12

8.6K 951 33
                                    

"Em..Hoam... Eh! Ini jam berapa ya?" Tanyaku reflek, karena melihat diluar sudah gelap.

"7" Balas Guanlin singkat, padat, dan jelas tanpa ngengok ke gue sedikit pun.

"Oh~ Tapi gimana caranya gue bisa dimobil sekarang?"

"W gendong"

Gue ber-oh ria.

E- tapi.. bukannya tadi naik motor yah? Kok pulang bisa naik mobil gini sih?


"Tub"

"..."

"Kutub!"

"..."

"Kutub Utara!!"

"..."

"Guanlin!"

"Hm"

Anj 

Gue panggil ga nyaut, sekali nyaut digini in. 

Dedeq tu ga bisa diginiin :(. (iyakan saja Kata Authornya)

"G jadi" tadi mau nanya tapi ga jadi gegara sahutannya tu anak cuma ngedehem aja.

"Oh"

Setelahnya hening. Gue jadi badmood sekarang, gegara dia.

-

-

-

"Lin. Thanks" Kata Vely, turun dari mobilnya lalu tersenyum manis, cara dia berterimakasih banyak.

"Em" Balas Guanlin dengan nada sedatar mungkin, untuk menutupi rasa malunya. 

Vely memasuki rumahnya dengan tenang. 

Tanpa Vely ketahui, telinga Guanlin merah tanda ia malu.

Guanlin pergi dari rumah tersebut, setelah yakin bahwa Vely telah memasuki rumahnya.

Ia pergi dengan perasaan campur aduk, senang, sedih, binggung dll. Itulah yang ia rasakan setelah dari perpus tadi.

Tapi, sebelum pulang ke rumah dia harus mengembalikan mobil sewaannya lalu mengambil motornya di perpus yang tadi dulu.

-

-

-

Beneran ga sih gue suka kaleng rombeng? , pikirku

Seonho ngerjain gue ya? Awas aja tu anak!

Btw, dia suka gue ga ya?

Tapi masa gue suka dia?

Dia-

Udah, bahas yang laen napa, Lin. Pertanyaan mulu -_- Author

Hehe, kan gue lagi binggung.

Serah, sebahagia lo aja-_- Author

Shap :)

Btw, ga penting pembahasan diatas, lupakan. Lanjut...

-


Belajar lagi lah, buat mapel besok.


Pas lagi belajar, gue malah kebayang sama kejadian tadi sore. Tahiq.

Bibirnya manis...

<Pikiran jahat Guanlin bekerja :D >



Lin fokus!

Gue mulai baca lagi itu buku.

Cool || Lai Guanlin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang