"Bukanlah suatu kebetulan, tapi skenario yang sudah ditentukan."
🌸🌸🌸
Aqila Pov
"Duhh... Pake acara ketiduran lagi abis subuh. Alamat nggak ketemu Dr. Kahfi buat ngasih revisi nih kalo nggak cepet." dumel Aqila dengan dirinya sendiri di kamar.
"Assalamu'alaikum, Bun, Yah, Mbak. Qila berangkat yaa...!" pamit Aqila menghampiri mereka bertiga.
"Nggak sarapan dulu dek...?" tanya bunda.
"Nggak ada waktu Bun, ini udah terlambat."
"Kamu ke kampus pagi ini dek...? Bukannya tinggal nunggu wisuda...?"
"Iya mbak, Qila ada janji sama Dospem buat ngantar revisi. hmpz... Ngomong-ngomong Abang kemana mbak kog nggak keliatan...?" tanyaku sambil bercanda sama Azzam.
"Mas Fawwaz ke Mojokerto pagi tadi. Katanya mau ngecek pembangunan Rumah Makan yang di rintis sama temannya." jelas mbak Fisya.
"Oh..!!" kataku manggut-manggut. "Yaudah, Qila berangkat dulu ya... Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam." jawab mereka bersamaan.
***
Huft, akhirnya bisa bernafas juga. Setelah hampir setengah jam di ruangan Dr. Kahfi, akhirnya aku bisa bernafas lega. Tak kusangka sebentar lagi aku akan lulus, padahal baru kemarin aku mengikuti kegiatan Ospek. Mengingat masa-masa itu membuatku senyum-senyum sendiri.
Langkahku terhenti saat mendengar panggilan adzan. Kulihat jam tanganku, ternyata sudah masuk waktu dzuhur. Kulangkahkan kakiku lebar-lebar karena ada kajian islam setelah ini. Tanpa kusadari aku menabrak seseorang karena langkahku yang tergesa-gesa.
"Aww.... Astaghfirullah...!!" pekik kami bersamaan.
"Aduh, maaf kak, maaf saya terburu-buru tadi soalnya." sesaat pandangan kami bertemu. Masya Allah, kenapa jantungku berdebar melihatnya. Eh? Astaghfirullah. Segera kupalingkan wajahku.
"Hmm, iya gapapa. Lagian saya tadi juga nggak liat pas jalan." aku masih menundukan pandanganku meredam gejolak di hatiku.
"Hmpz, kayaknya sholat Dzuhur udah mau dimulai. Sebaiknya kita segera ke masjid agar tidak ketinggalan jama'ah."
"Eh? Iya, iya kak. Saya permisi." ucapku melarikan diri.
"Assalamu'alaikum" teriaknya dari belakang. Tidak keras, tapi masih dapat kudengar. Hal tersebut sukses menghentikan langkahku.
Kubalikkan tubuhku dan menjawab salamnya. "Wa'alaikum salam." aku tersenyum kikuk dan bergegas pergi. Duhh, kenapa jadi salah tingkah gini sih. Teriakku dalam hati. Lebih baik aku segera sholat dzuhur dulu.
***
Jangan lupa vomentnya yaa teman-teman... 😊😊
Kritik dan sarannya saya tunggu...😁Jangan lupa baca Al Qur'an
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati dan Iman ✅
Spiritual"Cinta... Satu kata yang memiliki banyak makna. Apakah itu yang aku rasakan saat bersama denganmu....?? Jawabannya adalah entahlah... Karna yang aku ketahui, cinta pada selain-Nya adalah menyakitkan." _Asma Aqila Adzkiya_ "Jika kamu bertanya apakah...