Seven.

5.4K 532 2
                                    

Jungkook terdiam mendapatkan pertanyaan dari ku, bahkan raut wajah nya tidak bisa ditebak.

Ia justru menundukkan kepalanya dan memainkan jemari nya sambil sesekali menggigit bibir bawahnya.

" Hei, apakah pertanyaan ku membuatmu tersinggung? " Tanya ku sambil menatap manik mata nya.

Dia terdiam lagi.

" Lupakan saja Jungkook-ssi, anggap aku tidak pernah bertanya itu padamu ya! " Ucap ku sambil tersenyum.

**
Latihan sudah berlangsung selama 2 jam, bahkan beberapa dari kami sudah ada yang terlihat menyerah. Jangankan mereka, sebenarnya aku juga sudah terlalu lelah untuk ini.

Seonsaeng nim sudah memperbolehkan kami untuk berkemas persiapan pulang. Selama 2 jam kami terjebak di ruang aula ini untuk berlatih tanpa menghirup udara segar di lapangan sana.

Aku berjalan ke ruang ganti untuk mengganti seragam yang sudah penuh dengan keringat ku.

Aku membawa tas ku keluar dari ruang ganti dan terlihat beberapa pemain basket masih berada di tengah lapangan untuk berlatih.

Aku duduk di salah satu kursi sambil menunggu namjoon selesai latihan.

Bukan hanya aku yang lelah namun mereka juga, ternyata menjadi model sekolah tidak seasik itu. Kami harus berlatih disaat mereka sedang tertidur lelap di kasur mereka.

Namjoon menghampiri ku untuk meminta air putih yang sengaja aku bawakan untuknya. Di susul dengan jungkook yang menghampiri ku untuk meminta minuman namjoon.

Aku baru sadar selain namjoon dan yoongi pemain basket nya, jungkook juga masuk kedalam pemain basket.

Ia tersenyum dan duduk disampingku sambil menyiram wajah nya dengan air lalu menatap langit langit.

Mereka di perbolehkan istirahat, jungkook dan namjoon ada disini mengapa tidak dengan yoongi? Oh iya, kemana pergi nya dia? Bahkan aku tidak sempat melihat nya karena sibuk memberi namjoon air.

Aku melirik sekitar lapangan untuk mencari keberadaan yoongi namun hasil nya nihil. Aku tidak menemukannya.

Walaupun yoongi menyuruh ku untuk pergi jauh dari kehidupan nya, bukan berarti aku menyerah begitu saja.

" Dia ada di taman belakang " Ucap jungkook dengan tiba tiba tanpa aku bertanya.

" Hei, aku tidak bertanya tahu! " Kesal ku padanya. Mengapa ia bisa menebak raut wajahku?

" Tidak usah mengelak, wajah mu bicara padaku "

Aku hanya mengerucutkan bibir ku sambil menatap sinis jungkook yang tertawa kecil menatap ku.

" Jungkook aku titip anak kecil ini padamu ya, aku ingin bertemu ailee " Namjoon memegang kepalaku sambil mengacak rambut ku. Dia hanya tertawa dan jungkook mengacungkan jempol nya sambil memperlihatkan gigi kelinci nya

" Tapi kalau dia minta ice cream atau lollipop kau harus mengganti uang ku ya! " Teriak jungkook pada namjoon yang sudah berjalan agak jauh dari kami, namjoon hanya tertawa dan mengacungkan jempol nya.

" Hei, kenapa kau senang sekali membuat ku kesal? " Ketus ku sambil menatap sinis wajahnya, lagi lagi ia justru tertawa padahal niat ku marah.

" Ah, tapi benar kan pasti habis ini kamu ingin meminta belikan ice cream di toko depan sekolah itu. Ayo aku belikan tanpa namjoon perlu membayar nya " Ucap jungkook lagi.

Raut wajah ku berubah dari sinis menjadi tersenyum lebar mengikuti jungkook yang sudah berdiri.

Aku berjalan disamping nya sambil tertawa kecil melihat lelucon aneh nya. Kami menjadi pusat perhatian disekolah bahkan hampir satu sekolah menatap kami dengan tatapan aneh. Aku merasa akan terbunuh dengan tatapan mereka seperti itu padaku karena fans jungkook disekolah ini banyak sekali. Lebih dari yoongi

" Kau tau tidak? Aku merasa kesal saat ditatap seperti itu oleh para fans mu " Ucap ku menatap sinis satu persatu fans jungkook yang menatap kami berdua dengan tatapan tidak suka. Mereka langsung memalingkan pandangan saat aku tatap sinis mereka.

" Mereka kan punya mata " Dia lagi lagi membuat ku kesal, mengapa ia menjadi savage seperti yoongi sekarang? Ah.

Akhirnya kami sampai di toko ice cream depan sekolah yang sedang ramai, lagi lagi aku harus mendapat tatapan seperti itu lagi oleh fans jungkook yang kebanyakan anak sekolah ku.

Aku dan jungkook memutuskan untuk duduk di ujung toko sambil menunggu pesanan ice cream ku.

" Kau tahu tidak? "

Jungkook membuka percakapan dengan mata terbuka lebar nya.

" Apa? "

" Yakin mau mendengar? Aku hanya mau sharing padamu tapi aku juga tidak mau menyakiti hatimu " Ucap nya lagi.

" Sangat yakin. Perasaan ku urusan belakangan "

" Aku mendengar kabar bahwa yoongi suka sama anak baru dikelas mu itu yang kemarin bertemu di mall " Sambung jungkook.

Aku terdiam, terkejut? Tidak. Karena aku sudah mempunyai feeling saat di kantin itu.

" Lalu? " Tanya ku datar.

" Kau yakin tetap akan berjuang? Hati nya sudah ada orang lain "

Aku bingung mengapa ucapan jungkook pedas akhir akhir ini bahkan selalu menyakiti hati ku.

Aku mengangguk pelan sambil tersenyum kecil padanya

" Setidaknya aku ingin mencoba berjuang, urusan berhasil atau tidak itu urusan nanti " Ucap ku.

Lalu, ice cream datang. Aku langsung memakan ice cream vanilla ini untuk mengembalikan mood ku yang hancur

Aku melahapnya dengan penuh nafsu karena biasanya jika aku sedang kesal aku selalu memakan ice cream dengan cepat untuk melampiaskan rasa kesalku.

Jungkook tertawa melihat wajah ku dibaluti oleh ice cream vanilla yang manis ini.

Selesai memakan ice cream, aku dan jungkook memutuskan untuk pergi ke mall lagi karena ia benar benar ingin membeli sebuah alat musik yang waktu itu tidak jadi dibeli karna ulah ku.

***
Selesai menemani jungkook membeli sebuah gitar akhirnya aku pulang, aku sangat ingin merebahkan diriku saat ini karena sangat lelah.

Namjoon belum pulang, walaupun waktu sudah hampir jam 9 malam. Entah apa yang ia lakukan di luar sana bersama ailee. Aku tidak peduli yang terpenting aku ingin istirahat karena besok aku harus melanjutkan latihan.

Aku berusaha memejamkan mata di kasur King size ku tapi hasil nya nihil, justru aku terus memikirkan kata kata yang jungkook bilang. Apakah benar yoongi menyukai wendy?

Aku membuang nafas kasar dan turun ke lantai satu untuk menghibur diriku dengan memakan camilan.

Aku memilih camilan ice cream, keripik kentang dan pocky untuk memperbaiki mood ku sambil menonton funny Show di tv ku.

Mood ku lumayan membaik akibat camilan dan tontonan ini, tidak terlalu buruk.

Handphone ku berbunyi, dan terlihat panggilan dari nomor tak dikenal.

'Halo'

' Atas nama Nae Ra? " Suara parau seorang wanita terdengar dari telfon

" Iya saya sendiri, ada apa? "

" Kami dari pihak rumah sakit seoul, bisakah kau kesini sekarang? "

" Siapa yang sakit? "

" Min Yoongi-ssi "

Deg.

Sacrifice And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang