Bab 40

3.3K 178 16
                                    

"Tak ada yang abadi di dunia ini, begitu juga sebuah rahasia yang akan terungkap oleh waktu."

🌸🌸🌸

Hari demi hari berlalu begitu cepat, dan itu artinya pernikahan Aqila dan Arfan akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Namun, entah apa yang terjadi pada gadis cantik ini, dia masih merasa sedikit ragu dengan pria yang akan menjadi imam dan yang akan membimbingnya kelak. Tapi hingga detik ini dia belum juga menemukan jawaban dari kegundahannya.

"Dek...?" sapa seorang dari belakang mengejutkannya.

"Ehh... Mbak Fisya." jawab Aqila tersenyum hangat.

"Kamu kenapa dek, ada masalah, atau adakah yang ingin kamu tanyakan pada mbak." tanya mbak Fisya.

"Nggak kog mbak, aku baik-baik saja. Oh iya, mbak udah siap kan, kita berangkat sekarang aja gimana."

"Oke... Baiklah." kata mbak Fisya bersemangat.

Aqila tersenyum bahagia melihat kakaknya yang begitu semangat. Hari ini mereka akan melakukan fitting baju pengantin, dan setelahnya mereka akan mengunjungi Pondok An Najah.

"Iya, kami akan berangkat sekarang."

"..."

"Iya, Wa'alaikum salam." kata mbak Fisya mengakhiri panggilan telefonnya.

"Siapa mbak...?" tanya Aqila pada kakaknya.

"Bang Fawwaz, dia bilang, dia udah berangkat dari kantor bareng sama Arfan. Jadi kita langsung ke butiknya saja pake taksi online, nggak papa kan dek." jelas mbak Fisya pada Aqila.

"Iya mbak, nggak papa kog."

Mereka berdua berangkat dengan taksi online yang telah di pesan oleh Fisya. Perjalanan mereka terasa lama karena Fisya bingung mau ngomong apa, sedangkan Aqila dia terlihat begitu sibuk dengan pikirannya sendiri dan sesekali dia menghembuskan nafas panjang.

"Dek...?"

"Iya mbak."

"Kamu bisa cerita sama mbak kog, kalo kamu memang punya masalah atau ada yang mengganjal di pikiranmu."

"Iya mbak, tapi beneran, aku nggak papa kog. Aku nggak ada masalah dan aku baik-baik saja kog." kata Aqila, dan selalu seperti itu sejak tadi. Membuat Fisya menghela nafas pasrah.

Mereka akhirnya sampai di depan tempat tujuan mereka, namun yang mereka lihat hanya beberapa orang saja. Mereka tidak menemukan keberadaan Fawwaz dan Arfan di sana. Fisya langsung menghubungi suaminya, dan mengabarinya kalo mereka sudah sampai. Sedangkan Aqila tengah melihat ke sekelilingnya.

Aqila melihat seorang ibu-ibu yang sedang berbicara dengan anaknya yang sedang rewel. Hal itu tengah merebut perhatiannya, Aqila pun menghampiri mereka. Namun, tanpa dia sadari seseorang di belakangnya tengah melakukan aksinya. Orang tersebut membekapnya dengan sapu tangan yang di beri obat bius. Hal itu membuat Aqila kehilangan kesadarannya, namun dia bisa melihat ibu dari anak kecil itu ikut berdiri dan tersenyum sinis kepadanya sebelum dia benar-benar kehilangan kesadarannya.

"Dek, sebaiknya kita masuk duluan. Karena abang bilang tadi ada kendala sedikit dengan mobilnya, tapi tenang sebentar lagi mereka akan__" kata Fisya terpotong karena Aqila tak ada di sampingnya lagi.

Antara Hati dan Iman ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang