Aku langsung menoleh kearah yoongi yang menepuk pundak ku
Aku mengangguk pelan sambil tersenyum kecil membalas tatapan nya
Jantung ku sungguh berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya, jika aku mempunyai riwayat sakit jantung ku pastikan sekarang aku sudah sekarat
" Sekarang kita kemana? " Tanya ku pelan menatap nya yang sedang sibuk menatap sekitar rumah sakit
" Temani aku membayar ini " Ucapnya langsung berjalan meninggalkan ku, aku hanya mengikuti nya dari belakang tanpa berkata apapun lagi
Yoongi membayar biaya rumah sakit nya dengan uang nya sendiri mengingat ia adalah seorang keluarga kaya yang mempunyai perusahaan dimana mana
Aku mengusap tangan ku pelan sembari menunggu yoongi di basement sini mengingat sebentar lagi akan musim dingin
Kaki yoongi benar benar sudah membaik, bahkan saat ia berjalan seperti tidak kelihatan kalau habis lumpuh
" Kau lapar? " Tanya ku menatap yoongi yang merebahkan pantat nya di kursi ini
" Ya, Sangat " Ucap yoongi memejamkan mata nya.
" Kau lapar atau mau tidur? " Tanya ku, pasalnya ia bilang ia lapar namun sekarang ia justru memejamkan matanya di kursi ruang tunggu
" Dua duanya "
Aku mengendus nafas pelan melihat sikap nya seperti ini, aku hanya berjalan meninggalkan nya untuk membeli beberapa camilan karena aku tahu ia sudah nyaman dengan posisi tidur nya di ruang tunggu tanpa peduli dimana.
Beruntung, rumah sakit ini mempunyai kantin yang tidak jauh dari ruang tunggu jadi aku bisa membeli beberapa roti untuknya
" Makan ini dulu, aku tahu kau tidak akan meninggalkan kursi itu " Ucap ku tersenyum memberi roti.
" Oh, kau tahu banyak tentang ku ya "
Tentu saja aku tahu, aku mencintai mu sudah 2 tahun bodoh
Yoongi membuka bungkus roti dan langsung melahap roti nya dengan nafsu, aku hanya menatap nya sambil mengulum senyum
" Min Yoongi, habis ini kau ingin langsung pulang? " Tanya ku.
Dia menggeleng dan menjawab " Aku akan mampir ke rumah wendy dulu "
Oke, saking bahagia nya aku sampai lupa jika ia mencintai wendy.
Aku hanya mengangguk paham dan bersikap seolah biasa saja padahal di hati ku sakit.
" Kau membawa mobil? "
" Ani, supir akan menjemput ku " Jawabnya singkat.
Lagi lagi aku hanya mengangguk paham dan menatap sekitar rumah sakit
" Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu ya! Sudah larut " Ucap ku merubah posisi ku menjadi berdiri
" Oke "
Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut nya sebelum ia sibuk memainkan ponselnya
Kukira ia akan mengantarku pulang, namun aku harus sadar itu hanya sebuah khayalan semata
Aku tersenyum miris meninggalkan rumah sakit dan berdiri di depan halte sambil menunggu bus
Tak lama hujan turun, memang dari tadi langit sudah bergemuruh dan mengeluarkan kilat yang tak bersuara.
Aku hanya memeluk tubuh ku dengan tangan ku sendiri dan duduk di halte sambil menunggu bus datang.
Aku masuk kedalam bus dan menatap hujan yang membasahi kota seoul di malam hari, suasana sangat tenang jika hujan.
**
Rumah ku dan halte agak sedikit jauh dan hujan membuat ku harus menunggu untuk berbaring di ranjang ku.Hujan bukan nya berhenti justru bertambah deras, untung nya halte ini ramai jadi aku tidak akan merasa ketakutan menunggu hujan reda
Aku mengusap usap tangan ku yang mulai membeku akibat suhu yang sangat dingin.
Tiba tiba sebuah mobil berhenti tepat di depanku, kaca terbuka dan itu adalah jungkook.
" Sedang apa kau disini? " Jungkook turun dari mobil nya membawa payung dan menghampiri ku di halte
" Aku sedang menunggu hujan berhenti "
" Naiklah ke mobil, aku akan mengantarmu "
" Tidak perlu kook, rumah ku tidak terlalu jauh. Aku akan jalan saja dan menunggu hujan berhenti " Ucap ku
" Kalau begitu aku akan menemani mu disini " Ucapan jungkook membuat ku menganga.
" Jangan mengada ngada, masuk lah ke mobil mu. Supir mu pasti menunggu mu "
Jungkook pergi dari halte dan menghampiri mobil nya namun mobil nya justru jalan dan jungkook kembali ke halte dan berdiri tepat di sebelah ku
" Sudah ku bilang, aku akan menemani mu sampai rumah " Ucap jungkook dengan keras kepala.
Aku hanya mengenduskan nafas ku kesal, percuma saja aku menolak ia akan terus berusaha untuk mendapatkan apa yang ia mau, egois memang.
" Besok kita sekolah, mengapa kau justru malah menemani ku. Bagaimana jika kau demam? "
" Kau fikir aku lelaki macam apa yang meninggalkan perempuan yang aku cintai sendirian di halte saat hujan " Ucap nya.
Aku memilih diam dan menatap rintik hujan yang sudah mulai mereda
" Kook, ayo kita pulang! " Ajak ku mengambil payung nya.
" Hei kita jalan bersama pabo " Teriak jungkook yang membuat ku tertawa.
Kami berjalan di tengah hujan yang masih agak deras dengan payung.
Suasana hening, tidak ada yang membuka obrolan diantara kami. Aku sibuk menatap jalan yang sepi karena hujan dan jungkook sibuk menatap jalan agar tidak tersesat karena penerangan agak minim disini
" Y/n " Panggil jungkook, aku hanya menoleh.
" Kapan kau akan melupakan yoongi hyung? "
---
Gimana? Next ga? Nanti pas ultah yoongi tepat jam 10 malam waktu indonesia bagian barat, aku bakal usahain update chapter selanjutnya🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice And Pain
FanfictionTentang seorang gadis yang menyukai lelaki dingin, ketus dan mempunyai tatapan membunuh terhadap mu tetapi seperti mempunyai kepribadian yang berbeda saat bersama orang lain. Mencintai nya itu butuh pengorbanan dan akan mengalami rasa sakit. Tapi...