Bab 42

3K 170 10
                                    

"Ketika kebenaran terungkap, serta berakhirnya sebuah kisah."

🌸🌸🌸

Flashback

Seorang gadis cantik keluar dari gedung fakultasnya dengan wajah sumringah. Dia merasa senang sekali, karena hari ini dia akan bertemu dengan kekasihnya. Aldy, seorang mahasiswa sekaligus pewaris tunggal yang memiliki paras tampan dan cerdas yang sangat di gilai oleh kaum hawa. Namun langkahnya terhenti saat seseorang menghalangi langkahnya.

"Maaf, mbak bisa minggir nggak." katanya pada seseorang yang tengah menghalanginya.

"Lo nyuruh gue...?! Mau cari masalah lo yah...!! Lo nggak tau yah siapa gue. Ooo... Atau lo emang pura-pura nggak tau...!!" tunjuknya pada gadis itu.

"Saya tau siapa mbak Sarah, tapi sebelumnya saya minta maaf, karena saya memang nggak merasa punya masalah sama mbak." kata gadis itu membuat Sarah naik pitam.

"Kurang ajar lo ya...!! Ikut gue sekarang juga...!!" kata Sarah sambil menarik pergelangan tangan gadis itu.

"Mbak...!! Lepaskan tangan saya...!! Saya harus pergi sekarang, karena telah di tunggu sama pacar saya...!!" kata gadis itu sambil meronta.

Plakkk

"Awww....!!" teriak gadis itu.

"Lo bisa diem nggak sih...?! Dan ingat...!! Gue nggak peduli siapa lo, dan janji apa yang lo buat hari ini." katanya dengan senyum sinis, lalu menyeret gadis itu kembali menuju sebuah mobil, dan langsung menancap gas pergi meninggalkan pelataran kampus. Namun, tanpa mereka sadari ada seorang yang telah mengikuti mereka dari belakang.

Sasha, nama gadis yang mengikuti mereka. Dia pun langsung menyetop taksi dan mengikuti mobil Sarah yang telah membawa Kanaya - teman sekelas Sasha - pergi. Mobil itu pun berhenti di sebuah perumahan kosong yang terlihat sudah tak terawat. Sasha pun menyetop taksi agak jauh dari rumah itu, dan melihat Sarah menyeret paksa Kanaya masuk ke dalam.

Karena rasa penasarannya, Sasha pun akhirnya turun dari taksi dan mengendap-endap menuju rumah itu. Dia berjalan agak dekat menuju jendela yang tak tertutup rapat, sehingga dia dapat melihat dengan jelas apa yang di lakukan Sarah kepada Kanaya.

Plakk Plakkk

Terdengar suara cambuk dan rintihan seseorang dari dalam rumah itu yang begitu memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya.

"Hahaha... Itu hukuman yang setimpal buat lo. Karena lo udah merebut Aldy dari gue." kata Sarah berapi-api.

"Gue rasa keputusan Aldy buat ninggalin lo memang tepat. Kenapa...? Karena lo memang cewek ular yang hanya mencintai Aldy karena hartanya saja." kata Kanaya sambil menatap tajam Sarah. Membuat Sarah makin berapi-api.

"Apa lo bilang...!!"

Plakk Plakk Plakk

Sarah semakin naik pitam di buatnya. Dia pun mencambuk tubuh Kanaya yang di ikat dengan kursi, dengan cambuk yang terdapat paku kecil di ujungnya dengan membabi buta. Sehingga membuat sebagian tubuh Kanaya mengeluarkan darah segar.

"Itu hukuman yang pantas buat lo...!! Dasar cewek tak tau diri." kata Sarah sambil melemparkan cambuknya asal.

"Dan sekarang...," kata Sarah sambil mengeluarkan pisau lipat dari sakunya.

"..., gue rasa mulut manis lo perlu di kasih pelajaran karena telah berani menghina gue." katanya sambil mengeluarkan senyum iblisnya.

"Jangan... Hiks... Jangan, aku mohon." kata Kanaya sambil menggelengkan kepala.

Antara Hati dan Iman ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang