Ten

5K 558 12
                                    

Setelah bel pulang sekolah berbunyi kami langsung berkumpul di parkiran untuk menuju rumah sakit menggunakan beberapa mobil.

Kami sudah siap untuk berangkat saat ini.

Jungkook menancap gas nya dengan kencang agar cepat sampai di rumah sakit.

Suasana di mobil ini hening, mereka larut dalam fikiran masing masing begitupun aku.

" Hm aku masih bingung mengapa ia bisa kecelakaan " Ucap taehyung menghancurkan keheningan diantara kami.

" Jangankan kau, aku pun bingung. " Jawab jungkook . Tentu ia sudah mendapat banyak informasi dari wendy tadi saat aku tidak ada.

Kami larut dalam fikiran masing2, aku tidak bisa membuka mulut ku kali ini. Aku terlalu lelah untuk memikirkan hal itu.

---
Kami berjalan di koridor rumah sakit sambil mencari keberadaan ruang 207 di rumah sakit ini. Aku sudah agak lupa dengan jalan nya karena rute yang dipakai berbeda saat aku kesini kemarin. Dan setelah sekian lama mencari akhirnya ditemukan juga.

Pintu terbuka, disana ada perempuan paruh baya yang sedang mengusap lembut tangan yoongi yang sedang tertidur pulas dengan tatapan sendu, yang tak lain adalah Eomma nya.

Kami tersenyum dan duduk melihat keadaan yoongi yang miris, pasti di lubuk hati nya yang terdalam ia selalu merintih kesakitan.

Aku memberi buah buahan yg sengaja dibeli saat di perjalanan tadi, Eomma yoongi tersenyum dan mengelus rambut ku pelan.

Kami sedikit berbincang untuk memecahkan keheningan dan menunggu yoongi bangun dari tidur nya.

Eomma nya sangat asik diajak berbicara bahkan sifatnya sangat hangat, berbeda dengan yoongi yang mempunyai sifat dingin.

Setelah beberapa lama kita menunggu akhirnya yoongi bangun dari tidur nya sambil menatap sekeliling ruangan.

" Ramai sekali " Lirih nya pelan.

Kami tersenyum ramah, bahkan kami mengucapkan bela sungkawa atas kecelakaan yg menimpa nya kemarin.

Dan dia tersenyum, baru kali ini aku melihat yoongi tersenyum seperti itu. Terkesan ikhlas tapi aku yakin di hati nya dia merasa kesakitan sekarang.

--
Setelah beberapa jam kami berada di rumah sakit ini, akhirnya kami memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai gelap.

Selama beberapa jam tadi aku dan yoongi tidak berbicara seperti yoongi pada orang lain. Aku hanya berbicara pada Eomma nya saja. Kami sempat bertatap wajah hanya 2 detik itu pun aku langsung membuang muka karena aku takut ia risih.

Aku berpamitan kepada Eomma yoongi, ia tersenyum hangat padaku. Lalu mengelus rambut ku lagi.

" saya harap kamu akan sering menjenguk yoongi ya Nae Ra " Ucap nya Lirih sambil mengusap kepala ku lembut.

Aku terkejut mendengar perkataan nya, bagaimana ia bisa kenal padaku sementara tadi aku tidak mengenal kan diriku sama sekali.

" Ah iya Eomma akan aku usahakan jika ada waktu untuk menjenguk yoongi "

" Bolehkah aku meminta sesuatu padamu? "

" Sesuatu apa? "

" Tolong rawat yoongi selama saya pergi, saya akan pergi beberapa bulan ke jepang dan yoongi tidak punya siapa siapa lagi disini. Jadi saya harap kamu bisa menemani nya untuk kontrol kaki nya. Boleh tidak? "

Aku mengangguk dan tersenyum
" Tidak masalah Eomma, jangan khawatir aku akan merawat nya sesuai keinginan Eomma. Aku pulang dulu ya! "

" Terimakasih Nae Ra, hati hati"

***
Aku memandangi indahnya kota seoul pada malam hari, suasana di mobil ini hening. Mereka tertidur kecuali aku dan jungkook.

Banyak sekali lampu indah warna warni yang menghiasi kota seoul di malam hari. Aku kembali memikirkan kata kata Eomma yoongi. Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepala ku.

Apa ia mengenalku?

Apa yoongi sering menceritakan aku kepada ibu nya? Ah, yang satu ini mungkin hanya khayalan ku saja.

Apa penyebab kecelakaan yoongi?

Pertanyaan itu terus berputar di kepala ku, hingga akhirnya aku menggelengkan kepalaku dengan kencang.

Aku turun dari mobil dan pamit kepada jungkook dan lain nya namun mereka masih terjebak di alam mimpi nya itu.

Mobil namjoon sudah terparkir disana, dan dia berdiri tepat didepan pintu dengan mata yang berbinar tanpa aku tau mengapa ia menatap ku seperti itu.

Aku masuk dan melewati namjoon namun tangan ku di tahan oleh nya, tubuh ku masuk kedalam pelukan namjoon.

Beruntung aku dan dia adalah adik kakak, kalau tidak ku pastikan jantung ku sudah berdebar saat ini juga.

" Lepaskan aku! Aku mau istirahat" Cetus ku melepaskan tubuh ku dari pelukan nya.

Dia justru mempererat pelukan nya yang membuat ku semakin bingung.

" Kau tahu kesalahan apa yang kau lakukan?" Ucapnya datar.

Aku menggelengkan kepalaku, tentu saja aku tidak tahu apapun.

" Kau mencelakakan Min Yoongi! "

----
Haloo! Aku mau fast update ya. Hari ini aku bakalan upload 3 chapter sekaligus, jangan lupa vote dan coment❤️




Sacrifice And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang