32 : Persiapan Pensi & Lomba

5.7K 255 0
                                    

Dean berjalan menuruni anak tangga rumahnya untuk turun ke lantai 1. Ia berniat akan berangkat sekolah terlebih dahulu.

Ia sudah beberapa kali menelfon Dara tetapi tak dijawab satupun membuat Dean geram. Ingin menjemput tetapi takut Dara sudah berangkat.

Sampai dibawah, ditemukannya Anto sedang duduk dengan seorang wanita yang kerap dipanggil Sisil. Calon ibu tirinya.

"Selamat Pagi, Dean." sapa Sisil dengan senyum ramahnya.

Dibalas hanya dengan anggukan kecil. Lalu ia mengambil satu tumpuk roti tawar dengan selai coklat kesukaannya.

Dengan cepat ia menghabiskan roti tersebut dan meminum susu kambing kesukaannya.

"Dean, sopan sama calon ibu kamu." ucap Anto tegas.

Dean hanya mendengus sebal, lalu menyalimi kedua orang tersebut hanya untuk kesopanan terhadap orang yang lebih tua.

Berlari dengan terburu-buru menuju tempat dimana motornya berada. Lalu berangkat dengan kecepatan diatas rata-rata.

Pikiran Dean tak menentu arah. Ia sekarang berpikir bagaimana Sisil itu berada disana pagi ini? Ck, menyusahkan.

Dean memasuki gerbang sekolah dan langsung mendapat perhatian dari para perempuan yang menatapnya.

Tak dihiraukan tatapan memuja mereka dan melanjutkan jalannya menuju kelas.

Sesampainya di kelas ia tidak melihat tanda-tanda tas milik gadisnya. Dara. Apakah dia telat? Seharusnya tadi dia menjemputnya.

Mendengar suara pengumuman untuk berkumpul melakukan upacara dari arah lapangan sekolah. Membuat Dean mengikuti hal tersebut.

Matanya menelusuri lalu lalang para siswa-siswi yang berjalan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan Dara.

Setelah semua ritual upacara yang membosankan telah selesai, akhirnya ia menemukan Dara dengan diekori Galaksi menuju sekumpulan barisan para terlamat. Untung barisan para terlambat, bukan barisan para mantan. Kan bahaya.

Setelah memiliki ide untuk mengusir Galaksi dari tempatnya kini berada dengan segera Dean berjalan mendekati Galaksi.

"Pak, kayaknya Pak Ketos dipanggil Pak kepala sekolah, deh." ucapan Dean membuat semua orang menoleh padanya.

"Serius lo? Oke gue kesana. Tolong lo jaga mereka semua." Galaksi melenggang pergi.

"Woi! Balik ke kelas kalian sanah! Gak usah diperduliin apa kata Galak!" teriak Dean membuat semua orang berhamburan untuk pergi menuju kelas masing-masing.

"Eh Dean. Ada apa, Yan?" tanya Dara menatap kesana kemari untuk menghilangkan kegugupannya.

"Kenapa telat?" tanya Dean datar, membuat Dara takut seketika.

"An-anu, itu. Aku tidurnya kemaleman, jadi bangunnya kesiangan."

"Ngapain aja memang?"

"Ehm, nonton Drama korea." Dara menunduk.

"Yaudah, lain kali kalo mau nonton ingat waktu. Kalo kamu sakit gimana? Nanti yang takut kan aku, yaudah balik kelas, yuk." Dean mengacak rambut Dara pelan. Lalu menggandeng tang Dara untuk mengikuti dirinya.

***

Dua anggota Osis memasuki kelas XI IPA 1, dimana kelas Dara dan Dean berada.

DeDara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang