Normal pov.
"Ly, jelasin ke gue semuanya. Apa yang terjadi sama lo dan abang lo." Kata Somi, setelah selesai membereskan barang dan duduk disisi kasur.
"Gue..ga cukup berani buat jelasin semuanya ke lo. Gue..harap, kalo gue cerita, lo ga bakal kasih tau siapa2?"
"Kenapa ga berani? Juga ga bakalan gue kasi tau ke siapa2 dah."
"Pokonya lo ga boleh kasi tau ke siapa2. Gue...malu."
"Iya2 udah cepet jelasin. Secara rinci!"
"Tapi, kalo lo denger cerita ini jangan kaget, ya?"
"Ah, tahik lo. Sebenernya lo pengen ceritain apa enggak sih? kesel gue lama2." Kata Somi kesal.
Lalu Vely mulai menceritakan semuanya, "Iya2, jadi..[baca chap 42]
-
-
"...jadi gitu.." Kata Vely sambil menundukkan kepalanya.
Somi ternyata terkejut dengan pernyataan barusan, dia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, tak percaya hal tersebut bisa terjadi pada sahabatnya sendiri.
Somi menurunkan tangannya, dan mulai memeluk sahabatnya.
"Ly, gue tau pasti berat banget buat lo.. mian, karena gue ga ada buat lo waktu lo kesusahan waktu itu..hik..untung aja lo gapapa, Ly..huhuhu.." Somi malah menangis sela2 pelukan.
Vely melerai pelukan, "Loh, kok malah lo sih yang nangis, kan seharusnya gue, Som..Em, sekarang gue udah gapapa. Masalahnya juga uddah selesai tadi. Semuanya beres, walaupun gue masi rada takut kalo deket2 sama bang Jihoon." Vely memaksakan seulas senyum.
"Oh, jadi yang mata lo sama bang Jihoon tadi sembab karena habis nangis ya?" Somi udah curiga dari tadi, masa kelilipan sampe sembab gitu matanya, kan ga mungkin.
"Ehe, iya. Tapi beneran, semuanya udah selesai masalahnya." Vely meyakinkan Somi. "Dah ah, kuy lah tidur. Ngantuk gue." Vely narik selimut duluan dan mulai tertidur.
Mianhae, karena gue ga tau masalahnya sebesar ini. Lo sembunyiin dari kita supaya kita ga khawatir, gue tau maksud lo, Ly. Mian, karena gue ga bisa bantu lo apapun, tapi gue-bukan kita, akan jaga lo, bukan cuma kita tapi kita semua harus saling menjaga satu sama lain. Batin Somi. Lalu, setelahnya ia ikutan tidur.
-
-
Mereka semua cuma menginap dirumah Vely hanya 2 hari dan setelahnya mereka semua -kecuali Guanlin- pulang ke rumah mereka masing2.
"Akhirnya kamar gue lega, haha! Yeay!" Disini Jihoon paling seneng karena ga usah umpek2 kan lagi waktu tidur.
Jihoon langsung melesat ke kamarnya dan tidur lagi, berhubung sekarang libur jadi bisa tidur sepuasnya.
Sebelum pulang Somi bilang kalau adeknya bulan depan ulang tahun, dan ngerayain acara besar2 an. Kata adeknya, Somi juga boleh ajak temen2 juga sahabatnya ke acara ulang tahun adeknya.
Di acara ulang tahun adeknya katanya pesta topeng, jadi semua tamu harus memakai topeng saat acara berlangsung.
-
"Ly, jalan2 yuk." Ajak Guanlin.
"Mau jalan2 kemana? Eh, bentar aku selesaiin masakannya dulu." Vely memang sedang memasak didapur sedangkan Guanlin hanya duduk diam dan memperhatikan Vely kesana kemari, karena mengambil bahan di kulkas.
Bi Nayeon ijin seharian penuh karena ibunya mendadak sakit, dan harus dirawat dirumah sakit. Jadi, dirumah cuma ada Jihoon, Vely dan Guanlin. Sedangkan diluar rumah ada pak Jongki dan pak Nam.
"Kemana aja, asal ada kamu dan kamu juga seneng. Soalnya, aku bosen dirumah mulu, Ly~ ayo jalan2.." Sekarang Guanlin seperti anak kecil yang merengek ingin dibelikan permen.
Vely menoleh sebentar, "Iya2, tapi, seben- akh!"
Jari Vely tak sengaja kena pisau, dan sekarang mengeluarkan darah. Buru2 ia pergi ke wastafel.
"Ly! Kamu gapapa kan?" Guanlin langsung menghampiri Vely yang sedang membersihkan darah di jarinya dengan mengaliri air.
"Gapapa, ini cuma luka kecil." Kata Vely.
Guanlin mengambil kotak obat yang tersedia di lemari dapur, jaga2 kalau ada apa2 bisa langsung ambil obat disana.
Guanlin mulai meneteskan sedikit obat merah lalu, setelahnya diberi plester.
"Mian, gara2 aku ribut kamu jadi kena pisau." kata Guanlin dengan nada sedih, lalu menarik tangannya dan,
*Chup!
Dia mencium jari Vely yang terluka, "Semoga sembuhnya cepat. Dan ini,
*Chup!
-Morning kiss." Katanya sambil tersenyum. " Dah sini aku bantu memasak biar cepet selesai." Kata Guanlin, berdiri dan mulai mengambil beberapa bahan lalu memotongnya.
"Ah, i-iya. Ayo selesaikan dengan cepat." Vely tadi sempat bengong tapi, akhirnya kesadarannya kembali setelah beberapa saat. Kemudian kembali memasak dengan dibantu Guanlin agar cepat selesai dan bisa jalan2 sesuai keinginan Guanlin.
-
-
-
-
-
tbc
Sampai jumpa di chap selanjutnya^^ besok atau lusa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool || Lai Guanlin ✔
Fanfiction[15+] Vely Park. Dia, cinta terakhir yang gue miliki, dan selamanya gue miliki. Gue sadar kalo makin kesini gue sama Guanlin makin deket aja, dan dia juga ga dingin kaya waktu pertama ketemu. Thanks Guanlin. Untuk semuanya. ...