Eight.

5.2K 582 34
                                    

***
Deg.
Jantung ku berdebar hebat saat ini.

" Kenapa aku harus kesana? Apakah tidak ada keluarga nya? Aku hanya teman nya. "

" Hanya ada nomor mu di hp nya, dan ini hp dari Min yoongi. Untuk penjelasan lebih lanjut bisakah kau kerumah sakit? "

" Ya, aku akan segera kesana "

Aku menutup telfon nya dan terdiam sebentar. Mengapa tiba tiba pihak rumah sakit menelfon ku? Mengapa bukan wendy?Dan aku harus kesana atas nama pasien yoongi.

Aku segera naik ke lantai 2 untuk bersiap menuju rumah sakit. Untung saja supir rumah ku sudah pulang sejak semalam jadi aku bisa menyuruh nya mengantar.

" Mau kemana malam2 seperti ini? " Tanya supir ku dengan wajah yang bingung namun tetap menjalankan mobil nya

" Rumah sakit seoul "

" Siapa yang sakit? Apakah namjoon sakit? " Tanya supir itu lagi. Aku dan supir ini sudah sangat dekat seperti paman dan keponakan nya.

" Tadi ada nomor asing menelfon ku dan menyuruh ku ke rumah sakit untuk menjenguk pasien atas nama Yoongi-ssi " Jawabku.

Dia mengangguk paham dan mempercepat laju mobil nya.

Sampai lah aku di rumah sakit ini, aku langsung berlari kedalam rumah sakit untuk bertanya mengapa aku harus kerumah sakit ini.

' Saya mau tanya, atas nama Min yoongi ada di ruang mana? ' Ucap ku kepada salah satu pegawai. Ia mulai mencari cari lelaki bernama yoongi ini.

" Dia ada di ruang UGD sekarang, kau bisa jalan lurus lalu belok kanan dan disitu ada ruang UGD " Jawabnya sambil menunjuk arah jalan.

Aku mengangguk paham dan berterimakasih lalu berlari menuju ruang ugd.

Sebenarnya ada apa dengan yoongi, mengapa ia bisa sampai masuk ke ruang UGD.

Aku mendudukkan pantat ku di kursi tunggu yang tepat berada di luar UGD sambil menunggu salah satu dokter keluar untuk menanyakan keadaan yoongi.

Perasaan ku bercampur aduk saat ini, bingung mengapa yoongi bisa masuk kesini, sedih melihat keadaan yoongi disini. Aku benci rumah sakit.

15 menit kemudian, seorang dokter keluar dari ruang UGD, dan menatapku

" Apakah kau Nae Ra? " Tanya nya sambil membuka masker nya.

Aku mengangguk.

" Ikut aku ke ruangan "

Aku mengikuti dokter ini dan berjalan di belakang nya sambil bertanya kepada diri ku sendiri.

Aku duduk di salah satu kursi yang sekarang berhadapan dengan dokter ini.

" Apa kamu keluarga nya?" Tanya nya.

" Bukan, saya hanya teman sekolah nya " Ucapku sambil menggeleng.

" Begini, mengapa aku memanggil mu kesini karena tadi sekitar jam 8 malam, dia mengalami tabrakan cukup parah dengan mobil pribadi. Yang mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara "

Aku terkejut mendengar pernyataan dokter itu padaku, jam 8 itu aku sedang bersama jungkook di mall bukan? Pantas saja perasaan ku tidak enak.

" Menurut data yang kami tahu, kami hanya menemukan hp nya dan disitu hanya ada 1 kontak yaitu nomor anda. Saya mencoba memastikan bahwa ini nomor atau hp baru atau bukan tapi ternyata bukan. Dan benar benar hanya nomor anda " Ucap dokter itu sambil memperlihatkan bukti di hp yoongi.

Lagi lagi aku terkejut mendengar nya, mengapa yoongi menyimpan nomor telfon ku sedangkan aku sendiri tidak pernah tau nomor nya. Anehnya hanya nomor aku yang ada di hp nya,mengapa tidak ada wendy.

Aku mengerutkan kening ku.

" Jadi, ia butuh perawatan intensif, kalau bisa kamu beri tahu keluarga nya perihal ini. Dan jangan lupa beri tahu ia harus selalu di kontrol sebulan 2X untuk memastikan keadaan nya " Lanjut dokter itu lagi.

Aku mengangguk paham.

" Kau boleh menjenguk nya di ruang 207, dia sudah dipindahkan ke ruang rawat. Untuk sementara ia harus dirawat "

Aku bangun dari duduk ku dan cepat menuju ke kamar 207 untuk melihat keadaan yoongi saat ini.

Aku membuka pintu 207 perlahan, dan shit. Bau rumah sakit adalah hal yang paling ku benci.

Dia sedang tertidur pulas sekarang, sangat imut. Andai aku bisa terus berada disamping nya dan menatap nya sedekat ini.

Note *anggap aja itu kasur rumah sakit :v *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note *anggap aja itu kasur rumah sakit :v *

Aku duduk di samping nya sambil mengusap tangan nya yang putih seperti susu.

Kaki nya benar benar lumpuh sementara, kalau seperti ini aku tidak bisa melihat nya di sekolah untuk sementara waktu.

Mata nya terbuka, ia terbangun dari obat tidur nya dan menatap ku yang masih mengusap tangan nya lembut.

Dia menarik tangan nya kasar dari genggaman ku.

" Aku dimana? " Tanya nya dengan nada datar sambil mencoba untuk bangun tapi nihil kaki nya lumpuh sementara.

" Mengapa dengan kaki ku? " Tanya nya lagi sambil mengusap kaki nya yang di gips.

" Kau di rumah sakit sekarang. Jangan terlalu banyak bergerak dulu. Kau harus banyak beristirahat yoongi " Jawabku dengan lembut

" MENGAPA DENGAN KAKI KU? " Bentak nya padaku. Aku terdiam.

" Hei, aku mohon tenanglah. Amarah mu hanya akan menyakiti dirimu sendiri sekarang" Ucapku sambil mengelus tangan nya pelan namun ia menepis kasar tangan ku.

" Mengapa kau ada disini! " Bentak nya lagi dan lebih keras.

Aku terdiam, aku paling tidak kuat dengan bentakan orang lain. Eomma dan appa pun tidak pernah membentak ku seperti ini

" Kaki mu lumpuh sementara karena kecelakaan! Jadi aku mohon tenang karena jika kau marah tidak akan memperbaiki keadaan! " Ucap ku dengan nada yang tinggi. Ia terdiam dan mengelus kaki nya perlahan.

" Aku disini karena panggilan rumah sakit karena kata nya menurut data di hp mu hanya ada nomor aku jadi mereka menghubungi ku" Lanjutku dengan nada sedikit lebih rendah.

" PERGI KAU DARI SINI! " Dan lagi, ia membentak ku dengan suara yang menyakitkan telinga dan tatapan yang tajam.

" Niat ku disini baik padamu! Aku ingin merawat mu. Kalau aku tidak peduli untuk apa aku datang kesini hanya untuk menjenguk orang tidak tau berterima kasih sepertimu! " Ucap ku dengan nada lembut karena menahan air mata ku.

" Aku tidak butuh peduli mu! " Ucap nya dingin dengan tatapan membunuh.

" Aku pergi! Jaga dirimu baik baik! " Aku meninggalkan ruangan itu dan air mata ku terjatuh. Niat ku baik padanya tapi mengapa ia selalu menganggap niat ku buruk padanya.

***

Next? Jangan lupa voment nya🙏

Sacrifice And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang