"Weih sob, lo mau kemana? Buru2 amat?" Orang yang lagi ditanya cuma diem aja, dan tetep jalan.
"Woy, lu mau kemana, buru2 amat?"
Dia menyerah dan menjawab, "Gue ada urusah sebentar. Ga usah ikut campur."
Orang itu mendekati mobil miliknya. Ia mengeluarkan masker, sarung tangan, kacamata, topi hitam dan jaket warna hitam. Lalu, memakainya. Setelahnya ia menutupi plat nomor yang melekat dimobilnya.
Ia masuk ke mobil dan mulai mengendarainya dengan kecepatan penuh, terlebih jarak untuk ke tempat tujuan tidak jauh.
-
-
Di dalem mobil...
Mereka di dalam mobil..tapi belum diidupin jadi mereka masi ditempat yang sama.
"Ly.."
"Apa? Daritadi manggil, tapi ga jadi terus. Kenapa sih?" tanya Vely, dia penasaran sekarang.
"Tadi..(Guanlin menceritakan semuanya dari awal dia keluar sampai masuk lagi ke gedung, kecuali soal rasa sakit yang dia rasa tadi, ia tak menceritakannya)
"..Gitu, Ly..Aku cuma binggung aja sih, maksud dia apa?"
"Lin... dia.. ga bakalan nyakitin salah satu dari kita kan? Aku takut.. benar2 takut, Lin.."
"Ga usah takut..kita akan saling melindungi saat salah satu dari kita terancam..kamu bisa kan?"
"G-ga tau..Lin..a-aku..takut.." Vely menundukkan kepalanya, kini matanya sudah penuh dengan air mata yang siap meluncur kapan saja membasahi pipinya.
Guanlin megangkat tangannya kemudian mengusap kepala Vely lembut dan menyandarkannya didada bidang Guanlin.
"Kita bakal bisa saling jaga satu sama lain..atau, aku akan selalu menjagamu..sampai akhir. Percayalah, sekrang kamu jangan menangis..aku akan selalu menjagamu bersamamu disisimu, selamanya.." Guanlin mengecup kening Vely lama. Ya, saat kepalanya telah bersandar Vely lalngsung menangis tapi tak bersuara.
"Jangan menangis lagi ya? Nanti aku juga ikut sedih loh.." Guanlin memeluk Vely.
Vely hanya terkekeh saat mendengarnya, "Iya..aku ga akan sedih lagi.." Vely membalas pelukan itu.
Dikejauhan.. seseorang..tidak, dia gadis.. ya, gadis..memandang tajam ke arah mobil sport warna hitam itu.
"Kita bertemu kembali kak Elly...dulu, kamu telah mengambil Kino oppa dariku, sekarang kamu ingin mengambil kesempatan untuk aku mendapatkan 1 M? Tak akan ku biarkan kak Elly."
-
-
"Linlin.." Vely menegakkan tubuhnya lagi, kembali ke tempat duduk semula.
"Eh, sejak kapan kamu lebih suka manggil aku pake sebutan itu?" Tanya Guanlin.
"Sejak aku diceritain banyak tentang kamu dari mama kamu. Kamu lucu ya waktu kecil..haha.." Vely yang tadinya menangis sekarang sudah tertawa.
"Eii..tadi nangis..sekarang udah ketawa hm? Ah..bahagianya.. Yaudah sekarang kita pulang ke rumahmu ya?"
"Hm.. tapi, nanti ke minimarket dulu.. mau beli sesuatu, makanan mungkin yang banyak. Kamu mau kan nemenin dulu?"
"Hm..gimana ya?" Guanlin mengetuk2kan tangannya didagunya, pura2 berpikir.
"Ayo lah..kumohon.." Vely mulai menggunakan puppy eye nya untuk meluluhkan Guanlin.
"Tak akan mempan.. em.. ppoppo dulu baru mau." kata Guanlin sambil tersenyum sampai giginya kelihatan.
"Baiklah.." Vely memajukan dirinya, lalu mencium pipi Guanlin.
"Sudah. Ayo berangkat." Katanya setelah kembali ke tempat dia duduk semula dan menghadap ke depan.
"Apa itu? Itu bukan ppoppo yang ku mau!" protes Guanlin.
"Lalu kamu mau ppoppo yang man-
Waktu menoleh ke arah samping, ternyata Guanlin sudah mengurungnya.
"Ini ppoppo yang aku mau.."
Dan setelahnya, Guanlin benar2 menciumnya..
Ya, tepat dibibir manis Vely.
-
-
Diperjalanan..
"Apa itu, masa marah karena hal seperti tadi? Bukannya aku sudah sering menciummu?"
Iya, Vely marah setelah kejadia tadi dan memilih diam tak menyahut perkataan juga pertanyaan yang Guanlin lontarkan.
"Chagia~ jangan marah..hm? atau aku benar2 akan menciummu nanti dirumah, lebih lama dari yang tadi." kata Guanlin yang tetap memandang ke arah depan.
Vely membulatkan matanya, wajahnya memerah lagi.
"Mwo?! Michussuh?! Aku akan memukulmu sekeras mungkin sampai kamu pingsan, jika kamu melakukannya! Dan jangan panggil aku dengan sebutan itu, geli rasanya!"
"Hahaha..baiklah tidak akan aku lakukan.. aku hanya bercanda, suruh siapa daritadi diam saja."
"Karena aku marah denganmu!"
"Mianhae.. nah, sudah sampai. Ayo kita beli makanan yang banyak, aku juga nanti mau main dirumahmu sampai sore. Game bang Jihoon ada dirumah kan?"
"Hm..ada diruang tengah, kemarin dia memainkannya sampai lupa waktu."
Setelahnya mereka turun dari mobil dan mulai masuk ke dalam minimarket.
-
-
"Kakak lama sekali! Aku sudah menunggu kakak sampai kedua kakiku pegal!" gadis yang tadi menunggu di depan gedung mengomel pada pria yang baru saja datang.
"Baiklah maafkan aku.. sekarang kita harus kemana?" tanyanya.
"Sebentar aku harus mengganti pakaianku dulu." Gadis itu menganti pakaiannya menjadi gelap semuanya seperti pria itu. Dia juga memakai masker dan kacamata dengan warna serupa.
"Ayo, kita lakukan dengan cepat. Aku akan mengambil mobilku dulu, juga aku akan menutupi plat nomornya sebentar. Tunggu aku dan ikuti aku setelah aku mengeluarkan mobilku."
"Hm, baiklah terserah kamu saja."
-
-
-
-
-
-
tbc.
Sampai jumpa di chap selanjutnya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool || Lai Guanlin ✔
Fanfiction[15+] Vely Park. Dia, cinta terakhir yang gue miliki, dan selamanya gue miliki. Gue sadar kalo makin kesini gue sama Guanlin makin deket aja, dan dia juga ga dingin kaya waktu pertama ketemu. Thanks Guanlin. Untuk semuanya. ...