53; Fin?

4.1K 378 43
                                    

Nae Ra POV
--

Aku menaiki bus tanpa memikirkan akan ada dimana aku nanti. Aku hanya menangis dan terdiam.

Jika bus itu berhenti, maka aku akan turun dan berjalan kemana pun aku berada. Tak memperdulikan apa aku bisa pulang atau tidak.

Aku hanya butuh ketenangan.

---
" Nona, maaf mengganggu. Tapi bus nya sudah berhenti sampai sini " suara itu membangunkan ku dari diam ku.

Mata ku sembab, hidung ku penuh air, wajah ku penuh air, hingga supir itu terkejut mendapati ku dengan kondisi seperti ini.

Dengan sigap supir itu mengambil tisu dari tempat nya lalu memberikan itu pada ku "Apa nona baik baik saja?"

Aku mengambil tisu itu dan mengusap wajah ku yang penuh dengan air itu lalu tersenyum "Terimakasih Ahjusii, kalau boleh tau aku ada dimana?"

Supir itu mengerutkan kening nya "sekarang kau berada di gyeongsang, daegu"

Aku mengangguk paham lalu berdiri dari duduk ku dan tersenyum "Terimakasih ahjussi"

Aku melangkahkan kaki ku turun di tempat yang letak nya tidak ku ketahui. Aku menarik nafasku dalam melihat pemandangan di sekitar sini, jauh dari seoul, tenang.

Tempat yang pas.

Aku melangkahkan kaki ku berjalan ke mana pun, aku tak perduli jika aku tersesat sekalipun.

Pemandangan nya benar benar menenangkan, aku memilih untuk duduk di sebuah kursi kosong dekat pohon yang sejuk.

Menarik nafas ku perlahan, mencoba menghentikan air mata ku, namun tidak bisa. Air mata itu selalu terjatuh tanpa permisi.

Dalam otak ku, yang selalu berputar sebuah ucapan jisoo. Selalu begitu, Rasanya aku seperti gila. Aku tidak bisa mencerna kata kata apapun lagi, kata itu yang selalu terdengar dan berputar di otak ku.

Benarkah? Perjuangan dan rasa sakit ku akan berhenti saat itu saja? Saat yoongi di altar nanti bersama wendy. Benarkah?

Aku menggigit bibir bawah ku dan memukul kepala ku keras supaya kata kata itu berhenti berputar, aku meringkukan tubuh ku di tepi jalan sambil terus mengeluarkan buih kesakitan ku.

Bagaimana sekarang? Aku harus bagaimana? Meminta sebuah penjelasan? Pergi? Atau bagaimana?

"Yoon, Aku butuh kamu, Aku butuh kamu. Di sini, Datanglah. Beri penjelasan mu" Gumam ku dalam tangis ku.

Lalu seseorang meraih tangan ku dan menggenggam nya erat. Aku tahu, ini hanya sebuah ilusi. Siapa pula yang akan berani macam macam dengan wanita yang seperti orang gila disini?

" Berhenti "

" Aku tidak ingin menjadi seperti ini"

" Kau tahu itu menyakitkan kan? "

" Selalu berilusi tentang mu. Bagaimana bisa aku merelakan mu? "

Suara ku hampir menghilang karena isakan ku, tapi mengapa? Genggaman itu seakan tidak mau hilang dan menghangat. Bagaimana bisa?

" Kau tahu itu menyakitkan Ra yya "

" Maka dari itu, bagaimana jika kita sama sama berhenti sampai sini? "

" Bukan hanya kau , aku pun akan tersakiti di altar nanti melihat mu kau tahu? "

" Jadi, Bagaimana kita selesaikan semua cerita yang terjadi pada 'Kita' hari ini? "

" Mengulang semua kisah beberapa tahun lalu untuk hari ini. Ya hari ini, hanya hari ini. Tertawa hanya untuk hari ini, bagaimana esok? Oh aku bahkan tak peduli soal esok. Yang penting sekarang aku ingin memberi seluruh waktu ku untukmu "

Sacrifice And Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang