**
Aku sangat terkejut dengan ucapan wendy dan tangisan wendy yang tak kunjung berhentiKe egoisan ku adalah kesalahan yang besar, aku merasa menjadi wanita paling jahat.
Aku mengusap rambut wendy pelan sambil berusaha meredakan tangis nya
" Kau tidak perlu melakukan hal itu, aku sudah benar benar matang dalam keputusan ini " Aku tersenyum sambil mengelus kepala nya.
Tangis nya mereda dan ia menatap ku dengan mata yang lebih sembab dari ku, ia seolah wanita yang paling tersakiti disini padahal orang itu adalah aku.
" Aku pun sudah berfikir matang dengan keputusan ku " Ucapnya dengan suara yang serak
" Aku benar benar tidak lebih dari seorang perebut, maafkan aku " Lanjut wendy.
Hei, Apa maksudnya berbicara seperti itu? Justru aku lah yang seperti perebut disini karena sudah mencuri kebahagiaan nya dan dengan rela nya ia memberikan kebahagiaan itu untuk ku.
" Kau tidak salah disini. Jebal! Jangan melakukan hal itu untuk menghancurkan kebahagiaan mu " Ucapku
" Jangan fikirkan aku. Keputusan ku sudah bulat. Aku yang sudah mencuri kebahagiaan dan mimpi mu yang kau bangun bertahun tahun "
" Dan sebentar lagi, tuhan aku mengabulkan setiap doa mu " Ucap nya sambil tersenyum.
Aku terdiam dan aku merasa sangat bersalah dengan ini.
" Tuhan, mengapa cinta harus serumit ini? " Batin ku.
---Malam sudah tiba, dan aku sedang berada di balkon kamar menatap indah nya malam dari atas balkon ini
Aku tersenyum melihat bintang bintang yang berhamburan di langit sana, mereka sangat indah.
Katanya, bintang itu adalah jelmaan orang yang sudah bahagia di sisi tuhan.
Boleh kah aku menjadi salah satu dari ribuan bintang itu di langit?
Tiba tiba seseorang memeluk ku dari belakang dan ikut menatap langit langit, siapa lagi kalau bukan namjoon?
" Mengapa kau disini? Ini sudah larut, kau harus tidur " Ucap namjoon mempererat pelukan nya dan mengelus beberapa helai rambut ku
" Bintang nya sangat indah, oppa. Aku ingin menjadi salah satu bintang itu agar selalu terlihat bersinar di kegelapan " Ucap ku sambil menunjuk ke arah langit
" Kau lebih indah daripada sebuah bintang " Ucap namjoon tersenyum.
" Oppa, aku lelah dengan drama yang tuhan buat " Ucap ku Lirih melepas pelukan ku dari namjoon dan menatap manik matanya
" Wae? "
" Aku tidak mengerti dengan alur hidup ku yang tuhan buat, aku lelah. Aku ingin menjadi salah satu bintang itu, yang selalu bahagia disisi tuhan "
Namjoon justru memukul dahi ku dengan lumayan kencang hingga membuat ku meringis
" Aw, sakit tau! " Ketus ku mencubit perut namjoon.
" Kalau berbicara itu hati hati" Ucap namjoon menjitak ku lagi
Aku hanya membungkam dan sibuk menatap bintang itu, hari ini sama seperti beberapa tahun yang lalu saat aku memutuskan mencintai nya
Namun, keadaan berbeda. Dulu aku masih bisa menatap nya dalam diam dan dari kejauhan namun sekarang berbeda.
Namjoon mengelus rambut ku pelan dan memperlihatkan dimple nya
" Makan dulu, eomma menunggu " Kata terakhir namjoon sebelum ia keluar dari kamar ku.
Aku hanya mengangguk dan mengikuti namjoon untuk turun kebawah
Eomma terlihat sibuk mempersiapkan makan malam, lalu tersenyum saat menatap aku dan namjoon turun dari tangga
" Anak eomma, makan dulu ya. Eomma sudah menyiapkan makanan spesial untuk kalian " Ucap eomma tersenyum mengambil piring dan menaruh nasi itu.
" Tidak usah repot2 eomma, aku bisa mengambil nya sendiri. Eomma pasti lelah " Aku tersenyum mengambil piring yang masih ada di tangan eomma
Eomma hanya menggelengkan kepala nya sambil tersenyum lalu kembali ke dapur mengambil beberapa lauk lagi
" Oppa, besok temani aku ke pasar malam yaa? " Rengek ku pada namjoon dengan wajah yang ku buat seimut mungkin agar ia luluh, pasalnya besok adalah hari terakhir pasar malam itu dibuka dan aku baru mengetahui nya hari ini dari jisoo
" Tidak bisa, besok aku harus mengantar Ailee belanja "
Hanya itu sepatah kata yang keluar dari mulut namjoon lalu ia terdiam melahap makanan nya
Aku mendenguskan nafas kesal, Namjoon jarang ada waktu untuk ku dan eomma karena mempunyai yeoja, aku tidak marah ia mempunyai yeoja namun aku rindu padanya yang menjadikan eomma dan aku adalah prioritas utama di hidupnya.
" Muka mu kusut sekali " Eomma datang membawa beberapa lauk dan meletakkan di meja sambil menatapku, aku hanya menggeleng dan melahap makanan ku.
--
Setelah selesai makan, aku putuskan untuk duduk di ruang tamu sambil mencari tontonan yang menghibur karena MOOD ku buruk sekali akibat namjoonLINE
Notifikasi ponsel ku berbunyi, dan ternyata dari wendy
Wendy
Nae Ra, bisakah kau kerumah sakit menggantikan posisi ku untuk menemani yoongi?Kira kira begitu pesan line dari wendy beberapa menit yang lalu, aku mengernyitkan dahi ku tidak percaya
Nyali ku tidak sebesar itu untuk menggantikan posisi nya, lagipula mana mau ia melihat ku.
Me
Kenapa harus aku?Wendy
Kau datang saja dulu, kau ingin membuat nya mencintai mu perlahan kan?DEG
-----
Gimana? Next ga? Btw makasih 1k readers nyaa🙆❤️❤️ spesial ultah yoongi tanggal 9 aku bakalan publish sesuatu hehe😚👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice And Pain
FanfictionTentang seorang gadis yang menyukai lelaki dingin, ketus dan mempunyai tatapan membunuh terhadap mu tetapi seperti mempunyai kepribadian yang berbeda saat bersama orang lain. Mencintai nya itu butuh pengorbanan dan akan mengalami rasa sakit. Tapi...