"Kebahagiaan akan indah dengan sebuah pengorbanan, dan tak akan indah suatu kebahagiaan jika berada di atas penderitaan seseorang."
🌸🌸🌸
Bahagia, itulah yang di rasakan Arfan saat ini. Dia merasa sangat bersyukur karena telah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Dan satu hal yang membuatnya sangat bahagia saat ini adalah, dia akan bertemu dengan sang kekasih hatinya sebelum mereka benar-benar akan merasakan masa pingitan sebelum menikah.
Arfan tersenyum bahagia saat melihat Aqila yang duduk di sebuah bangku taman bersama seorang pria, yang dia yakini itu adalah Fawwaz. Arfan segera berjalan mendekat ke arah mereka. Namun, sebelum dia benar-benar mendekat, dia merasa ada yang berbeda dengan Aqila. Arfan bisa mendengar pembicaraan dan melihat dengan jelas jika Aqila saat ini terlihat tidak baik-baik saja.
'Apa yang terjadi padanya, kenapa dia menangis, apakah dia merasa terpaksa dan tidak bahagia akan pernikahan ini.' batin Arfan.
***
Langit senja memang memberikan pemandangan indah yang dapat memanjakan mata setiap orang yang memandang. Namun siapa sangka jika makna dari senja itu sendiri sangatlah menyedihkan. Seperti halnya dengan perasaan Aqila saat ini yang sedang kacau.
"Dek...?" panggil Fawwaz yang sejak tadi melihat adik kesayangannya termenung.
"Iya, bang...?"
"Apakah kamu yakin dengan keputusan yang kamu ambil ini...?" tanya Fawwaz yang di balas dengan senyuman oleh Aqila.
"Tapi bagaimana dengan Arfan, apakah dia juga akan setuju dengan keputusan yang kamu buat." tanya Fawwaz kembali yang membuat senyum di bibir adiknya menghilang, dan berganti dengan tatapan sendu.
"Bang, aku tau ini memang berat. Tapi, percuma bang jika aku nantinya nggak akan bahagia dan di hantui oleh rasa bersalah." kata Aqila sendu.
"Dan untuk masalah bang Zahir, akan aku buat dia untuk menyetujuinya." kata Aqila sendu dengan air mata yang menetes.
"Dek, apa kamu nggak bisa mengabaikannya untuk kali ini saja. Dan abang rasa itu setimpal dengan perbuatannya selama ini."
"Bang, aku tau maksud abang baik. Tapi maaf bang, aku adalah seorang wanita. Jadi aku tau persis bagaimana perasaan mbak Sarah. Dia sekarang sedang ada di masa yang sangat sulit, dan dia juga udah nggak punya keluarga bang. Dan lagi, aku mungkin nggak akan kuat jika harus ada di posisinya."
"Iya, abang tau. Tapi dek, kamu juga nggak harus korbanin perasaan kamu juga."
"Bang..." kata Aqila sambil memegang tangan kakaknya, dengan air mata yang masih terus mengalir. "... abang tau nggak, kenapa lebah itu di ciptakan."
"Hmm, karena mereka itu di ciptakan agar bermanfaat bagi manusia."
"Begitu juga dengan adek bang, adek juga ingin bermanfaat bagi orang lain, lalu masalah kebahagiaan, itu semua berasal dari Allah. Dan adek yakin kalau Allah pasti punya rahasia besar di balik semua ini." kata Aqila pada Abangnya.
"Dek...?"
"Bang, adek mohon. Tolong jangan halangi keputusan adek. Karena keputusan adek ini sudah bulat, dan lagi mungkin bang Zahir memang bukan jodoh adek." kata Aqila menahan isak tangisnya, membuat Fawwaz menghela nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati dan Iman ✅
Spiritual"Cinta... Satu kata yang memiliki banyak makna. Apakah itu yang aku rasakan saat bersama denganmu....?? Jawabannya adalah entahlah... Karna yang aku ketahui, cinta pada selain-Nya adalah menyakitkan." _Asma Aqila Adzkiya_ "Jika kamu bertanya apakah...