar mandi.
Setelah selesai ia turun ke lantai 1 untuk pergi ke arah kolam renang. Diambilnya gitar terlebih dahulu di dalam studio musik rumah.
Dimasukanlah kedua kakinya kedalam kolam, lalu dipetiknya senar-senar gitar tersebut. Hingga mengalunlah lagu Teman Bahagia - Jaz.
Dara menyanyikannya dengan sangat menghayati sampai lupa waktu. Sebuah tepukan dipundaknya menghentikan petikannya.
"Udah malam, tidur. Jangan main gitar terus, be-ri-sik." ucap Kakeknya malas, lalu melenggang pergi meninggalkan Dara.
"Huh, dasar Kakek-kakek tua. Untung kakek sendiri, coba kalo kakeknya si Clara, udah aku cekek sampe mati." cibir Dara sarkastik yang masih didengar Kakek.
"Woi, kakek denger!"
Dara berdiri dari duduknya, lalu mengambil handuk yang berada di kursi santai dan dilapnya kaki nya yang basah. Lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Disenderkannya gitar berwarna coklat tersebut di pojok kamar. Lalu ia merebahkan diri dikasur kesayangannya. Hingga alam mimpi menjemput.
Jam weker berbunyi nyaring di nakasnya menunjukan pukul 5 pagi. Ia mendudukan badannya dengan mata masih melek-merem. Lalu berjalan dengan sempoyongan memasuki kamar mandi untuk menggosok gigi dan wudhu. Setelah selesai ia keluar dan melakukan solat subuh.
Pesan masuk dari ponselnya dari Dean.
Dean Luv-Lov.
Sayang, solat. Udah mandi?
Blm, otw.
Km?Otw.
Okay.
Diletakannya ponsel tersebut lalu ia bergegas mengambil handuk dan pakaian jogging nya.
Setelah selesai, ia telah siap dengan jaket tipis berwarna biru muda, celana trening pendek diatas lutut berwana hitam, sepatu berwarna biru muda dan rambut yang diikat kuda.
Ia memang berniat jogging pagi mengelilingi komple rumahnya. Dengan ditemani headset barunya. Ia mulai berlari pelan dengan lagu BTS yang mengalun, Fake Love.
Merasa matahari mulai merangkak naik, ia berpikir untuk membeli air mineral di taman dekat komplek rumahnya.
"Bu, beli air mineral dingin, satu." ucapnya bebarengan dengan seorang pemuda disebelahnya.
"Eh?" mereka langsung menoleh secara bersamaan.
"Vano? Kok lo disini? Bareng siapa?" tanya Dara ketika sudah membayar botol mineralnya.
"Gue bareng, Yani." bisik Vano agar tak terdengar siapapun.
"Sumpeh!? Kapan jadian!?" teriak Dara girang. Mereka telah berjalan bersama untuk duduk ditempat Yani.
"Gila lo, lagi masa pedekate. Doain makanya."
"Tenang aja. Gue dukung!" Dara mengacungkan jempol kananya.
![](https://img.wattpad.com/cover/133287824-288-k198481.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DeDara [END]
Ficção Adolescente"Yang takut kehilangan berusaha untuk membahagiakan." Ini bukan cerita tentang Good Girl mengejar Cold Boy. Bukan pula cerita tentang Good Girl mengejar Good Boy. Tapi ini cerita tentang, Dara Gantoro cewe tomboi yang paling nyebelin sejagad raya, c...